Pasar Tradisional Modern Muara Bungo Berserakan sampah.



Bungo, MA-Pasar Tradisional Modern Muara Bungo yang berada di pasar atas Muara Bungo, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Berada dekat dengan jalan Lintas selalu ramai setiap hari minggunya, bahkan terkadang menimbulkan kemacetan sehingga mengganggu para pengguna jalan yang melintasi Kota Muara Bungo.



Gedung PTM yang menjadi kebanggaan terlihat megah dari luarnya, ternyata hanya dibiarkan begitu saja tida dimanfaatkan dan juga tidak terawat, bahkan terlihat sangat kotor dan menimbulkan bau yang busuk.



Kurangnya tenaga  kebersihan dan perhatian dari para pedagang dan pengawasan dari Dinas terkait, sehingga gedung yang dibangun dengan biaya milyaran hanya dijadikan tempat penyimpanan barang dagangan para pedagang.


Dikatakan tidak berfungsinya PTM ini dapat dilihat dengan kesemerautan yang ditimbulkan oleh para pedagang itu sendiri karena memajang barang dagangannya bukan pada tempat yang disiapkan oleh Pemerintah Daerah, bahkan ada yang memakai badan jalan untuk memajang barang dagangnya sehingga sering kali menimbulkan kemacetan jalan akses kedalam kawasan pasar.


Dalam pantauan awak media dan lembaga ( LPK )Lembaga perlindungan konsumen yang di ketua oleh Pendos dan di dampingi LSM LIPPAN / MERA Indonesia ini, diduga adanya pembiaran  pemerintah kab,Bungo dan dari Dinas terkait, baik masalah penempatan maupun masalah pengelolaan pasar sehingga dijadikan kesempatan oleh sebagian pedang untuk mendirikan lapak baru, bahkan bangunan semi permanen salah satunya berada dalam kawasan lokasi parkir dekat pasar BJ pasar atas Muara Bungo.


Untuk mendapatkan penjelasan, awak media ini mencoba menghubungi Dinas terkait tentang permasalahan pendirian bangunan yang berada dalam kawasan lokasi parkir P3a.


Semetara itu Kadis Perindakop Kabupaten Bungo Suprianto saat di konfirmasi masalah bangunan semi pemanen dekat lokasi pasar bj mengatakan tidak tahu kalau ada nya bangunan tersebut nanti kami akan turun untuk mengeceknya.


Wartawan propinsi jambi  juga mempertanyakan tentang

Penempatan para pedagang yang

Penempati tempat jualan  BUAH yang berada di pinggir jalan lintas diduga tidak sesuai dengan SK penempatan

Karena SK penempatannya adalah untuk pedagang buah-buahan bukan untuk pedagang makanan dan lainnya.


Pedagang buah itu sendiri, terlihat kasat mata sudah menjajakan barang dagangannya dibadan jalan, sehingga kesemberautan makin terlihat dan sangat menggangu pengguna jalan.


Sementara Kabid Perindag Pak Rudi

Saat dikomfirmasi mengatakan tidak tahu menau tentang penempatan para pedagang pasar pada umumnya

Karena memang tidak ada kordinasi

Dari UPTD pasar, imbuhnya.


(Red ilham).

Popular Posts