Sejumlah Proyek Anggaran DAK di Muratara Disoal Warga

MURATARA, MA - Rehab Gedung Sekolah Dasar di Kabupaten Muratara Provinsi Sumatera Selatan menuai kritik dari berbagai elemen masyarakat, Senin (11/10/21).

Tidak main-main anggaran yang di kucurkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK ) tahun anggaran 2021 senilai Rp 57 miliar untuk rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana.

Diketahui bahwa pembangunan rehab tersebut terdapat 31 titik didua kabupaten yakni Kabupaten Muratara dan kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumsel. Proyek ini dibiayai dengan uang pajak Negara.

Dari 31 titik Rehab gedung sekolah tersebut ada beberapa titik diyakini bermasalah, yakni pada rehab  gedung sekolah di Desa Remban dan Rehab Gedung sekolah di Rupit Kabupaten Muratara. 

Diketahui bahwa pemilik Mega proyek rehabilitasi dan renovasi pembangunan gedung sekolah tersebut, yakni dikelola oleh penyedia jasa Syarif Maju Karya Rambutan Sakti Perkasa Aso dan PT Arihta Teknik Persada Jo PT Mataram Surya Cipta.

Disampaikan (DT) warga Desa Remban, dirinya menjelaskan, pembangunan rehab Gedung sekolah didesanya disinyalir dibagun asal jadi, dan diduga menjadi ajang korupsi tempat para oknum kontraktor.

"Kita sangat menyayangkan  pembangunan rehab gedung sekolah dengan nominal puluhan milyar tersebut dikerjakan secara asal asalan tanpa memperhatikan RAB sebagai  patokan pembangunan awal, mengapa kita katakan seperti itu sebab temuan di lapangan banyak sekali kejanggalan terkait pembangunan tersebut, sala satunya di bagian pondasi dan atap sudah di pasang tidak sesuai RAB," terangnya.

Dijelaskannya, rehabilitas dan renovasi sarana prasarana pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas SDN 3 yang beralamat di dusun II Desa Remban tersebut tidak hanya asal jadi, namun lebih cenderung mencari keuntungan besar tanpa mengutamakan kualitas.

"Memang benar, saya perhatikan Pembangunan gedung sekolah dan rehab ruang kelas SD tersebut, tidak sesuai, dan menurutnya tanpa mengutamakan kualitas namun lebih cenderung ke arah asal selesai," jelasnya.

Di sisi lain juga di sampaikan sala seorang pemuda asli kabupaten Muratara, (T) dirinya menyampaikan jangan semenah menah dalam membangun infrastruktur di daerah Muratara, sebab bukan tanpa alasan pembangunan yang di kerjakan dengan nominal sebesar itu tentunya di kerjakan secara asal asalan akan berefek besar bagi kerugian Negara.

"Tolong jika ingin membangun silahkan dan itu sangat kami apresiasi, namun jika dikerjakan seperti ini maka kami marah dan tidak terima jika daerah kami di bangun dengan uang Negara namun tanpa mengutamakan kualitas," terangnya.

Lanjut ia, sebagai pemuda pergerakan bukan tidak memantau kinerja yang dilakukan para kontraktor yang ada di Muratara, Masi banyak pemuda pemuda yang faham akan hal tersebut jadi jangan main main.

Dirinya menegaskan jika pembangunan gedung sekolah itu tidak sesuai RAB seperti pada saat ini, maka siap siap saja permasalahan ini akan dilaporkan kepada pihak yang berwajib.

"Jika tidak di ralat ulang pembangunan tersebut maka kami akan adakan gerakan untuk menghentikan pengerjaan proyek tersebut, dan langsung akan kita bawa perkara ini ke ranah hukum", tegangnya. 

Sementara itu, salah satu pihak Kontraktor bernama Epan membatah terkait dugaan tersebut. 

"Bahan yang dipakau dari perusahaan semua, sehingga tidak mungkin kami bangun dengan bahan asal-asalan," tegasnya. (AkaZzz)

Popular Posts