BAIN HAM RI DKI djakarta Angkat Bicara Terkait Proyek Turap, (TPT) Kurangnya Pengawasan di Lokasi.



Bogor,MA-Wartawa keadilan,bojonggede- bogor| Kurangnya Pengawasan dari Dinas Pekerjaan umum dan Penataan Ruang(PUPR). Kab. Bogor Nomor SPMK : 610/E-034-R/TPT/Air/SPMK/DPUPR.Tgl 29 September 2022.,dengan nilai Fantastis yang bersumber dari BANKEU DKI Jakarta TA 2022 dikerjakan oleh CV. galaksi Mitra abadi, hal ini yang terjadi pada kegiatan pelaksanaan pembangunan TPT yang berlokasi di desa Bojong baru kec. Bojonggede, Kabupaten Bogor, diduga tidak sesuai spesifikasi teknis.


Pasalnya, terkesan ada pembiaran dari pihak Kontraktor, Pelaksana dan Konsultan. Pekerjaan TPT diduga di kerjakan asal jadi sehingga hasil nya tidak maksimal, adapun kualitas Adukan semen nya sangat minim karena tidak menggunakan molen. 



“Langsung dilakukan adukan manual. Dan tidak mematuhi undang-undang K3S. Dimana dalam kontrak sudah tertuang. Peraturan ketenaga kerjaan, kuat dugaan pekerjaan turap (TPT)dikerjakan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan disinyalir bermain curang,”ucap Belson efrico Sinaga. S.H selaku ketua umum BAIN HAM RI DKI Jakarta. Sabtu (12/11/2022).


Dede sumantri selaku Dept:Investigasi BAIN HAM RI Djakarta (BADAN ADVOKASI INVESTIGASI HAK ASASI MANUSIA)  menegaskan, bahwa disini kita lihat dipekerjaan turap(TPT) yang katanya menurut informasi pekerjaan tersebut dikerjakan secara normatif, namun setelah kita turun kelokasi dan kita sidak, mana dan yang mana yang dibilang normatif.


“Malah disini kita liat ada kejanggalan yang diduga ingin meraup keuntungan dikarna kan pada dasarnya  tidak memakai Molen mesin penggiling semen dan pasir. hamparan pasir atau adukan manual langsung disusun saja batu belahnya dan ditumpuk,”lanjut Dede somantri Dept: investigasi.


Seharusnya pekerjaan tersebut, kalau mau dikerjakan, harus pake adukan mesin molen atau paling tidak diampar pasir dahulu agar ada pertahanan untuk batunya, jangan cuma ditaruh dan ditumpuk gitu aja, karena pekerjaan turap ini sangat penting bagi para penghuni yang tinggal disamping sungai TPT.Kalau dikerjakan cuma asal jadi tidak akan kuat lama, dan akan merugikan bagi masyarakat yang dekat tinggal di kali sungai. 


“Begitu juga waktu pelaksanaan kurangnya pengawasan dari pihak kontraktor maupun dari pihak konsultan juga, apakah ini diduga ada permainan kerjasama atau ada kong kalingkong. Saya harapkan dari Dinas PUPR  agar ditegur CV. Galaksi Mitra Abadi  tersebut,”Tegas Dede Sumantri


Saat di kompirmasi Belson efrico sinaga. S.H  Arif selaku mandor lapangan, ketika di pertanyakan soal adukan manual dan K3S. bawahnya dirinya menjawab, ya Itu ada yg pakai pak.berdasarkan hasil pantauan kami tidak sesuai dengan ucapan Arif tersebut.



Disisi lain, salah satu warga yang tidak di sebut kan namanya mengatakan, kalo masalah kerjaan inimah biasa aja, dan kalo dikatakan normatif mah pokoknya saya mah kaga ngerti, tau nya saya mah diturap ini. Yah kalo masalah kekuatan mah kaya gini aja, ininih udah berapa tahun ya gitu-gitu aja, yang namanya kerjaan kaya gini pemborong nya tau sendiri.


“Yang penting mah pemborong mah ada pisik gak mikirin kekuatanya.atau kualitas Kalo menurut saya kurang kualitas, nanti apa bila hujan deras atau kiriman air pasti masuk roboh kehalaman rumah. jalanya nya,”ucap warga.

Popular Posts