Pansus DPRK Aceh Singkil, Bangunan Museum Syekh Abdurrauf Diduga Asal Jadi

Aceh Singkil-mediaadvokasi.id 
Bangunan Museum dan Gedung Serbaguna di Makam Syekh Abdurrauf desa Kilangan Aceh Singkil diduga asal jadi dan tidak sesuai RAB pekerjaan.

Pasalnya,kondisi keramik bangunan museum tersebut sudah ada yang pecah, dan dibeberapa titik banyak lantai keramik yang tidak padat dan kosong

Jika dilihat secara kasat mata meski bangunan terlihat sudah bagus, namun pada pemasangan keramik sudah ada yang pecah, saat diperiksa ada beberapa pemasangan keramik suaranya tedengar kosong

Sehingga pekerjaan bangunan museum tersebut, diduga asal jadi dan tidak sesuai RAB pekerjaan dan perlu perbaikan keramik lagi,"Kata Yulihardin, SAg  salah satu anggota Tim Pansus 1 DPRK Aceh Singkil ketika berbincang dengan sejumlah Wartawan pada saat melakukan agenda pengawasan pembangunan realisasi fisik dilokasi Makam Syekh Abdurauf Desa Kilangan Singkil, Senin (7/3)

Dikatakannya,Kegiatan bangunan museum ini sudah disampaikan kepada Konsultan Pengawas dan Kontraktor agar yang rusak diperbaiki

Bangunan itu masih belum rapi agar bisa dirapikan dan bisa segera diserahterimakan untuk dimanfaatkan sesuai dengan tujuan sebagai museum benda-benda peninggalan sejarah Syekh Abdurauf.

 “kita harap bisa segera difungsikan mendukung destinasi wisata religi Aceh Singkil,” ucap Yulihardin. 

Pantauan Media ini, selain meninjau bangunan museum dan Gedung Serbaguna tersebut, tim panitia khusus (Pansus) DPRK Aceh Singkil yang terdiri dari Ketua Tim Pansus 1 Ramli Boga, Wakil Ketua Amran Sidik, Yulihardin, H Bainuddin, dan Taufik juga meninjau bangunan Pukesmas Singkil. 

Diketahui, proyek Pembangunan Museum dan Gedung Serbaguna di Makam Syekh Abdurrauf tersebut, bersumber dari anggaran DOKA APBD 2021 dengan pagu anggaran Rp1 miliar dan nilai harga negosiasi Rp994.550.000, di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, yang dimenangkan oleh perusahaan . CV. Mautiya Group Persada.

Kemudian, pembangunan Puskesmas dengan nama paket, Revitalisasi Gedung Rawat Inap Puskesmas Singkil bersumber Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka) tahun 2021 dengan nilai paket Rp2.266.680.000 yang dikerjakan oleh CV Putih Mutiara, dan pagu anggaran Rp2.285.750.000.


Ketua Tim Pansus Ramli Boga saat dikomfirmasi mengatakan, hasil pengawasan bangunan museum terlihat beberapa titik masih ada kekurangan. Namun untuk memastikan sesuai atau tidaknya spesifikasi bangunan tersebut, Tim Pansus Dewan masih menunggu Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan proyek tersebut dari Dinas Parpora. “RAB belum ada kita pegang, masih kita tunggu diserahkan kopian dari PPTK Disparpora,” ucap Boga

Setelah RAB diterima selanjutnya Tim Pansus akan memeriksa spesifikasi bangunan tersebut dan memanggil PPTK.

Namun saat pengawasan di Puskesmas Singkil PPTK dilaporkan sedang melanjutkan belajar diluar daerah. Begitupun atas laporan masyarakat adanya kekurangan pemasangan HPL maupun spesifikasi lainnya pada bangunan tersebut, pihaknya masih menugu RAB dan keterangan resmi dari PPTK.

Kata Boga pengawasan tersebut merupakan agenda Pansus 1 yang mendapat penambahan waktu mulai Senin 7 Maret hingga Jumat 11 Maret 2022 mendatang. Sebelumnya agenda Pansus dimulai 23 Februari sampai 2 Maret 2022.

Selain pengawasan bangunan Museum dan Puskesmas Singkil pihaknya akan meninjau proyek fisik lainnya seperti Jembatan di Jalan evakuasi tsunami Desa Sebatang, dan proyek di Dinas Pendidikan serta kegiatan lainnya melalui kesepakatan bersama serta berdasarkan adanya laporan masyarakat.

Kemudian hasil Pansus tersebut akan disampaikan melalui Sidang Paripurna Dewan dan akan ada jawaban Bupati terhadap tindakan masing-masing dinas tersebut. Kami tetap menerima informasi dari masyarakat jika ada kegiatan yang tidak sesuai akan kita tinjau langsung, tegas Boga.(Ahmad)

Popular Posts