Forum Masyarakat Peduli Demokrasi Akan Gelar Aksi Demo Tentang Penolakan Pendaftaran Dico-Ali di Pilkada Kendal
KENDAL | Mediaadvokasi.id - Forum Masyarakat Peduli Demokrasi (FMPD) hari ini, Rabu tanggal 11 September 2024, melalui korlapnya menyampaikan surat pemberitahuan aksi ke bagian perijinan Polres Kendal.
Isi surat tersebut perihal mereka akan menggelar aksi damai penyampaian aspirasi di depan umum.
Terkait kabar tersebut di benarkan oleh salah satu Anggota Intel Polres Kendal Hendi.
"Sudah pak, tadi sudah diserahkan ke bagian perijinan," terang Hendi.
Penyampaian pendapat di muka umum tersebut akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 13 September 2024, titik kumpul bertempat di GOR Bahurekso selanjutnya berjalan ke pendopo dan kantor Bawaslu Kendal.
Menurut surat pemberitahuan yang beredar, aksi akan dimulai pada jam 09 pagi sampai selesai, dengan kekuatan 130 orang dengan menggunakan mobil komando sebagai sarana orasi.
Ada 2 tema yang akan diusung pada aksi hari Jumat nanti, diantaranya adalah tentang penolakan pendaftaran pasangan Dico-Ali pada Pilkada Kendal tahun 2024.
Tema lainnya adalah desakan kepada pemerintah kabupaten Kendal untuk segera menyusun anggaran Pilkada ulang tahun 2025.
Salah satu korlap 3 Ananda Sudono, kepada awak media ini menyampaikan keprihatinannya tentang carut marutnya proses pendaftaran Bapaslon di Pilkada Kendal ini.
"Rasane pingin mbrebes mili mikirke ustadz Ali," keluh Ananda Sudono melalui WhatsApp.
Saat di desak, apakah aksi jumat nanti merupakan bentuk dukungan kepada Bapaslon Dico-Ali, apa KPU.?
Baik Korlap 1 (Agus Purwanto) maupun Korlap 2
(Ananda Sudono) menolak menjawab pertanyaan awak media ini.
"Mari saksikan bersama di hari Jumat nanti," elak Dono, biasa ia dipanggil.
Beredarnya kabar adanya demo ini, menjadi perhatian publik di tengah kisruhnya pendaftaran bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal saat ini.
Salah satunya adalah Harto, warga Weleri tersebut berharap agar rencana aksi itu tidak kempes di tengah jalan, pendapat Harto tersebut didasari pengalaman yang terjadi selama ini.
Harto meragukan bahwa mereka mampu membawa orang sebanyak itu. Bahkan dia siap mentraktir mi ayam awak media ini apabila mereka mampu membawa pendemo sejumlah 130 orang.
"Geger mau demo, giliran sampai hari H, hilang tak berbekas setelah ada yang ngajak ngopi," ucapnya dengan sinis.(Khozin).