Memperkuat Semangat Bhinneka Tunggal Ika di Era Digital: Sosialisasi 4 Pilar MPR RI oleh Drs. H. Darul Siska



MEDIAADVOKASI.COM — Pada acara sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang dilaksanakan oleh Drs. H. Darul Siska, pembahasan difokuskan pada pentingnyamenjaga keberagaman sebagai bagian dari identitas bangsaIndonesia, dengan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyanutamanya. 


Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, akademisi, dan pelajar yang antusias mendiskusikan bagaimana prinsip-prinsip BhinnekaTunggal Ika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 


Dalam sesi tanya jawab, peserta mengajukan pertanyaan yang mencerminkan kekhawatiran mereka terhadap dampak negatifera digital, seperti penyebaran ujaran kebencian dan hoaks, yang berpotensi mengancam persatuan dan kerukunan. 


Mereka juga menyoroti pentingnya peran pendidikan dalammenanamkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika kepadagenerasi muda agar mampu hidup berdampingan dalamharmoni di tengah perbedaan.


Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Berbeda-beda tetapitetap satu," menekankan pentingnya persatuan dalamkeberagaman di Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan budaya. 


Namun, tantangan di era digital seperti penyebaran informasi yang salah dan provokasi di media sosial mengancam prinsip ini. Oleh karena itu, pesertasosialisasi ingin mengetahui langkah-langkah praktis yang dapat diambil untuk menjaga dan memperkuat semangatBhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. 


Selain itu, mereka juga ingin memahami bagaimana pendidikan, baikformal maupun non-formal, dapat berkontribusi dalammengajarkan nilai-nilai keberagaman kepada generasi muda, membentuk mereka menjadi warga negara yang menghargaiperbedaan dan memperkuat persatuan bangsa.


Drs. H. Darul Siska memberikan sejumlah saran strategiskepada masyarakat untuk memperkuat penerapan nilai-nilaiBhinneka Tunggal Ika. 


Beliau menekankan pentingnyameningkatkan pendidikan tentang keberagaman, baik melaluikurikulum sekolah maupun kegiatan ekstrakurikuler, gunamenanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. 


Selain itu, beliaumendorong masyarakat untuk aktif dalam dialog antarkomunitas yang berbeda latar belakang, sebagai upaya untukmempererat persatuan dan mengurangi potensi konflik. 


Beliaujuga menyarankan agar masyarakat memanfaatkan media sosial secara positif, dengan menyebarkan pesan-pesan yang mendukung persatuan dan menolak segala bentuk provokasiyang dapat memecah belah bangsa.


Para peserta sosialisasi memberikan masukan yang konstruktif, mengusulkan agar kegiatan sosialisasi nilai-nilaiBhinneka Tunggal Ika lebih sering dilakukan di tingkat akarrumput, seperti di desa-desa dan komunitas kecil. 


Mereka juga berharap pemerintah dapat lebih tegas dalam menerapkankebijakan yang berlandaskan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, terutama dalam mengatasi kesenjangan sosial yang dapatmengganggu persatuan. 



Selain itu, peserta menekankanperlunya upaya bersama dari seluruh elemen masyarakatuntuk menjaga dan mengamalkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari, agar Indonesia tetap menjadinegara yang kuat dan bersatu di tengah keberagaman yang ada.

 

Popular Posts