Bupati Aceh Tamiang: Harga Pada Organik Lebih Tinggi Daripada Padi Non Organik

Aceh Tamiang-mediaadvokasi.com,
Bupati Aceh Tamiang, H Mursil meminta para petani yang masuk dalam program pengembangan padi organik agar dapat mempertahankan kualitasnya. Karena beras yang dihasilkan dari padi organik ini bersertifikat yang diterbitkan dari Lembaga Sertifikasi Organik Inofice Bogor.

Pada kesempatan tersebut, Bupati H. Mursil Mengatakan," padi organik ini jelas berbeda dengan menanam padi non organik, terutama penggunaan pupuknya dari awal sampai panen harus menggunakan pupuk organik,” kata H Mursil, Bupati Aceh Tamiang dalam sambutannya pada kegiatan panen perdana padi organik Kelompok Tani Jaya, Kampung Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru,pada Selasa (05/10/2021).
Oleh karena itu,  harga jual padi organik ini mencapai Rp 6.500 perkilonya, dan harganya lebih tinggi dari padi non organik, karena padi organik tersebut menjadi produksi khusus yang ditampung pembeliannya melalui Koperasi Organik Tamiang Jaya (Kortaja). “ Dalam hal ini saya meminta kejujuran dari petani agar tetap menjaga kualitas padi organik yang sedang kita kembangkan di Aceh Tamiang.

Bupati H. Mursil menambahkan," 
 kepada Koperasi penampung hasil panen padi organik petani supaya langsung membayar dilokasi panen, jangan dibawa pulang dulu dan kemudian baru dibayarkan, hal ini untuk menghidari kecurigaan dan membayar dilokasi panen bisa mensuport semangat petani lebih giat lagi menanam padi organik,” jelas H. Mursil.

Oleh sebab itu saya  mengharapkan kepada para pihak, baik Dinas Pertanian, petugas penyuluh dan tim teknis lainnya agar dapat terus membina petani Aceh Tamiang untuk mengembangkan padi organik, termasuk luasan sawah petani yang menjadi lahan padi organik. “ Program padi organik ini kedepannya menjadi produk unggulan kabupaten Aceh Tamiang.

Pada kesempatan yang sama,  Kadistanbunnak Aceh Tamiang, Yunus, SP dalam laporannya menyampaikan," program penanaman padi organik pada tahun 2021 ini sudah mencapai 20 hektar yang tersebar dibeberapa titik. Areal panen perdana di Kampung Tanah Terban yang saat ini dilakukan secara simbolis oleh Bupati Aceh Tamiang adalah seluas 10 hektar,” jelasnya.

Oleh karena itu,  hasil panen padi organik di areal Koptan Tani Jaya tersebut dalam satu hektarnya mencapai 7,8 ton, dalam program ini hal paling penting adalah pengawasan dan sinergisitas dari para pihak yang terlibat untuk pengembangan padi organik itu sendiri,” tegas Yunus sembari mengemukakan, pengembangan padi ini juga diawasi langsung salah satu Inspektur Inofice Bogor, Abdurrahman yang juga menjabat Ketua Mapolina (Masyarakat Pertanian Organik Indonesia) Aceh.

Di tempat yang berbeda, Ketua Kontak Tani Nelayana Andalan (KTNA) Kabupaten Aceh Tamiang, D Yogi Syahputra menyampaikan," pihaknya mendukung penuh model pengembangan pertanian organik, baik pertanian padi sawah maupun jenis tanaman pertanian lainnya," terang Yogi.

Oleh karena itu, kita ketahui bersama, sebelumnya pada musim tanam Februari – Juni 2021 lalu melalui kelompok tani Seurasi, Kampung Pahlawan, Kecamatan Karang Baru juga telah berhasil melaksanakan model pengembangan padi organik di lahan 2,3 hektar, bahkan hasil produk berasnya juga telah disertifikasi oleh Inofice (Indonesian Organic Farming Certification) lembaga sertifikasi produk pangan organik yang berkedudukan di Bogor, Jawa Barat.

D Yogi menambahkan,"  kita bersyukur pada musim gadu tahun 2021 ini luasan lahan pertanian padi organik yang ditaregetkan oleh Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Aceh Tamiang mencapai 20  hektar dan dikelola lima kelompok tani bisa berjalan baik. Salah satu contohnya adalah panen perdana areal Koptan Tani Jaya dan langsung simbolisnya dilakukan pemanenan oleh Bupati Aceh Tamiang bersama unsur Forkompimda," ungkap D Yogi

kegiatan panen perdana padi organik di Kampung Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru tersebut juga turut dihadiri Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto didampingi Wakil Ketua Muhammad Nur dan Ketua Ketua Komisi II DPRK Aceh Tamiang,Saiful Sofyan beserta anggotanya, H Samuri. Selain itu juga dihadiri unsur Forkopimda Aceh Tamiang serta pengurus KTNA Aceh Tamiang. (Eri Efandi)

Popular Posts