Ada apa Kepala Disporabudpar dan ketua KONI dipanggil oleh DPRD Sampang.


 

Sampang, MA- Akhirnya  H Marnilem selaku  Kadisporabudpar terpanggil oleh DPRD Sampang terkait terpuruknya prestasi Atlet KONI Kabupaten Sampang di ajang Porprov VII Jawa Timur.

Kabupaten Sampang berada pada peringkat 38 di posisi juru kunci Se Jawa Timur, membuat banyak pihak – pihak mengecam KONI Kabupaten Sampang, termasuk DPRD Kabupaten Sampang, LSM bahkan Bupati Sampang H Slamet Junaidi serta Kepala Disporabudpar sebagai leading sektor.

Sebagai langkah lanjut, Kepala Disporabudpar mengadakan kegiatan rapat, evaluasi dan pembinaan dengan ketua dan pengurus KONI serta pengurus semua Cabang olah raga di aula kantor Disporabudpar yang terletak di jalan Rajawali Kelurahan Karang dalam Kecamatan/Kabupaten Sampang


H Marnilem S.pd, selaku Kepala Disporabudpar menyampaikan dalam rapat, evaluasi dan pembinaan pengurus cabang olah raga. dalam hal ini merasa ikut prihatin atas prestasi atlet Kabupaten Sampang dalam Porprov VII yang baru saja di ikuti oleh atlet Kabupaten Sampang, dimana, secara grafis yang sekarang turun drastis ketimbang Porprov lalu.


” Dalam ajang Porprov sebelumnya ke VI lalu Kabupaten Sampang di posisi 26 dan sekarang 38, saya serasa di tampar dengan merosotnya olahraga di Sampang. 

H Marnilem saat memberikan sambutan : Jangan Mencari Hidup Di Organisasi bahkan harus menghidupi organisasi,”kesalnya.


Lanjut Marnilem untuk anggaran KONI tahun 2022 memang tidak besar akan tetapi, jangan menyalahkan anggaran dan

bukan alasan utama. Seharusnya di Cabor harus menjadi petarung yang bisa berprestasi mengharumkan Kabupaten Sampang.


H. Abd Wasik, ketua KONI Kabupaten Sampang menanggapi di acara tersebut, dalam keterpurukan harus di evaluasi, anggaran ada yang sangat penting. Anggaran di dalam KONI sudah transparan dalam hal ini di ajang Porprov VII KONI Kabupaten Sampang memberangkatkan 14 cabor, itupun honor para pengurus KONI di potong dengan sukarela sampek bulan Desember.


” Anggaran adalah sangat penting dalam hal ini dan di dalam KONI perbaikan gizi atlet tidak ada anggaran, KONI siap memperbaiki menejemen,” jelasnya.


Dengan keterbatasan anggaran, KONI seharusnya buktikan dulu prestasi, upaya lain kalau anggaran minim dengan menggandeng atau bermitra dengan perusahaan – perusahaan dan kedisiplinan latihan dan semangat semua cabor atlet dan pelatih.


” Dengan keterbatasan seharusnya mencari ide dan inovasi, kolaborasi di imbangi kedisiplinan latihan dan semangat semua cabor atlet dan pelatih.


Sementara itu, Anwar Sanusi, pengurus Cabor Perbakin mengemukakan dan memberikan masukan kepada ketua KONI Kabupaten Sampang yang menjadi pengurus KONI dan pengurus Cabor itu adalah pegiat olahraga.


” Orang – orang pegiat olahraga berikan kepada ahlinya, anggaran tidak segala-galanya dan menajemen KONI di perbaiki,” tukas mantan anggota DPRD Kabupaten Sampang.


(Her,Team)

Popular Posts