Melintas Samudera, Mengejar Mimpi: Kisah Seorang Pemimpi di Negeri Jiran*



Sawahlunto.Mediaadvokadsi.idFebruari 2024. Angin perubahan berhembus kencang, tak hanya menerpa dedaunan, tapi juga menggetarkan jiwa saya. Hari itu, dengan langkah mantap dan hati bergemuruh, saya menjejakkan kaki di negeri seberang, Malaysia. Ini bukan sekadar perjalanan biasa, melainkan babak baru dalam kisah hidup saya, sebuah pengembaraan berani mengejar mimpi pendidikan yang lama terpendam.


Sebelum berani melintasi samudera, keraguan sempat singgah. Dua pilihan terbentang di hadapan, bagai persimpangan jalan yang membingungkan. California, negeri impian banyak orang, mengulurkan tangan dengan beasiswa dari keluarga angkat. Namun, hati saya berbisik lain. Ada denyut rindu pada budaya serumpun dan pertimbangan biaya yang lebih bersahabat, membuat Malaysia terasa lebih dekat, tak hanya secara geografis, tapi juga emosional.


Perjalanan menuju Malaysia tak semulus harapan. Badai mengamuk, menguji nyali dan keteguhan. Tapi doa dan keyakinan menjadi jangkar, membawa saya melewati turbulensi hingga akhirnya menginjakkan kaki di tanah harapan. Di sana, pertemuan dengan Profesor Suhendar, sosok inspiratif di dunia pendidikan, menjadi oase di tengah dahaga. Beasiswa yang beliau tawarkan tak hanya meringankan beban finansial, namun juga memancarkan sinar harapan dan semangat baru.


Langkah kaki saya kemudian menyusuri lorong-lorong megah kampus IIUM. Suasana akademik yang kental, dibalut semangat multikultural, membuat dahaga ilmu semakin membuncah. Hari-hari saya dipenuhi dengan pergulatan intelektual, bertukar pikiran dengan teman-teman dari berbagai penjuru dunia, dan tentu saja, menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. Pengalaman ini tak hanya memperkaya pengetahuan, tapi juga membuka wawasan dan perspektif baru.


Malaysia tak hanya memberi saya ilmu, tapi juga jejak kehidupan yang tak terlupakan. Kehangatan masyarakatnya, keberagaman budaya, dan keindahan alamnya, menjadi guratan indah dalam lukisan perjalanan saya. Di sanalah, saya semakin menyadari bahwa mimpi, jika diiringi tekad dan ketekunan, mampu menjelma menjadi kenyataan.


Kini, langkah saya tak lagi terpaku di negeri Jiran. Namun, pengalaman berharga itu menjadi bekal tak ternilai, menjadi pijakan kokoh untuk melangkah lebih jauh. Masih banyak mimpi besar yang menanti untuk dikejar, dan setiap langkah yang saya tapaki adalah sebuah petualangan, sebuah kisah yang terus berlanjut. Dan siapa tahu, kelak kisah ini akan mengilhami orang lain untuk berani melangkah, merentangkan layar mimpi, dan berlayar menuju cita-cita.


Yanto.Mediaadvokadsi.id.

Popular Posts