BKKBN Jawa Barat Gelar Promosi Dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus Bersama drg. Putih Sari di Kabupaten Bekasi

Bekasi, MA- Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus Tahun 2023 di Kabupaten Bekasi berkolaborasi dengan anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi tentang kesehatan dengan tema " Program Percepatan Penurunan Stunting Di Wilayah Khusus" di Desa Sukatenang, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi (06/09/2023).

Dihadiri drg. Putih Sari selaku anggota DPR-RI Komisi IX, didampingi Fazar Supriadi Sentosa selaku Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Karnadi Kuswadi selaku Kepala UPTD Kecamatan Sukawangi, H. Anwar Sanusi selaku Kepala Desa Sukatenang, dan Muspika Kecamatan Sukawangi. 

drg. Putih Sari menyampaikan, “Saya berpesan kepada seluruh Masyarakat untuk menyampaikan pentingnya mempersiapkan pernikahan yang di canangkan oleh BKKBN, Yaitu : untuk laki-laki usia 25 Tahun, sedangkan untuk wanita usia 21 Tahun. Bukan tanpa alasan BKKBN menganjurkan nikah di usia 25 dan 21. Agar bisa terciptanya keluarga yang harmonis dan bahagia. 
Jangan lupa biasakan hidup sehat buat kita semua, karena sehat itu mahal. Biasakan kita mencuci tangan sebelum beraktivitas di luar atau di dalam rumah,“ tutur drg. Putih Sari. Lanjutnya Drg Putih Sari menyampaikan, untuk memberikan ASI ekslusif selama 2 tahun agar anak dapat tumbuh kembang dengan baik dan sehat. 

“Pencegahan stunting pada masa kehamilan yang harus dilakukan ibu hamil ialah, periksa kehamilan minimal 4 kali dengan melibatkan suami. Minum tablet penambah darah, tablet untuk cegah kurang darah atau anemia, makan harus ditambah porsinya, serta konsumsi hati ayam, telur dan ikan, 4 sehat 5 sempurna. Supaya bayi tidak terkena stunting, jaga pola makan ibu hamil, gizi harus seimbang untuk asupan ibu hamil. Makan sayuran dan buah buahan. Kebersihan tempat tinggal juga harus di perhatikan," imbuhnya.

Fazar Supriadi Sentosa dari BKKBN Provinsi Jawa Barat, lanjut menyampaikan sosialisasi cara Berkeluarga Berencana dengan memakai alat kontrasepsi dan upaya pencegahan percepatan  penurunan stunting, pertumbuhan yang kurang maksimal disebabkan karena kurang asupan gizi dari bayi. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan pendek (kerdil) dari standar usianya. 
Peran dari seorang kepala rumah tangga juga sangat penting untuk  pertumbuhan anaknya, selain itu juga harus ada waktu/jarak kehamilan untuk ibunya agar menjadi keluarga yang berkualitas. 
Penyebab kekurangan gizi dikarenakan kurangnya asupan gizi, karena pola makan yang kurang tepat dalam pemberian makanan untuk balita baik dari jumlah maupun jenisnya. Terinfeksinya kuman atau bakteri pada balita, diakibatkan dari lingkungan yang tidak bersih yang menyebabkan balita mudah terserang penyakit. 

Infeksi bakteri akan mengakibatkan asupan gizi untuk pertumbuhan balita terpaksa digunakan tubuh untuk melawan infeksi bakteri. Bakteri bersumber dari lingkungan, misalnya karena buang air besar sembarangan. Untuk penanganan dan pencegahan nanti dari BKKBN yang akan menerangkan lebih lanjut." pungkasnya

Karnadi Kuswadi selaku Kepala UPTD Kecamatan Sukawangi menyampaikan "Pencegahan stunting dimulai kepada calon pengantin untuk pria maupun wanita sejak 3 bulan sebelum menikah, KEK. Tidak merokok buat calon pengantin pria. Maka daripada  itu di perlukan adanya penyuluhan/pendamping  keluarga Sehat dan Bahagia, untuk mendampingi calon pengantin agar tidak terjadinya Stunting".Singkatnya. 

pada akhir acara drg. Putih Sari Bersama Narasumber lainnya membagikan doorprize kepada para undangan yang hadir dengan mengundi ataupun melalui pertanyaan.(yon) 

Popular Posts