Angkat Bicara"PABPDSI Kabupaten Karawang" Soal Kemiskinan Ekstrim

Karawang, MA-Perasatuan anggota badan permusyawatan  desa seluruh indonesia (PABPDSI) kabupaten Karawang  Jawa barat angkat bicara, terkait dengan persoalan kemiskinan Extrim yang terjadi  di kabupaten karawang.

Ketua PABPDSI kabupaten karawang Suhara Iskandar S.Pd.I pada 02/10/2021, beliau mengatakan bahwa Kabupaten Karawang sudah tidak bisa untuk tetap mempertahankan kondisi seperti ini, karena dilihat dari sisi manapun sudah "Keteteran"

Dengan jumlah penduduk yang sangat tinggi, belum lagi ketimpangan ekonomi yang makin meluas, ketenagakerjaan, lahan pertanian yang semakin sempit, lapangan usaha yang tidak menentu, bagaimana bisa ini dihindari. ucapnya

Masih kata beliau,jika kita melihat dari daftar lima besar daerah yang memiliki rakyat miskin terbanyak, kita tidak lihat tetangga kabupaten terdekat yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi, contoh saja kabupaten Bekasi, Bekasi itu sudah dipecah menjadi  kabupaten dan kota, bahkan sebentar lagi mereka sudah akan mempersiapkan pemekaran kembali yaitu kab. Cikarang, karena mereka tahu bahwa kepentingan masyarakat untuk dilayani sepenuhnya sudah menjadi kewajiban dan keharusan.

masih di lanjut, sementara di kabupaten Karawang untuk mengurus sesuatu di dinas saja tidak jelas waktunya, pelayanan terhadap ajuan desa saja bisa berbulan-bulan, inilah yang sangat kami sayangkan di Pemerintahan Kabupaten Karawang ini,Praktek - praktek diam dan acuh terhadap masyarakat dipertontonkan dengan jelas, dan antikritik nya sudah melampaui ambang batas. 

Kami PABPDSI karawang akan terus menyuarakan ketidak beresan ini sebagai bagian dari kritik yang membangun karena BPD hadir disetiap desa dan terus menyuarakan aspirasi masyarakat Desa. 

Kami akan siap berdialog dengan para stake holder memberikan solusi dan terobosan agar masalah-masalah yang timbul diakar rumput setidaknya dapat diberikan jalan keluarnya yang konkrit.tambanya

PABPDSI Karawang siap menjadi mitra terdepan ikut serta dalam memberikan sumbangsih yang berharga demi Karawang yang bermartabat. Karawang dijuluki lumbung padi nasional. Selain itu mempunyai kawasan industri terbesar di Indonesia. Bahkan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Karawang mencapai Rp 4.8 Triliun di Tahun Anggaran 2021. 

Namun, hal tersebut belum mampu mensejahterakan warganya. 
Sebuah pribahasa mengatakan, Tikus Mati di Lumbung Padi.  Pribahasa tersebut menggambarkan, betapa kaya suatu daerah, baik dari sumber daya alamnya maupun kekayaan daerahnya, namun ironisnya, ada warganya yang tidak dapat dirasakan dan menikmati kekayaan tersebut.

Faktanya, Dinas Sosial Kabupaten Karawang mencatat, ada 860.659 jiwa terdaftar dalam penerima bantuan sosial dari Kementrian Sosial. Selain itu, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Karawang mencatat, ada 8.000 rumah di Karawang dikategorikan tidak layak huni. Fakta lainnya, Dinas Kesehatan Karawang mencatat, ada sekitar 20 persen dari total rumah di Karawang tidak memiliki jamban sehingga buang air besar sembarangan, seperti di saluran irigasi. 

Bahkan, merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), Mentri Dalam Negeri Prof. Drs. H. Muhamad Tito Karnavian menyebut, di Karawang terdapat 106.780 jiwa dikategorikan kelompok miskin ekstrim.papar dia di rumahnya di Cikampek (en)

Popular Posts