Posko PPKM Mikro Covid-19 Sarah Mane Tuai Protes Warga

Pidie Jaya, MA - Posko PPKM Mikro Gampong Sarah Mane, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya berfungsi hanya untuk sosialisasi-sosialisasi dan pemasangan baliho saja. 

Buktinya, salah satu warganya yang sempat dirujuk ke RSUZA Banda Aceh, yang lumpuh (sakit tulang) setelah divaksin, petugas PPKM Mikro pura-pura tidak tahu, dan membiarkan pasien diangkut ke Banda Aceh dengan Ambulan PSC 119, milik Satgas Covid 19 Kabupaten Pidie Jaya, Senin 02/8/2021, tanpa bantuan apapun dari pihak desa (PPKM MIKRO).

Sebagaimana diketahui seorang warga gampong Sarah Mane Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, berinisial SL (36) yang juga ketua pemuda di gampong tersebut, hampir lumpuh setelah divaksin dosis kedua, pada tanggal 16 Juni 2021, akibatnya, SL tidak bisa lagi berjalan normal seperti biasa. 

SL, yang memiliki riwayat sakit asam urat dan rematik, seluruh badannya, terutama bagian pahanya sakit dan tidak bisa bekerja seperti biasa sebagai petani dan pendayung becak, hal itu terjadi setelah divaksin dosis kedua.

Lalu ia memeriksa diri ke Rumah Sakit Umum Daerah Teugku Chiek Ditiro (RSUDTC) Sigli. Hasilnya positif mengalami penyakit geonetik (rematik-asam urat).

Tuha Peut Gampong  Sarah Mane lebih dulu mendiskusikan tentang gejala yang dialami SL dengan pengurus Posko PPKM Gampong, karena tidak ada respon, maka langsung menghubungi Juru Bicara Satgas Covid 19 Pidie Jaya, Edy Azwar, Tim Satgas kabupaten datang ke rumah SL hari Sabtu (31/7/2021) sekira jam 17.00 WIB. Akhirnya, SL dan Tim Satgas Covid 19 Pidie Jaya mengambil kesimpulan untuk merujuk SL ke RSUZA Banda Aceh pada hari Senin  (02/08/2021) terkait penyakit yang dialami SL yang parah setelah divaksin.

Malamnya, (Sabtu malam) Tuha Peut gampong mencoba membicarakan prihal yang menimpa SL kepada Mahdini, Yusrizal, dan Juliadi, sebab mereka bertiga merupakan seksi-seksi Pengurus posko PPKM Mikro Covid 19 di Gampong Sarah Mane, bahwa SL akan dirujuk ke Banda Aceh. Agar PPKM bisa membantu sedikit dana, namun pihak PPKM Mikro gampong tidak bisa membantu, dengan alasan PPKM Mikro tidak bisa menangani persoalan dana untuk warga yang korban paska divaksin. Tidak ada anggaran untuk hal-hal seperti itu. 

"Tidak ada anggaran yang diplot untuk korban vaksin di posko PPKM," jelas seksi sosialisasi PPKM MIKRO.

Hingga pagi Senin 02 Agustus kemarin, pihak Satgas Covid 19 Pidie Jaya, menjemput SL ke rumahnya di Gampong Sarah Mane, dengan menggunakan Ambulan PSC Satgas Covid 19 Pidie Jaya.

Saat pasien SL di rujuk ke Banda Aceh, jangankan bantuan sebotol Aqua dari Posko PPKM Mikro Gampong Sarah Mane, menjengukpun tidak ada, apalagi untuk mendampinginya.

Padahal, dari Dana Desa di ijinkan menggunakan (diplot) anggaran sebesar 8 persen untuk posko Covid 19 setiap gampong di PidieJaya. Lalu Apakah anggaran sebesar itu itu digunakan cuma untuk memasang baliho, sosialisasi dan lain sebagainya. 

Sebab pengadaan peralatan posko covid 19, seperti tanki semprot dispektan, alat pengikur suhu, tempat cuci tangan, cairan, dispeksitan, pengadan masker jahitan dari kain dan lain-lain telah dianggarkan pada tahun 2020, yang totalnya lebih dari Rp8 juta.

Menurut Mahdini, pengurus PPKM Mikro Sarah Mane, seksi penegakan disiplin dan sanksi, mengatakan bahwa ia sudah membicarakan kepada geuchik selaku ketua PPKM gampong, telah membicarakan tentang uang minimal Rp200 ribu untuk keberangkatan SL ke Banda Aceh, sebab transpor sudah ditangani oleh Satgas Covid kabupaten. Tapi dijawab geuchik bahwa tidak ada anggaran untuk itu.

"Saya sudah minta uang minimal Rp. 200.000, untuk keberangkatan SL ke Banda Aceh hari Senin. Tapi geuchik menjawab tidak ada uang," ucap ujar Mahdini meniru ucapan geuchik.

Hal yang sama juga diutarakan Juliadi, bahwa pagi Senin ia telah menjumpai keuchik mengabarkan prihal SK, tapi juga tidak ada uang dari desa.

"Udah, udah saya temui keuchik, tapi dari PPKM tidak ada pos anggaran untuk menangani warga yang terimbas suntik vaksin. Yang ada cuma untuk pemasangan baliho dan sosialisasi, serta transport untuk mengantar warga untuk melakukan vaksin," terang Juli.

Hingga keberangkatan SL yang juga Ketua Pemuda di gampong tersebut, saat dirujuk ke Banda Aceh, satu rupiahpun tidak ada bea dari posko PPKM Mikro desa.

Kapolsek Meurah Dua, Iptu Syahrial, SH yang diklarifikasi media ini mengaku terkejut, bahwa ada warga di wilayah hukumnya yang terimbas dari covid 19 tapi tidak ada kabar dan informasi kepadanya. 

"Saya akan menghubungi keuchik gampong tersebut, masak ambulance satgas masuk ke wilayahnya ia tidak dikabarkan ke saya oleh keuchik. Padahal tiap desa ada posko yang menangani covid 19. Kok dari kemarin pasien dah ke Banda Aceh, saya tidak tahu, buat apa juga ada posko PPKM di Sarah Mane," ujar kapolsek geram.

Sementara Edi Azward, selaku ketua satgas covid kabupaten juga terkejut, tatkala mengetahui posko PPKM Mikro di gampong Sarah Mane kayak tidak profesional dalam menangani warganya dimasa pandemi covid 19.

"Masak sih posko gampong lepas tangan begitu daja saat warganya bermasalah dengan covid 19," ujar Edi Azwar yang telah menangani SL mulai jemput ke rumah untuk rujuk ke Banda Aceh, sediakan penginapan di Banda Aceh, sampai antar kembali ke Sarah Mane.

Popular Posts