Cilacap Nol Kasus Konfirmasi Positif Aktif Covid-19, Kadinkes: Ini Kado Tahun Baru

Cilacap,  MA - Kabupaten Cilacap dinyatakan nol kasus konfirmasi positif aktif Covid-19 awal tahun 2022, Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap menganggap hal itu sebagai kado tahun baru dari Allah SWT. 

Seperti disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Griana Dewi, didampingi Sektretaris Dinas Farid Rijanto SKM, Msi dan kuswantoro, SKM, MKes Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Ia menjelaskan, terhitung sejak tanggal 1 Januari 2022 Kabupaten Cilacap dinyatakan nol kasus konfirmasi positif aktif Covid-19, jumlah warga yang terpapar covid-19 dirawat di RSUD Cilacap menunjukan nol pasien.

Pramesti juga bersyukur bahwa status baru untuk Cilacap berkat izin Allah dan kerja keras kita semua, serta didukung oleh semua elemen masyarakat. 

"Alhumdulillah, artinya tidak ada lagi atau tidak muncul lagi kasus positif aktif setelah tanggal 31 Desember 2021 di Cilacap. Ini merupakan kado tahun baru dari Allah SWT bagi masyarakat Cilacap," ujar Pramesti kepada awak media di Aula Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Rabu (5/1/2022).

Namun menurut Pramesti, dengan ini bukan berarti pandemi selesai. Covid-19 masih menjadi ancaman kita dengan varian barunya seperti Omicron. Pandemi masih ada dan kita harus tetap waspada. 

"Jangan eforia terlalu berlebihan. Kita tetap harus waspada, tetap menjaga protokol kesehatan. Dan kita tetap melakukan 3T, tracing, testing, treatment," katanya.

Juga dikatakan, kita tetap harus menguatkan vaksinasi, agar tidak terjadi transmisi lokal dari varian-varian baru Covid-19.

Untuk Cilacap vaksinasi saat ini telah mencapai 83,3 persen dosis 1 dan dosis 2 baru 54,9 persen. Pramesti menegaskan pihak Dinas Kesehatan masih mengejar vaksin dosis 2 karena masih harus ditingkatkan lagi.

Terkait vaksin booster, Pramesti mengungkapkan sudah 89 persen. Informasi dari Presiden RI untuk vaksin booster sudah bisa dimulai tanggal 12 Januari 2022 dan mendahulukan lansia dulu. 

Juga vaksin booster syaratnya yaitu bagi kabupaten/kota yang vaksin dosis 1 sudah mencapai 70 persen dan dosis 2 sudah 60 persen. 

"Untuk Cilacap tunggu sedikit lagi," ucap Pramesti.

Disinggung tentang varian Omicron, Pramesti menegaskan di Cilacap tidak ada. Dan mudah-mudahan tetap seperti ini ke depannya. Karena itu kita harus membentengi diri dengan protokol kesehatan. Agar Omicron tidak sampai masuk ke Cilacap. 

"Penyebaran varian ini memang sangat cepat bahkan sampai lima kali lipat dari sebelumnya. Saat ini Omicron dikabarkan ada di Jakarta, Surabaya. Semoga tidak sampai ke Cilacap, sembari menambahkan bahwa upaya pencegahan tentu bukan hanya tugas Dinas Kesehatan, namun semua pihak bersama-sama bekerja yang dikoordinir oleh satgas kabupaten, kecamatan, dan desa," harapnya.

Mengenai hajatan yang kini mulai marak, Pramesti meminta agar ada pembatasan agar tidak terjadi kerumunan. Sebaiknya, bagi yang menghadiri hajatan tidak makan di tempat. 

Vaksinasi anak usia 6-12 tahun dari 177.000 anak di Cilacap kini mencapai 82 persen dan tertinggi di Jawa Tengah. Sisanya akan dilakukan sweeping bagi mereka yang berhalangan pada saat vaksin pertama. 

Sementara, guna memastikan tidak ada lagi yang dirawat, awak media mendatangi ruang perawatan yang digunakan untuk isolasi. 

Kasi Pelayanan Medis Rawat Inap, Instalasi Bedah Sentral, dan ICI, pada RSUD Cilacap dr Anggi Apriansyah Purwanto mengatakan di RSUD Cilacap saat ini tidak ada pasien Covid-19 yang dirawat, dan 19 tempat tidur masih kosong baik di ICU maupun ruang perawatan biasa. 

"Untuk perawatan pasien Covid terakhir awal Desember, namun PCR-nya negatif semua. Dan saat ini nol sesuai data Dinas Kesehatan, tidak ada pasien Covid yang dirawat," katanya. (Pour)

Popular Posts