Pemprov Jabar Tawarkan Peluang Investasi Aerocity Kertajati ke Singapura
November 27, 2018
Sekda Provinsi Jabar Iwa Karniwa |
Sekda Jabar Iwa Karniwa mengatakan peluang ini ditawarkan pihaknya saat menerima pimpinan PT Surbana Jurong & Enterprise Singapore yang merupakan perusahaan konsultan internasional yang berafiliasi pada BUMN Singapura Temasek. “Mereka datang untuk menjajaki potensi kerjasama terutama terkait smart city dengan Jawa Barat,” katanya, Selasa (27/11/2018).
Selain membahas kerjasama yang bersifat kemitraan antara Singapura dan Jawa Barat, dalam kesempatan tersebut Surbana Jurong sudah mendapatkan penawaran dari pihaknya terkait investasi di kawasan aerocity Kertajati, Majalengka. “Mereka minat menggarap LRT Bandung Raya, SPAM Jatigede, dan aerocity,” tuturnya.
Menurutnya perusahaan yang juga menggarap masterplan TOD Walini untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut tengah menjajaki sejumlah peluang investasi dan kerjasama baru dengan Jawa Barat. “Untuk aerocity mereka akan membuat diskusi lebih lanjut, ini sifatnya penjajakan. Karena peluangnya terbuka di sana,” katanya.
Surbana Jurong kata Iwa juga menyampaikan kemampuan menarik mitra investor berikut mitra finansial dari Singapura untuk masuk ke kawasan komersial aerocity. Iwa berharap jika terealisasi, maka kawasan aerocity yang ruangnya sudah dipetakan oleh PT BIJB peruntukannya bisa terisi oleh tenan-tenan internasional. “Ini baru tahapan minat, jadi memang perlu pertemuan lanjutan,” tuturnya.
Sebelumnya sesudah dilantik di Gedung Sate, Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan pihaknya sudah mengeluarkan izin prinsip untuk lahan aerocity 1000 hektar dari 3500 hektar yang direncanakan akan dibangun oleh PT BIJB dan mitra bisnis. Lahan ini guna mengawali pembangunan apartemen dan hotel khusus haji. “Izin prinsip 1000 hektar dulu, [statusnya] sudah clear. Sebagian belum dibebaskan, tapi yang sudah fix itu baru 1000 hektar,” katanya .
Menurutnya izin ini guna memuluskan pembangunan yang segera diluncurkan oleh PT BIJB pada Desember mendatang. Meski belum seluruhnya dibebaskan, Karna memastikan pihaknya akan terus mempersiapkan pemberian izin untuk keseluruhan lahan 3500 hektar sesuai kebutuhan aerocity. “Sementara 1000 hektar, karena kita butuh untuk haji. Kita mengejar asrama haji,” ujarnya.
Karna merinci, selain aerocity, kebutuhan fasilitas penunjang Bandara Kertajati juga masih membutuhkan banyak investor. Menurutnya sampai saat ini belum ada hotel, restoran besar dan rumah sakit yang mumpuni sebagai bagian penting bandara. “Kita ingin menghadirkan investor untuk bersama-sama membangun percepatan BIJB dan aerocity,” tuturnya.
Pihaknya juga akan menopang kemudahan investasi masuk ke kawasan aerocity dengan menjamin kecepatan pemberian izin. Menurutnya seluruh organisasi perangkat dinas (OPD) di Pemkab Majalengka sudah siap menjalankan prosedur tersebut. “Banyak kepentingan Jabar ada di Majalengka terkait keberadaan bandara dan aerocity. Ini sangat luar biasa tuntutan dan kompetisi,” paparnya. (yon/Pun)