110 Petani Desa Dondong Terima Kartu Tani Pupuk Subsidi
Cilacap Jateng, MA - Kartu Tani yang selama ini ditunggu-tunggu para petani Desa Dondong, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah sudah bisa dibagikan, Selasa (8/6/2021).
Kartu dengan keuntungan
mempermudah petani mendapat pupuk bersubsidi dengan harga murah tersebut
merupakan upaya lanjutan Pemerintah Desa Dondong, dimana sebelumnya telah
dikeluarkan namun jumlahnya tidak sampai ratusan.
"Saya mengundang para
petani, ketua gapoktan, dan poktan-poktan Desa Dondong," ujarnya
membenarkan,” Kepala Desa Dondong
Suratman.
Ia juga mengundang pihak Bank BRI
dan PPL dari UPT Dinas Pertanian Kecamatan Kesugihan. Tujuannya untuk memberikan
Kartu Tani sekaligus sosialisasi asuransi tani dan asuransi petani yang sakit
dari bank plat merah itu.
"BRI juga menyosialisasikan
bagaimana cara penggunaan Kartu Tani. Kenapa saya harus mengundang, karena saya
ingin lebih maksimal biar para petani benar-benar paham tentang Kartu
Tani," imbuh Suratman.
Jumlah petani yang menerima Kartu
Tani sebanyak 110 orang. "Karena masih situasi pandemi, saya mengundang 50
persennya saja," katanya.
Menurut Suratman, yang menjadi
permasalahan petani adalah pupuk bersubsidi. Sebagai kepala desa, ia juga merasa bingung bagaimana mencari
solusi bagi petani agar bisa mendapatkan pupuk bersubsidi.
"Karena para petani itu
disamping kemarin tidak punya Kartu Tani, kemudian beli pupuk non subsidi
sampai Rp 300-an ribu per kantong. Padahal petani itu kalkulasi perhitungan
panennya ora sumbut, ora bathi, ora untung," ucapnya.
Terlebih pada musim sadon (musim
tanam 2) ini rentan dengan kekeringan. "Kemudian saya berupaya keras.
Alhamdulillah dari Dinas Pertanian bisa bekerja sama dengan kami untuk
mengalirkan airnya dari irigasi," kata Suratman.
Menurut Suratman, sebelumnya
petani sudah ada yang punya Kartu Tani tetapi tidak sampai ratusan. Sehingga
saat ini pihaknya mem-push lagi pemerintah dan masyarakat antusias untuk
mengajukan rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK).
"Setelah mengajukan RDKK
kemudian akan diproses Kartu Tani-nya. Dan hari ini Kartu Tani bisa
disampaikan," ucapnya.
Harapannya para petani lebih
ceria karena pasti akan mendapatkan pupuk bersubsidi. Kepala desa kemudian
bertemu dengan petani dan petani merasa bahagia karena petani merasa dipikirkan
oleh kepala desanya.
Langkah yang akan dilakukan
selanjutnya, ungkap Suratman, pemerintah desa akan mendata petani untuk
mengumpulkan data RDKK sehingga nanti muncul Kartu Tani.
"Seperti yang saya sampaikan
kepada para petani untuk menyampaikan kepada yang lain, segera memberikan data
yakni KTP dan lampiran SPPT untuk pengajuan
Kartu Tani berikutnya," tuturnya.
Sementara, Ketua Gabungan
Kelompok Tani 'Sejahtera' Desa Dondong Soiman menjelaskan, anggotanya saat ini
lebih dari 100 orang. Tapi Kartu Tani itu merupakan program pemerintah sejak
tahun 2017.
Ia mengatakan, petani Desa Dondong rata-rata berusia tua. Kartu Tani di tingkat petani dirasa masih ada kesulitan. Tapi karena pemerintah lebih gencar melakukan sosialisasi, Kartu Tani mulai diterima masyarakat. Dan masyarakat menerima manfaatnya, karena sebagai alat untuk bisa beli pupuk bersubsidi.
Soiman mengakui, masalahnya
sekarang adalah kuota yang belum sesuai harapan para petani dan tidak semua
petani paham dengan luas garapannya. Menurutnya, saat ini pemerintah supaya bisa menambah pupuk bersubsidi.
Terkait pupuk organik, ia
mengungkapkan bahwa pemerintah benar dengan menganjurkan penggunaan pupuk
organik. "Namun petani masih sulit untuk
kembali ke pupuk organik," katanya.
Untuk itu, ia berharap pemerintah
memperbanyak sosialisasi ke petani Desa Dondong terutama masalah pupuk organik
karena ramah lingkungan.
Susahnya kita sudah terbiasa
pakai pupuk kimia. Pupuk yang diterima petani tidak sesuai kuota karena petani
belum paham, sehingga yang diterima biasanya lebih rendah.
Ditanya keuntungan petani setelah
mendapat Kartu Tani, Ketua Gapoktan 'Sejahtera' tersebut mengatakan, supaya
petani dapat pupuk dengan harga lebih murah. (POUR)