Pontianak ,MediaAdvokasi.id, Kronologisnya:Pasien datang pd hari jumat tgl 21 juni 2024 pukul 11.03 wib (bukan pagi) dari hasil pemeriksaan awal perawat dan dokter IGD suspek fraktur antebrachi dextra, fr ancle dextra.
Pasien sdh ditangani oleh petugas IGD dengan memasang infus, mengambil sample darah dan sdh diberikan injeksi TKO drip.
Selanjutnya akan dilakukan tindakan rontgen di central radiology....karena tidak dapat dilakukan rontgen di radiologi IGD.kondisi IGD saat itu pasien penuh/sangat ramai.semua petugas memberikan pelayanan. termasuk petugas pengantar pasien yanh juga bergantian mengantar pasien ke ruang rawat inap...dijeda petugas pengantar pasien juga sholat jumat, maka pasien menunggu utk dilakukan rontgen. pasien tidak mau menunggu.jam 14.00 lebih pasien minta pulang dan menandatangani surat keterangan pulang atas permintaan sendiri jam 15.00.terang nya
Dari kronologis tersebut ..tidak benar pasien tidak dilakukan tindakan apa-apa pasien sedang menunggu untuk dilakukan rontgen.
Selanjutnya terkait tuduhan perlakuan membedakan pasien BPJS dan umum...penjelasannya sebagau berikut ; perawat/dari igd tidak pernah menanyakan pasien umum atau BPJS. Pertanyaan umum/BPJS ditanyakan oleh petugas Rekam Medik untuk data atau petugas sisrute utk keperluan penyesuaian ruang rawat inap agar sesuai hak pasien.
Di RSUD dr Soedarso tidak pernah membedakan pasien umum atau BPJS, dokternya sama, obatnya sama sesuai obat fornas, perlakuan/prosedur tindakan sama sesuai kondisi dan haknya.perlu diketahui 90% lebih pasien RSUD dr soedarso adalah BPJS. pasien BPJS di RS ditanggung/dibayar klaimnya oleh BPJS. jd tdk ada alasan kamib membedakan pasien BPJS dengan umum.
Penjelasan ini untuk dapat mengklarifikasi tiktok tersebut , kami terus berbenah meski dengan keterbatasan sdm dan ruangan tetap berupaya memberikan pelayanan sebaik baiknya kepada pasien.jelas nya
kami mohon maaf bila masih belum semua puas dg pelayanan kami.karena kebutuhan pasien ke RS soedarso sangat tinggi, IGD selalu membludak, BOR hampir 90%(rasio penggunaan tempat tidur sangat tinggi).. semua rujukan kab/kota ke RS soedarso (RS2 besar swasta dipontianak yg harusnya bisa membantu rujukan BPJS tdk bekerjasama dg BPJS, kecuali RS Yarsi)
Keterangan dari direktur RSUD dr Soedarso
( syafriudin)
