Di Garut Ada 70 Persen Pencari Kerja Lulusan SMA/SMK
November 01, 2019
Garut, MA-Kepala Disnakertrans Kabupaten Garut, Rd. Tedi mengatakan setiap tahunnya, ribuan lulusan siswa SMA/SMK mendaftar sebagai pencari kerja di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut dengan pembuatan Kartu Kuning atau Kartu AK-1.
"Setiap harinya pembuat AK 1 di Kantornya kurang lebih mencapai 200 orang. Tercatat Pada tahun ini saja sudah sampai 21 ribuan orang yang membuat kartu kuning," ujarnya, Kamis (31/10/2019).
Tedi pun memperkirakan, tahun ini para pencari kerja yang membuat kartu AK 1 akan mencapai sekitar 25 ribuan orang, mengingat masih ada sisa waktu dua bulan lagi. Dibanding tahun 2018 lalu, terang Tedi, terjadi peningkatan.
"Kalau tahun kemarin, pencari kerja yang membuat AK 1 mencapai 20 ribuan orang," ucapnya.
Tedi menyebutkan, peningkatan pembuatan kartu AK 1 ini tidak lepas dari banyaknya para pencari kerja yang didominasi dari lulusan SMA/SMK seserajat.
"Dari 21 ribuan pencari kerja hampir 70 persennya dari lulusan SMK/SMA," katanya.
Tedi menuturkan, dari data yang dimiliki pihaknya, sampai tahun ini lebih kurang ada 77 ribuan pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan. Meski demikian, pihaknya pun terus berupaya untuk melakukan penempatan kerja maupun padat karya.
"Tahun ini kita sudah melakukan penempatan kerja lebih dari 2 ribuan orang. Untuk padat karya ada 1.800an orang yang sudah ditempatkan," ucapnya.
Tedi pun mengimbau, kepada para pencari kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan agar melapor ke Disnakertrans. Hal ini sebagai acuan pemerintah daerah untuk melihat pencari kerja apakah sudah bekerja atau belum.
"Yang saat ini kita lakukan hanya melikuidasi pencari kerja yang tidak memperpanjang AK 1. Kami anggap yang tidak memperpanjang itu sudah mendapatkan pekerjaan," katanya.(yon/hanapi)
"Setiap harinya pembuat AK 1 di Kantornya kurang lebih mencapai 200 orang. Tercatat Pada tahun ini saja sudah sampai 21 ribuan orang yang membuat kartu kuning," ujarnya, Kamis (31/10/2019).
Tedi pun memperkirakan, tahun ini para pencari kerja yang membuat kartu AK 1 akan mencapai sekitar 25 ribuan orang, mengingat masih ada sisa waktu dua bulan lagi. Dibanding tahun 2018 lalu, terang Tedi, terjadi peningkatan.
"Kalau tahun kemarin, pencari kerja yang membuat AK 1 mencapai 20 ribuan orang," ucapnya.
Tedi menyebutkan, peningkatan pembuatan kartu AK 1 ini tidak lepas dari banyaknya para pencari kerja yang didominasi dari lulusan SMA/SMK seserajat.
"Dari 21 ribuan pencari kerja hampir 70 persennya dari lulusan SMK/SMA," katanya.
Tedi menuturkan, dari data yang dimiliki pihaknya, sampai tahun ini lebih kurang ada 77 ribuan pencari kerja yang belum mendapatkan pekerjaan. Meski demikian, pihaknya pun terus berupaya untuk melakukan penempatan kerja maupun padat karya.
"Tahun ini kita sudah melakukan penempatan kerja lebih dari 2 ribuan orang. Untuk padat karya ada 1.800an orang yang sudah ditempatkan," ucapnya.
Tedi pun mengimbau, kepada para pencari kerja yang sudah mendapatkan pekerjaan agar melapor ke Disnakertrans. Hal ini sebagai acuan pemerintah daerah untuk melihat pencari kerja apakah sudah bekerja atau belum.
"Yang saat ini kita lakukan hanya melikuidasi pencari kerja yang tidak memperpanjang AK 1. Kami anggap yang tidak memperpanjang itu sudah mendapatkan pekerjaan," katanya.(yon/hanapi)