Stress Bisa Picu Kaligata atau Biduran

Definisi biduran atau Kaligata

Biduran adalah kondisi ketika kulit mengalami ruam kulit gatal yang menimbulkan benjolan. Kondisi ini memiliki beberapa nama medis yaitu urtikaria atau kaligata, biduran bisa muncul pada salah satu bagian tubuh atau menyebar ke area yang lebih besar.

 

Kondisi ini bukanlah penyakit yang membahayakan, tapi bisa membuat pasiennya merasa tidak nyaman saat tidur atau saat beraktivitas sepanjang hari karena sensasi gatal yang muncul.

 

Penyebab dan Jenis Kaligata

Penyebab utama kaligata belum dapat diketahui, walaupun penelitian di bidang tersebut telah berkembang. Meskipun demikian, diyakini kaligata merupakan reaksi alergi terhadap sumber alergi (alergen) tertentu.

 

Kaligata timbul karena adanya tanggapan terhadap histamin, zat yang diproduksi sel tertentu ke dalam darah untuk melawan alergen yang ada di dalam tubuh.

 

Ketika proses perlawanan ini terjadi, cairan plasma darah bocor keluar dari pembuluh darah kecil dan menyebabkan timbulnya tonjolan tipis yang pucat pada kulit.

 

Beberapa hal ini dapat menjadi pemicu Biduran, antara lain:

  • Zat kimia atau bahan tambahan pada makanan
  • Racun atau gigitan serangga
  • Bulu hewan yang rontok (biasanya kucing)
  • Paparan terhadap serbuk sari dan tumbuhan tertentu
  • Paparan terhadap sinar ultraviolet
  • Reaksi terhadap pengobatan tertentu (misalnya morfin, aspirin, kodein, dan OAINS seperti ibuprofen)
  • Stres dan cemas
  • Suhu yang terlalu dingin
  • Keringat berlebih
  • Kegiatan fisik, biasanya pada dewasa muda

 

Ada beberapa tipe umum dari kaligata, yaitu:

Kaligata akut – Biasanya berlangsung selama kurang dari enam minggu, kaligata akut disebabkan oleh makanan (seperti telur, cokelat, kacang-kacangan, ikan, beri, dan susu), bahan tambahan pada makanan, obat-obatan, gigitan serangga, dan infeksi.

 

Kaligata kronis – Biasanya berlangsung selama lebih dari enam minggu, penyebab utama dari kaligata kronis sulit dikenali. Urtikaria kronis dapat disebabkan oleh kondisi yang mendasarinya, seperti hepatitis, infeksi, masalah tiroid atau kanker.

 

Kaligata fisik – Tipe ini sering disebabkan oleh rangsangan langsung pada kulit – seperti paparan terhadap dingin, panas, sinar ultraviolet, dan keringat. Tonjolan seringkali timbul pada bagian kulit yang terkena rangsangan.

 

Angioedema –adalah keadaan dimana timbulnya ruam disertai dengan adanya pembengkakan. Tipe ruam ini sering menyerang mata, lidah, lengan , kaki, dan organ kelamin (genitalia). Angioedema sering disertai rasa panas dan nyeri pada area yang bengkak. Pembengkakan pada tenggorokan, kantung udara pada paru, dan lidah merupakan petunjuk adanya keadaan serius yang membutuhkan perhatian dokter.

 

Diagnosis dan pengobatan

Bagaimana mendiagnosis biduran (kaligata, urtikaria)?

Mulanya, Anda harus melakukan pemeriksaan fisik serta menjawab beberapa pertanyaan dari dokter terkait gejala yang Anda rasakan.

Anda mungkin diminta untuk menuliskan kegiatan sehari-hari Anda serta obat-obatan, herbal, dan suplemen yang Anda konsumsi.

Dokter mungkin juga akan memberi pertanyaan mengenai makanan dan minuman apa saja yang Anda konsumsi, lokasi munculnya kaligata, dan berapa lama luka menghilang.

Untuk mengonfirmasi penyakitnya, dokter akan merujuk Anda untuk menjalani tes darah dan tes alergi.



Bagaimana cara mengobati kondisi ini?

Umumnya, kaligata tidak perlu diobati hingga beberapa hari. Pada beberapa kasus, dokter akan memberi obat alergi antihistamin guna mengurangi rasa tidak nyaman.

Pilihan lainnya yakni tablet steroid untuk menangani kasus urtikaria yang parah secara jangka pendek. Di bawah ini berbagai obat biduran yang biasa diresepkan dokter.


1. Antihistamin

Mengonsumsi pil antihistamin sebagai obat biduran menjadi cara efektif untuk mencegah gatal-gatal.

Selain itu, antihistamin juga memblokir pelepasan histamin oleh tubuh yang menjadi pemicu kemunculan gejala biduran. Biasanya dokter akan meresepkan berbagai antihistamin seperti:

  • ·        loratadine (Claritin),
  • ·        cetirizine (Zyrtec),
  • ·        fexofenadine (Allegra), atau
  • ·        desloratadine (Clarinex).


Jika keempat jenis antihistamin tersebut tidak cukup membantu, dokter bisa saja meningkatkan dosisnya. Selain itu, dokter akan mencoba jenis antihistamin lain dengan efek mengantuk agar rasa gatal terhindar dengan tidur.

Beberapa obat untuk meredakan biduran yang menyebabkan kantuk, antara lain Chlorphenamine (CTM), hydroxyzine pamoate (Vistaril), dan doxepin (Zonalon).

Jangan lupa untuk memberitahu dokter jika Anda sedang dalam kondisi hamil dan menyusui, memiliki kondisi medis lain, atau sedang mengonsumsi obat tertentu.


2. Losion calamine

Losion calamine dapat membantu meredakan gatal dengan cara memberikan efek dingin pada kulit.

Untuk menggunakannya, kocok losion agar racikannya tercampur rata. Kemudian, tuang losion secukupnya pada kapas dan oleskan kapas tersebut ke kulit yang terkena biduran. Biarkan sampai mengering.


3. Obat antiradang

Kortikosteroid oral seperti seperti prednison dapat membantu mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal.

Biasanya obat ini diresepkan untuk mengendalikan biduran kronis dan hanya digunakan dalam jangka waktu singkat. Obat ini memiliki efek samping serius jika pasien mengonsumsinya dalam waktu yang lama.


4. Antidepresan

Antidepresan trisiklik doxepin (Zonalon), biasanya digunakan dalam bentuk krim yang dapat membantu meredakan gatal. Obat ini dapat menyebabkan pusing dan kantuk sehingga rasa gatal Anda sedikit teralihkan dengan tidur.


5. Omalizumab (Xolair)

Dokter biasanya memberi obat omalizumab dengan cara menyuntikkannya ke kulit. Obat ini akan diresepkan jika Anda mengalami biduran parah yang terjadi selama berbulan-bulan atau dalam hitungan tahun.

Efek samping yang paling umum adalah sakit kepala, pusing, hingga sakit telinga bagian dalam.



Pengobatan di rumah

Selain menggunakan obat biduran dari dokter, Anda juga bisa melakukan berbagai perawatan rumahan. Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi urtikaria.

1. Kompres dingin

Mengompres bagian yang biduran dengan es atau air dingin dapat membantu meredakan iritasi dan rasa gatal.

Anda bisa melakukan kompres dingin dengan cara membungkus es batu dengan handuk dan kompres pada bagian yang terasa gatal. Biarkan selama kurang lebih 10 menit dan ulangi jika masih gatal.


2. Hindari produk yang bisa mengiritasi kulit

Beberapa jenis sabun dapat membuat kulit Anda kering sehingga biduran yang Anda alami jadi semakin gatal. Jika Anda mengalami biduran, usahakan untuk menggunakan sabun untuk kulit sensitif.

Biasanya sabun jenis ini tidak berbau dan tidak menggunakan banyak bahan kimia lain yang dapat memicu iritasi.

Selain sabun, Anda juga perlu menghindari berbagai losion dan pelembap kulit yang bisa memicu iritasi. Lagi-lagi, usahakan untuk memilih produk khusus untuk kulit sensitif.


3. Pakai baju yang longgar



Menggunakan pakaian yang longgar membuat kulit yang mengalami biduran dapat bernapas dan suhu tubuh tetap sejuk.

Sebaliknya, memakai pakaian ketat justru bisa membuat kulit terasa makin gatal bahkan iritasi karena kulit tertekan dengan baju yang Anda kenakan.

Selain itu, pilih baju dari bahan katun yang menyerap keringat untuk menghindari kelembapan berlebih. Lingkungan lembap membuat bakteri di kulit semakin berkembang dan akan membuat kulit semakin gatal.

Penting bagi Anda untuk mengetahui penyebab biduran. Dari situ, Anda pun bisa menghindari pemicu yang menyebabkan kondisi gatal-gatal Anda ini muncul.

Hal lain yang harus diperhatikan saat mengalami kondisi gatal meliputi di bawah ini.
  • Hindari menggaruk atau menggunakan sabun yang keras.
  • Catat kapan dan di mana kondisi terjadi, serta apa yang sedang Anda lakukan. Hal ini dapat membantu Anda dan dokter untuk mengidentifikasi faktor risiko.
  • Hindari pemicu. Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Sumber :
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/kulit-lainnya/penyakit-biduran/
https://www.docdoc.com/id/info/condition/urtikaria

 

Popular Posts