Klarifikasi Kepala SMPN 1 Cikampek Terkait Berita Siswa Korban Perundungan

Karawang,MA- Kompas TV Jabar sekira tanggal 30 September 2021 menayangkan korban perundungan siswi SMP kelas 7 diseputar Kabupaten Karawang.Tayangan Kompas TV berupa You Tube,menguraikan siswi kelas 7 SMP dibully oleh teman-teman disekolahnya karena tidak pakai sepatu.Bahkan disebut Ibu korban perundungan(Komala) dengan gaya bicara memelas didepan kamera,tidak mampu membeli sarana sekolah seperti baju seragam,batik dan seragam olah raga.Sehari-hari kesekolah hanya satu seragam putih-biru gelap yang ada kata Komala didepan wartawan Kompas TV.Kami orang tidak mampu,bapak anak-anak seorang buruh urai Komala.Dihal ini pihak Kompas TV tidak menanyakan tempat sekolah sikorban perundungan,isi dari you tube.

Setelah viral kasus perundungan ini, Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono memerintahkan jajarannya untuk mengecek kebenaran berita tersebut. Kapolsek Cikampek Kompol Ahmad Mulyana datang kelokasi korban perundungan di Desa Dawuan Tengah Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang. Komala menerima paket sembako,dibeliin sepatu dari toko dan bantuan uang tunai untuk melunasi seragam sekolah keterangan wartawan Infoka bersama Kapolsek Cikampek.Itupun Kapolsek dan wartawan Infoka juga tidak menelusuri sekolah sianak korban perundungan.
Semua uraian ibu Komala didepan wartawan maupun didepan Kapolsek seperti benar-benar ripuh. Media Advokasi(MA) didatangi dari tamu SMPN 1 Cikampek dipimpin Toib Spd MM Kepala Sekolah.Toib membantah semua berita menyangkut perundungan tersebut.

Keterangan di Kompas TV Jabar,pihak Komite Sekolah yang diwakili Sekretarisnya H.Djoky mengatakan sudah memberikan sepatu yang dititipkan kepada Risna tetangga korban di Posko Perjuangan Rakyat(Pospera) anderbau PDI Perjuangan di Pangulah Utara.Semua bukti pemberian sepatu ada vidionya kata Djoky.

Ternyata anak korban perundungan(Hajijah) betul kelas 7 di SMPN 1 Cikampek.Hajijah disekolah sebetulnya tidak ada teman-temannya yang membullynya kata Toib.

Toib bersama 3 orang guru lainnya mengunjungi rumah Hajijah di Dawuan Tengah.Saat itu pertemuan tersebut,Toib mengatakan keibu Komala kenapa Ibu bicara dimedia seperti ini(ngeluh),padahal pihak sekolah mampu membantu ibu.Pihak Komite Sekolah juga sudah memberikan sepasang sepatu tanggal (26/9/2021). 

Sandiwara ini antara korban perundungan dengan pihak sekolah,seperti diadu domba.Apakah ada indikasi diluar kenyataan,Djoky menitipkan sepatu ke Risna untuk Hajijah apakah sampai ketangan si korban?

Berbagai bantuan sudah diterima ibu Hajijah dari Forkopimda dan sekolah.Kata Toib kejadian ini diluar akal sehat,ada dramanya semoga kedepannya tidak ada lagi pungkas Toib. (Fauzi) 

Popular Posts