Pertamina Ep Rantau Field Menerima Best Social Responsibility Awards


Aceh Tamiang–mediaadvokasi.Id   
Pertamina Ep Rantau Field merupakan bagian subholding upstream Pertamina yang mengelola operasi dan bisnis Hulu Migas Sesuai Prinsip Esg (Environment, Social, Governance) Di Regional 1 Zona 1 Sumatera Meraih Penghargaan Indonesia Best Social Responsibility Awards.


Penghargaan ini diperoleh dengan predikat sangat memuaskan atas kinerja tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui program pengembangan energi baru terbarukan (EBT) pada pemberdayaan masyarakat difabel Aceh Tamiang. Penghargaan tersebut merupakan apresiasi untuk Field Rantau yang diinisiasi oleh La Tofi School of Social Responsibility di Hotel Kempinski Jakarta, 25 Oktober 2023.


Zona 1 juga mendapatkan penghargaan Bintang Program Social Responsibility Award (BESAR) yang diwakili oleh Djulianto Tasmat, Head of Comrel and CID karena telah berhasil mengembangkan banyak program CSR inovatif yang memiliki dampak luas bagi masyarakat, lingkungan hidup selaras dengan target SDGs.

Dicki Hendrian Pjs General Manager Zona 1 dalam keterangannya saat diterima awak media pada  Senin (30/10/2023)menyampaikan," penghargaan yang telah peroleh ini merupakan bukti bentuk kepedulian dan komitmen kami terhadap masyarakat dan lingkungan di wilayah operasional perusahaan.


“Melalui program ini, Pertamina berharap dapat meningkatkan kesediaan akses terhadap sumber energi bersih, khususnya bagi para penyandang disabilitas di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang dan masyarakat pada umumnya,”ungkapnya.


Dalam merencanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan,kami mempertimbangkan keselarasan program-program dengan rencana pembangunan pemerintah provinsi dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang dicanangkan pemerintah pusat.


Program Pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada pemberdayaan masyarakat difabel Aceh Tamiang menghadirkan pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di tiga unit usaha yaitu otomotif Bengkel Difabel, kafe Ramah Difabel, Inklusi Coffee, dan pengelolaan limbah cair terpadu Rumah Limbah Difabel Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, Aceh Tamiang.

Dicki Hendrian menambahkan,"dengan kapasitas 4,91 Watt Peak (Wp) yang menghasilkan 6.320 Watt Hour (Wh) per tahunnya, PLTS ini tidak hanya mengurangi emisi hingga 6.383 kg CO2 eq/tahun,tetapi juga menghemat biaya listrik hingga Rp 9 juta per tahun. “Ini adalah salah satu langkah dalam akselerasi transisi energi terbarukan dengan mengoptimalkan sumber daya energi lokal,”jelasnya.


Program ini memberdayakan sejumlah 20 orang penyandang disabilitas kurang mampu di Desa Tanjung Karang, Kabupaten Aceh Tamiang yang mana merupakan wilayah dengan jumlah penyandang disabilitas kedua terbesar di Provinsi Aceh.


Sementara itu, pendiri La Tofi Award yang juga pemimpin sekolah tanggung jawab sosial, La Tofi mengatakan,bahwa ranah CSR telah melahirkan tokoh-tokoh besar yang berperan penting, sehingga apresiasi BESAR diberikan atas kontribusi yang telah diberikan oleh tokoh tersebut.


Program ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), energi bersih dan terjangkau, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi serta penanganan perubahan iklim. Selain itu, melalui program ini,Pertamina berkomitmen untuk mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060 melalui program yang berdampak pada Sustainable Development Goals yang sejalan dengan penerapan environmental,social and governance (ESG). (Eri Efandi)

.

Popular Posts