PMI Kabupaten Cilacap Serahkan Bantuan Paket Sembako Bencana Angin Puting Beliung.
Cilacap, MA - Kembali PMI Kabupaten Cilacap merespon cepat adanya bencana angin puting beliung yang melanda Kecamatan Jeruklegi, Kedungreja, dan Dayeuhluhur.
Hujan lebat disertai angin kencang terjadi akibat cuaca ekstrem pada beberapa hari terakhir sehingga mengakibatkan banyak rumah mengalami rusak ringan, sedang, hingga berat.
Bahkan, beberapa diantaranya asbes rumah rusak, hingga terdapat rumah yang tertimpa pohon, baliho, atau papan reklame.
Penyerahan bantuan paket sembako tersebut dilaksanakan di Balai Desa Tritih Wetan, Rabu (31/1/2024).
Secara simbolis penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Ketua PMI Kabupaten Cilacap, Farid Ma'ruf kepada 10 orang keluarga terdampak.
Paket sembako terdiri dari beras 3 kg, 2 liter minyak goreng, 2 kg gula pasir, 1 dus teh celup, 1 bungkus kopi Kapan Api, 12 bungkus mie instan, 1 bungkus roti Roma Kelapa, dan 1 botol kecap Indofood.
PMI Kecamatan Jeruklegi, Kedungreja, dan Dayeuhluhur
segera melakukan asessment (kaji cepat), dan segera melaporkan hal tersebut ke PMI Kabupaten Cilacap.
Menindaklanjuti laporan tersebut, PMI Cilacap mendistribusikan 136 paket sembako bagi warga terdampak di tiga wilayah kecamatan tersebut.
Kecamatan Jeruklegi di Desa Tritih Wetan sebanyak 100 paket, Kecamatan Kedungreja di Desa Rejamulya 1 paket, dan di Desa Ciklapa sebanyak 9 paket menjadi
10 paket, dan Kecamatan Dayeuhluhur di Dusun Mulyasari, Desa Panulisan Barat 26 paket.
Bantuan diberikan oleh para Wakil Ketua PMI Kabupaten Cilacap diantaranya U'ong Suparno selaku Wakil Ketua Bidang Yankes dan UKTD, Wasi Ariyadi selaku Wakil Ketua Bidang Organisasi dan PSD, Kepala Markas PMI, Kadar Sholih, Forkopimcam Jeruklegi, ketua PMI Kecamatan Jeruklegi dan jajaran, kepala Desa Tritih Wetan dan perangkatnya.
"Hari ini kita membantu 100 paket sembako untuk korban bencana alam angin puting beliung di Kecamatan Jeruklegi kepada 100 KK, Kecamatan Kedungreja 10 KK, dan Kecamatan Dayeuhluhur 26 KK," kata Ketua PMI Kabupaten Cilacap.
PMI membantu sembako bagi mereka yang kurang beruntung.
"Sekarang memang musimnya angin yang tidak bersahabat. Kepada masyarakat yang kebetulan rumahnya dekat dengan pohon kelapa dan pohon-pohon yang lain, sebaiknya ditebang karena angin yang tak bersahabat itu khawatir pohon-pohon itu menimpa rumah," imbuh Farid.
Menurutnya, PMI kali ini mendistribusikan bantuan di tiga titik, Desa Tritih Wetan, Ciklapa, dan Panulisan Barat. Seluruh bantuan berjumlah 152. "Besok di Cimanggu kita bantu 16 KK," tandas Farid.
Dasro, Camat Jeruklegi mengatakan, pihaknya selalu hadir dalam setiap kejadian bencana seperti ini. Ya petugasnya, relawannya, ada di setiap desa untuk mendeteksi dini apa yang diperlukan, langkah-langkah konkret, sementara harus bagaimana, dan sebagainya.
"Kita juga bekerja sama dengan TNI di kabupaten, BPBD, dan semua yang ada di wilayah terdampak, kita laporkan ke bupati," ujarnya.
Setelah itu, tutur Dasro, kalau misalnya kurang dari 5 keluarga kita atasi sendiri, kalau lebih dari itu kita serahkan ke PMI kabupaten. "Termasuk 100 KK yang terdampak kami mohon bantuan kepada PMI kabupaten untuk memberikan bantuan," ungkapnya.
Dasro menekankan, ini terobosan yang luar biasa meskipun semua tidak ingin ada bencana.
"Tapi dengan hadirnya PMI dalam kegiatan sosial ini, insya Allah dapat mengurangi beban masyarakat menghadapi bencana tersebut," tutup Dasro.
Hingga saat ini, jumlah bantuan paket sembako yang telah diberikan dalam respon cepat PMI untuk korban bencana angin puting beliung sebanyak 189 paket atau Rp 37.800.000. Sedangkan harga per paketnya masing-masing Rp 200.000.
Sebelumnya, PMI Cilacap telah memberikan bantuan paket sembako kepada warga terdampak angin puting beliung di beberapa wilayah, diantaranya Dusun Cimanuk, Desa Tritih Wetan, Kecamatan Jeruklegi 15 paket (Jumat, 19 Januari 2024), Desa Karangpakis, Kecamatan Nusawungu 16 paket (Selasa, 23 Januari 2024), dan Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu 22 paket (Jumat, 26 Januari 2024).
Bantuan tersebut setidaknya dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak bencana di 3 wilayah kecamatan tersebut, dan aktivitas masyarakat menjadi normal kembali. (Pour).