HEADLINE
Dark Mode
Large text article

Mengenal Lebih Dekat Sosok H. AKBP Purn Syuhaimi SH Bakal Calon Bupati Aceh Singkil




Aceh Singkil-mediaadvokasi.id
Nama H. AKBP Purn. Syuhaimi SH, atau lebih akrab dipanggil Syuhaimi lahir di pinggir Sungai Lae Cinendang, tepatnya di Desa Lipat Kajang, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil pada 1 Januari 1965. 

Ia merupakan anak keempat dari Teungku H. Abdurrahman bin Teungku H. Muhammad Rayeuk dan ibunda tercinta Hj. Nasmah binti H. Nazar Pandiangan.

Semasa hidupnya, sang ayah merupakan sosok ulama (ustaz) karismatik di Aceh Singkil dan tokoh pejuang terbentuknya Kabupaten Aceh Singkil hingga mekar dari kabupaten induknya, Aceh Selatan.

Ustaz Abdurrahman, demikian sapaan akrabnya pernah menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong Royong (DPRDGR) Aceh Selatan dari Partai Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1968.  

Almarhum Ustaz Abdurrahman menorehkan tinta emas sebagai tokoh pendidikan dengan , berdirinya madrasah aliah swasta pertama di Singkil melalui Yayasan Al-Mukhlisin. Karena jasanya, nama almarhum diabdikan di salah satu nama jalan di Singkil.

Syuhaimi yang lahir di Lipat Kajang, menghabiskan masa kanak-kanak hingga tamat SMP di Desa Pasar, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil tempat ayah dan ibunya menetap.

Syuhaimi adalah berasal dari keluarga yang berkecukupan dan terpandang, namun ia tetap hidup sederhana seperti keluarga lain pada umumnya. Kesederhanaan itu merupakan ajaran orang tuanya yang terpatriat kuat didalam hatinya, hal itulah menempa Syuhaimi sejak dari kecil sehingga hidup mandiri dibanding anak seusianya.

Sehingga tak mengherankan jika di usia belia, Syuhaimi sudah merantau ke Jakarta meninggalkan kampung halamannya yang sangat ia cintai tersebut.

Syuhaimi tamat SMP pada tahun 1981. Lalu ia melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 65 Jakarta Barat. Selama mengenyam pendidikan, dia tinggal bersama abangnya di Jakarta Barat sejak 1981 sampai 1984 .


Perjalanan hidupnya menjadi pria mandiri dimulai pada saat tamat SMA pada tahun 1984. Syuhaimi mendaftar menjadi Akademi Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), namun ia gagal dan mencoba lagi pada taadahun berikutnya. 

Syuhaimi resmi masuk dan pendidikan  Secaba Polri tahun 1985 dan lulus tahun 1986 dan bertugas sebagai bintara intelijen di Polda Metro Jaya dan kuliah di UID hingga lulus tahun 1992.


Kemudian pada tahun 1997, ia masuk Secapa Polri di Sukabumi dan lulus tahun 1998 sebagai letnan dua polisi. Setelah lulus dari Secapa, Syuhaimi dipindahtugaskan ke Kalimantan Tengah dan menjabat di berbagai posisi, termasuk Kaset Ops dan Kapolsek Kumai di Kabupaten Waringin Barat.

Dalam menjalani karir di kepolisian, Syuhaimi  sekolah lanjutan perwira Selapa di Ciputat tahun 2009-2010. Setelah selesai ia dimutasi  ke Baintelkam Polri hingga 2022. 


Lebih kurang 36 tahun berada  di Ibu Kota Negara, tidak membuat pria asal Aceh Singkil dengan pangkat terakhir Arjun komisaris besar AKBP itu lupa kampung halamannya.


Syuhaimi justru menjadi pelopor pertama di dalam pendirian pabrik kelapa sawit milik putra daerah Aceh Singkil. Setelah mengabdi kepada bangsa dan negara, saat pensiun Syuhaimi ingin mendarmagakan tenaga dan pikirannya untuk Aceh Singkil.

Pilihan pengabdian Syuhaimi fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat Aceh Singkil. Potensi sumber daya alam, seperti perkebunan kelapa sawit, yang menjadi landasan untuk kemajuan daerah tersebut.


Syuhaimi telah purnabakti pada 1 Januari 2023 setelah berkontribusi kepada bangsa dan negara. Sekarang, tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari petani sawit menjadi pelaku industri kelapa sawit.

"Setelah puluhan tahun merantau di negeri orang, yaitu di Jakarta, saya ingin mengubah Aceh Singkil ini menjadi lebih maju dan sejahtera lagi," Demikian kata Syuhaimi yang dihubungi Jumat (10/5).(Jack)
Close Ads