Solidaritas Perempuan palembang Bertujuan berbagi pengalaman dan informasi Terkait Masalah di Kabupaten Ogan Ilir



Indralaya,MA-Setiap tanggal 22 Desember merupakan peringatan Hari Ibu Sedunia. Yang mana tepat taggal 22 Desember tahun ini Solidaritas Perempuan (SP) Palembang  "Palembang Womens Solidarity for Human Rights", mengadakan diskusi bersama Perwakilan Perempuan Akar Rumput di Kabupaten Ogan Ilir. Yang di gelar di Gedung Serbaguna Citra jalan Palembang-Indralaya, Kamis (22/12/2022).


Diskusi ini dihadiri Ketua Solidaritas Perempuan Palembang, Emilia, bendahara Dian Haryuni, Pengurus, Kelompok Muda dan Perempuan Akar Rumput SP Palembang di Kabupaten Ogan ilir yang terdiri dari 8 desa dengan jumlah peserta sekitar 60 orang. 8 desa di antaranya Desa Sari Bandung, Desa Tanjung Pinang I, Desa Tanjung Pinang 2, Desa Betung, Desa Lubuk Bandung, Desa Rangas, Desa Sunur, dan Desa Limbang Jaya yang ada di wilayah di Ogan Ilir, membahas persoalan Agraria yang terjadi di wilayah Ogan Ilir.



Ketua Panitia Sekaligus Ketua Badan Eksekuif Komunitas Solidaritas Perempuan (SP) palembang, Emilia mengatakan, Kegiatan hari ini adalah diskusi antar kampung dengan tujuan berbagi untuk berbagi pengalaman dan juga berbagi informasi terkait masalah yang terjadi di Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan.


“Sebenarnya diskusi ini untuk berbagi pengalaman, persoalan yang sedang atau sudah dihadapi oleh perempuan akar rumput dari berbagai desa, mereka mempunyai persoalan merebut hak tanah atas mereka yang berkonflik dengan perusahaan PT. Cinta Manis dalam hal ini perkebunan tebu dalam skala besar,” tuturnya.


Emilia menjelaskan, kendala yang dihadapi lebih ke kebijakan negara karena menurut bahwa UU atau peraturan yang dikeluarkan oleh negara itu menghambat atau tidak berpihak kepada masyarakat.


"Seperti salah satu contoh dari Ibu yang menjelaskan bahwa sekarang ini UU yang menjelaskan HGU 25 tahun sekarang diperpanjang menjadi 90 tahun, dan itu juga yang menjadi kendala untuk mereka melakukan perjuangan,” jelasnya.


Emilia menambahkan, Kami sendiri dari Solidaritas Perempuan palembang hanya memfasilitasi ibu-ibu, bagaimana mereka kedepannya berhasil untuk mendapatkan hak mereka kembali.


” Harapannya Kegiatan diskusi juga untuk memperingati hari ibu tanggal 22 Desember, dan untuk seluruh ibu – ibu dari berbagai desa bersatu melakukan perjuangan, mereka punya harapan besar dalam menghadapi persoalan-persoalan yang sedang hadapi,” harapnya.


Emilia menuturkan, Ada beberapa desa yang sudah menjelaskan persoalan konflik, persoalan ekonomi, dan persoalan lainnya yang ada di desa mereka. Harapan mereka bisa hidup sejahtera, bisa membiayai anak sekolah, cukup untuk kebutuhan hidup sehari hari dan sebagainya.


Satu kata untuk Hari Ibu “Selama hari Ibu, Luar biasa dan tetap semangat,”pungkasnya ( Ocha).

Popular Posts