Syafriudin Keluhkan Layanan RS Yarsi, Pakai BPJS Pun Masih Bayar Mahal



Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak menjamin mendapat pelayanan memuaskan keluhan kerap terjadi pada pelayanan fasilitas kesehatan (faskes). Salah satunya seperti dialami Syafriudin (44) Tahun warga Pontianak Timur Kalimantan Barat


Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan itu mengeluhkan pelayanan RS.Yarsi Pontianak tidak mendapat pelayanan dengan baik dalam pemeriksaan kesehatan," jelas Syafiudin kepada media ini, Kamis (29/8). 


"Saya sebagai anggota BPJS mandiri merasa di main-mainkan oleh pihak RS Yarsi pakai BPJS pun masih bayar mahal apa gunanye BPJS kalau aturan di buat hanya menyusahkan masyakat," terang Syafiudin dengan jelasnya nada kesal. 


Rumah Sakit lain tidak juga seperti, aturan RS Yarsi banyak sekali karena yang mengunakan BPJS bayar normal apakah aturan BPJS bisa di gunakan hanya 1 Minggu sekali di poli yang sama tidak bisa setiap berobat sesuai anjuran dokter," jelasnya. 


Saya merasa di kecewa dengan RS Yarsi, kalau setiap hari saya cek berarti setiap hari saya jadi umum tidak bisa pakai BPJS iya kalau kami orng mampu kalau tidak mampu gimna," ucapnya. 


"Saya minta pihak BPJS untuk mengevaluasi pihak RS Yarsi bukan hanya saya saja merasa kecewa pelayanan RS Yarsi masih banyak yang lain juga yang merasa kecewa," pungkasnya.


Di samping itu syafriudin selaku ketua DPW BAIN HAM RI Kalbar ( BADA ADVOKASI INVESTIGASI HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA) beliau adalah pemilik BPJS mandiri , sebagian pasien penyakit dalam , menurut beliau dokter Edwar yang baru di RS Yarsi juga binggung dengan pelayanan BPJS di RS Yarsi , kenapa beda dengan RS Melawi tempat beliau bekerja dlu , semua aturan BPJS sama di RS mana pun ,hanya Yarsi yang berbeda." terang syafriudin.


Syafriudin juga selama ini banyak laporan dari masyarakat terkait layanan RS Yarsi yang memakai BPJS , namun kali kali ini " saya merasakan nya sendri pelayanan RS Yarsi , BPJS hanya bisa di gunakan 1x dalam 1 Minggu , jadi hari ke 2 dan ke 3 di anggap pasien umum , jelasnya.

Popular Posts