Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Apreasiasi Langkah Inovatif PLN Group dengan Program Electrifying Marine (EM) untuk Nelayan di Cilacap.



Cilacap, MA - PLN Group memberikan bantuan motor kapal konversi BBM ke listrik, perangkat controller, dan baterai untuk nelayan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (11/8/2023). 


Pemberian bantuan ini sekaligus untuk memperkenalkan Electrifying Marine (EM) di mana merupakan bukti nyata pengabdian BUMN untuk bangsa Indonesia pada momen HUT ke-78 Kemerdekaan RI. 


Mesin motor dan perangkat kapal konversi BBM ke listrik ini adalah bantuan dari PLN Group senilai total Rp981 juta dan PT Sumber Segara Primadaya (S2P) senilai total Rp434 juta.


Selain kapal listrik, juga diserahkan bantuan premi asuransi untuk 800 nelayan dari Pemprov Jateng dan premi asuransi untuk 10.000 nelayan, serta 18 unit perahu dari Pemkab Cilacap.


Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan apresiasinya atas langkah inovatif yang dilakukan PLN Group. 


Menurutnya, Kapal Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) ini bisa menjadi solusi masa depan guna mendukung program pemerintah yaitu Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060, mengingat kapal bermesin BBM merupakan salah satu penyumbang emisi karbon yang cukup besar.


"Kebutuhan bahan bakar primernya dengan menggunakan listrik hanya 1/10 dari BBM. Kita sudah bisa memulai transisi energi dengan membangun ekosistemnya dari sekarang. Tentunya harus didukung seluruh pihak," ucap Ganjar.


General Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Mochamad Soffin Hadi mengajak Gubernur Jateng, Pj Bupati Cilacap, dan para stakeholder untuk menyaksikan showcase KBLBB, serta ikut mengarungi ombak untuk uji coba kapal listrik tersebut di Pantai Teluk Penyu.


Program bertajuk Electric Vehicle Marine (EV Marine) ini, imbuh Soffin, tidak hanya bersifat seremonial saja. 


Ke depan, pihaknya akan mengembangkan sebuah ekosistem besar yang mensupport kendaraan laut berbasis listrik. 


Program EV Marine ini juga tidak hanya akan menyasar kapal nelayan penangkap ikan, namun juga kapal sebagai sarana perhubungan dan wisata.


"PLN Group yang terdiri dari PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan DIY, PLN Engineering, PLN Icon Plus, PLN Haleyora Power, dan Indonesia Battery Corporation (IBC) akan berkolaborasi dengan Pemprov Jateng dan Pemkab Cilacap dalam membangun lifestyle ini. Dimulai dari proses engineering desain dan suku cadang KBLBB, penyediaan ekosistem charging (penukaran baterai), instalasi dan konversi kapal nelayan, platform digital untuk sistem charging-nya, termasuk Operation & Maintenance (O&M). Kabupaten Cilacap ini akan didapuk sebagai lokasi pilot project-nya," jelas Soffin.


Soffin melanjutkan, pengembangan ekosistem tersebut juga akan mengakomodir kepentingan nelayan, seperti harga mesin kapal listrik akan dibuat semurah, sesuai daya beli nelayan. 


"Selain itu juga akan di-support dengan tarif subsidi, juga skema khusus yang tentunya menarik untuk para mitra pemilik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU)," ujarnya. 


Ditekankannya, seluruh akses akan dipermudah. Tentunya dengan dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah maupun pusat.


"Dalam mewujudkan hal ini, kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Dengan support penuh dari Bapak Gubernur Jateng dan Ibu Pj Bupati Cilacap, kami sangat yakin bahwa program ini akan berhasil," tutup Soffin. 


Sementara, salah satu nelayan, Budi mengatakan, biasanya ia harus mengeluarkan biaya hingga Rp.230 ribu untuk membeli 20 liter bahan bakar bensin dan oli sekali melaut dalam waktu 8 jam. 


Namun, dengan mesin berbahan bakar listrik ini, nelayan hanya butuh Rp25 ribu untuk melaut selama 10 jam, sebab biaya listrik per kWH hanya Rp2.500.


Meski demikian, para nelayan merasa biaya pembelian mesin tergolong tinggi. Mereka berharap ada insentif yang diberikan pemerintah untuk mendorong proses transisi energi tersebut.


"Memang, investasi di depan agak mahal. Tapi jika kita menghitung jangka panjang sebetulnya nelayan akan mendapat keuntungan yang lebih banyak. Oleh karena itu, mari kita dukung dengan kita kasih insentif untuk nelayan. PLN akan bantu, provinsi dan pusat bantu, pemkab bantu, perusahaan lain juga bisa bantu, sehingga nelayan bisa benar-benar merasa nyaman sambil kita lakukan edukasi terus menerus," jelas Ganjar. (Pour).

Popular Posts