Pasar Hewan Di Kabupaten Aceh Tamiang, Di Tutup Untuk menghindari Wabah PMK

Aceh Tamiang-mediaadvokasi.id
Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil, SH, M.Kn, bersama Wakil Ketua DPRK Fadlon, SH, dan Kepala Dinas Peternakan Aceh drh. Rahmandi, melakukan pemasangan spanduk pemberitahuan secara simbolis terkait Penutupan pasar hewan, yang berada di Desa Ie Bintah, Kecamatan Manyak Payed pada Selasa (10/05/2022).

Pada kesempatan tersebut Bupati Mursil menyampaikan," penutupan pasar hewan salah satu upaya penanggulangan meluasnya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal ini merupakan tindak lanjut edaran yang ditandatanganinya dan Keputusan Menteri Pertanian tentang wabah  PMK di Kabupaten Aceh Tamiang," terangnya.

Menguatkan hal tersebut, Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh. Rahmandi yang dimintai keterangannya di lokasi menyebutkan, penutupan pasar hewan selama penetapan status wabah didasarkan pada Keputusan Menteri Pertanian Nomor 404/KPTS/PK.300/M/05/2022 tentang Penetapan Daerah Wabah penyakit Mulut dan Kuku (Foot and Mouth Disease) di Kabupaten Aceh Tamiang yang diterbitkan tanggal 09 Mei 2022 kemarin.

“Jadi dasarnya itu Keputusan Menteri Pertanian yang diterbitkan berdasarkan surat Bupati Aceh Tamiang dan Gubernur Aceh terkait PMK,” sebutnya.

Dijelaskan, pasca ditetapkan sebagai daerah wabah PMK, maka protokol kesehatan hewan seperti pemberhentian sementara lalu lintas pemasukan dan pengeluaran hewan ternak, surveilans, dan pemberian vaksin/obat ke ternak sapi menjadi keharusan, Dan semuanya dalam pengawasan ketat petugas,” ungkapnya.

Rahmandi menambahkan," paparan infeksi penyakit ini tergolong tinggi, bisa mencapai 90 hingga 100 persen. Namun demikian, dalam kasus Aceh Tamiang, angka infeksi masih di bawah 10 persen dari total populasi ternak sapi, dan angka kematian juga masih rendah.

“Dari 1.800 lebih ternak sapi yang terinfeksi, angka kematian ternak yang terkonfirmasi positif PMK 11 ekor. Tapi karena daya tularnya tinggi, kita mesti cepat tanggulangi secara cepat dan terpadu,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan, Safuan mengharapkan, kepada para petani/peternak segera melaporkan kepada petugas apabila ada gejala sakit. Safuan juga mengimbau petani/peternak menjaga sanitasi kandang, dan mengupayakan kecukupan gizi dan nutrisi guna menjaga kesehatan ternak sapi miliknya," harapan Safuan. (Eri Efandi).

Popular Posts