Komisi D, BPBD dan BBWS Citanduy Tinjau Penanganan dan Penanggulangan Bencal di Kecamatan Wanareja

Cilacap, MA - Beberapa kejadian bencana alam yang terjadi di wilayah Kecamatan Wanareja,  mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap. Melalui DPRD Kabupaten Cilacap beserta rombongan, meninjau langsung Penanganan dan Penanggulangan Bencana Alam di wilayah Kecamatan Wanareja, Rabu (3/11/21).

Tampak hadir Ketua Komisi D, DPRD Kabupaten Cilacap Didi Yudi Cahyadi beserta rombongan, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cilacap Mustangin, Kalak BPBD Kabupaten Cilacap Drs Wijonardi,M.M beserta anggota, Kabag OP2 BBWS Citanduy Yahya Yuswaliander, S.T beserta Staf, Camat Wanareja Drs Muhammad Najib, M.Si, Kapolsek Iptu Hadi Nugroho, S.H., M.Si., Batu Tuud Koramil 16/Wanareja Serma Paimun dan Paguyuban Kades se Kecamatan Wanareja.

Terkait kunjungan kerja Komisi D DPRD Kabupaten Cilacap dan rombongannya, Camat Wanareja Drs. Muhammad Najib, M.Si menyampaikan salam hormat kepada segenap pejabat dari DPRD Kabupaten Cilacap yang telah datang serta ucapan terimakasih kepada jajaran tamu undangan yang telah hadir.

Dalam kesempatan tersebut, dia memaparkan titik-titik lokasi bencana alam yang terjadi di wilayah Kecamatan Wanareja. Kepada seluruh Kepala Desa di wilayahnya, Drs. Muhammad Najib menghimbau agar mengajak warganya untuk memperhatikan lingkungan masing masing karena saat ini situasi cuaca yang cukup ekstrim. 

Ketua Komisi D, DPRD Kabupaten Cilacap Didi Cahyadi dalam kesempatan itu juga mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian bencana alam yang menimpa di beberapa Desa di wilayah Kecamatan Wanareja khususnya di Desa Limbangan. Dia juga berpesan kepada seluruh Kepala Desa untuk memperhatikan lingkungan sekitar dan melakukan beberapa langkah guna mengantisipasi terjadinya bencana alam.

"Saya berpesan kepada para kades dan masyarakat harus serta waspada dan memperhatikan lingkungan sekitar, sebagai langkah antisipasi memasuki musim hujan dan cuaca yang cukup ekstrem. Silahkan para kades untuk memperhatikan, menyimak dan bila perlu tanyakan karena ini untuk kepentingan kita bersama," kata Didi Cahyadi. 

Kepala BPBD Kabupaten Cilacap Drs. Wijonardi juga mengatakan, bahwa saat ini kita harus waspada dan dapat mengantisipasi bahaya dampak dari badai Lalina Hidro yang terjadi sampai Februari 2022. Hal ini menurutnya ditandai dengan tingkat volume atau kecurahan hujan kita yang cukup tinggi yaitu dari 200 sampai 500, demikian pula untuk volume petir di Kabupaten Cilacap lebih besar di dunia setelah India.

"Saya mohon kerjasamanya kepada para kades untuk memperhatikan lingkungan di masing-masing wilayah guna meminimalisir akan dampak cuaca ekstrim. Untuk BBWS, saya berharap harus seger melaksanakan mitigasi dan meng inventarisir saluran air yang tersumbat. Kita lebih baik mencegah jangan menunggu sampai terjadi," Kata Drs. Wijonardi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala BBWS yang diwakili OP2 Kota Banjar Yahya Yuswaliander mengajak kepada seluruh Kades di wilayah Kecamatan Wanareja untuk melakukan komunikasi kaitannya dengan saluran air. Sebagai langkah awal, pihaknya sesegera mungkin akan melaksanakan survey dan akan mengupayakan untuk langsung ditangani.

"Kami dari BBWS ada keterbatasan dan jangkauan, wilayah kami pun sangat luas, mohon maaf kalau semua nya tidak terlayani. Kami mohon kerjasama para kepala Desa untuk intens komunikasi dengan kami dari BBWS," ungkapnya. (Pour)

Popular Posts