Len Industri Komitmen Bantu UMKM Dimasa Pandemi Covid-19
June 29, 2020
Bandung, MA – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran strategis dalam menunjang perekonomian nasional. Sayangnya, di tengah melemahnya ekonomi akibat pandemi Covid-19, UMKM menjadi salah satu sektor yang terdampak hingga alami penurunan.
Tingginya kontribusi UMKM dalam persentase produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja Indonesia menjadi alasan kuat untuk terus mendapat dukungan. Oleh karena itu, Len Industri melalui bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) berkomitmen menjaga UMKM pantang kibarkan bendera putih.
Saat ini, Len Industri mendampingi sebanyak 195 mitra binaan aktif yang tersebar di kawasan Bandung Raya, atau 442 mitra binaan sejak pertama unit PKBL dibentuk 27 tahun lalu pada tahun 1993. Selain diaplikasikan dalam bentuk penyaluran bantuan pinjaman dana, Program Kemitraan Len Industri juga memiliki visi untuk membina dan membentuk UMKM yang tangguh dan mandiri.
Untuk itu, PKBL Len Industri melakukan beberapa strategi seperti mengadakan pelatihan, promosi, pameran, bantuan konsultasi, bantuan perizinan dan kebutuhan lain yang diperlukan oleh para mitra binaan.
Perusahaan turut bekerja sama dengan sejumlah instansi seperti Tokopedia, Floating Market Bandung, Strabiz Bandung, hingga Dinas Koperasi Daerah untuk mengadakan pelatihan kewirusahaan.
Pada tanggal 20 Juni 2020 lalu, PKBL Len Industri juga sukses mengadakan webinar sosialisasi dan pelatihan nasional dengan tajuk “Menjadi UMKM Inovatif dan Produktif di Era New Normal”, bekerja sama dengan Universitas Pasundan.
Selain mengadakan pelatihan, strategi promosi produk-produk mitra binaan dilakukan melalui media sosial serta membeli produk-produk tersebut untuk dijadikan sebagai souvenir perusahaan.
Donny Gunawan, Manajer Bagian Program Kemitraan & Bina Lingkungan menambahkan untuk bantuan pemasaran sendiri, kita telah bekerja sama dengan pihak lain, seperti Floating Market Lembang, dengan memberikan space untuk mitra binaan agar dapat membuka usaha mereka di Floating Market.
"Jadi kalau ada produk mitra binaan kita yang menarik, bisa ikut dipasarkan di sana. Dan Alhamdulillah sudah ada sih beberapa mitra kita yang sudah masuk di Floating Market itu," ujarnya.
Tidak dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak serius bagi stabilitas UMKM binaan. Untuk itu, perusahaan juga memberikan kemudahan bagi mitra binaan melalui kebijakan relaksasi kredit. Mitra binaan diperkenankan untuk melakukan penangguhan pembayaran maksimal hingga satu tahun, disesuaikan dengan kondisi masing-masing UMKM. Kebijakan ini ditempuh sebagai upaya Len Industri untuk menjaga roda perekomonian UMKM agar tetap berjalan.
Meski banyak mitra binaan yang kesulitan dengan kondisi pandemi ini, ada pula mitra binaan yang justru mampu menghasilkan profit tinggi, seperti produk Bir Pletok. Minuman jahe ini justru laris di pasaran karena dipercaya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga memberikan peluang bisnis di bidang usaha konveksi. Len Industri bekerja sama dengan mitra binaannya yang bergerak di bidang usaha konveksi untuk memproduksi alat pelindung diri (APD) dan masker yang nantinya akan disalurkan ke tenaga kesehatan, rumah sakit, dan masyarakat sebagai implementasi program Bina Lingkungan. (yon/Jo)
Tingginya kontribusi UMKM dalam persentase produk domestik bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja Indonesia menjadi alasan kuat untuk terus mendapat dukungan. Oleh karena itu, Len Industri melalui bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) berkomitmen menjaga UMKM pantang kibarkan bendera putih.
Saat ini, Len Industri mendampingi sebanyak 195 mitra binaan aktif yang tersebar di kawasan Bandung Raya, atau 442 mitra binaan sejak pertama unit PKBL dibentuk 27 tahun lalu pada tahun 1993. Selain diaplikasikan dalam bentuk penyaluran bantuan pinjaman dana, Program Kemitraan Len Industri juga memiliki visi untuk membina dan membentuk UMKM yang tangguh dan mandiri.
Untuk itu, PKBL Len Industri melakukan beberapa strategi seperti mengadakan pelatihan, promosi, pameran, bantuan konsultasi, bantuan perizinan dan kebutuhan lain yang diperlukan oleh para mitra binaan.
Perusahaan turut bekerja sama dengan sejumlah instansi seperti Tokopedia, Floating Market Bandung, Strabiz Bandung, hingga Dinas Koperasi Daerah untuk mengadakan pelatihan kewirusahaan.
Pada tanggal 20 Juni 2020 lalu, PKBL Len Industri juga sukses mengadakan webinar sosialisasi dan pelatihan nasional dengan tajuk “Menjadi UMKM Inovatif dan Produktif di Era New Normal”, bekerja sama dengan Universitas Pasundan.
Selain mengadakan pelatihan, strategi promosi produk-produk mitra binaan dilakukan melalui media sosial serta membeli produk-produk tersebut untuk dijadikan sebagai souvenir perusahaan.
Donny Gunawan, Manajer Bagian Program Kemitraan & Bina Lingkungan menambahkan untuk bantuan pemasaran sendiri, kita telah bekerja sama dengan pihak lain, seperti Floating Market Lembang, dengan memberikan space untuk mitra binaan agar dapat membuka usaha mereka di Floating Market.
"Jadi kalau ada produk mitra binaan kita yang menarik, bisa ikut dipasarkan di sana. Dan Alhamdulillah sudah ada sih beberapa mitra kita yang sudah masuk di Floating Market itu," ujarnya.
Tidak dipungkiri bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak serius bagi stabilitas UMKM binaan. Untuk itu, perusahaan juga memberikan kemudahan bagi mitra binaan melalui kebijakan relaksasi kredit. Mitra binaan diperkenankan untuk melakukan penangguhan pembayaran maksimal hingga satu tahun, disesuaikan dengan kondisi masing-masing UMKM. Kebijakan ini ditempuh sebagai upaya Len Industri untuk menjaga roda perekomonian UMKM agar tetap berjalan.
Meski banyak mitra binaan yang kesulitan dengan kondisi pandemi ini, ada pula mitra binaan yang justru mampu menghasilkan profit tinggi, seperti produk Bir Pletok. Minuman jahe ini justru laris di pasaran karena dipercaya dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain itu, pandemi Covid-19 juga memberikan peluang bisnis di bidang usaha konveksi. Len Industri bekerja sama dengan mitra binaannya yang bergerak di bidang usaha konveksi untuk memproduksi alat pelindung diri (APD) dan masker yang nantinya akan disalurkan ke tenaga kesehatan, rumah sakit, dan masyarakat sebagai implementasi program Bina Lingkungan. (yon/Jo)