Puluhan Wartawan Tamiang Lakukan Aksi Demo Damai

Aceh Tamiang-mediaadvokasi.com
Puluhan wartawan dari berbagai media yang bekerja di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang melakukan aksi demo damai, di Kantor Bupati dan 
gedung DPRK Aceh Tamiang.
Pada Jum'at (09/04/2021)

Aksi demo damai yang dilakukan pada pukul 9.30 Wib tersebut  menyusul tidak di tanggapinya surat permintaan audensi dari para Wartawan yang bertugas di daerah Aceh Tamiang, yang sudah di masukan pada Senin 08/03 satu bulan yang lalu. Surat yang di masukan pembahasan empat tuntutan para wartawan yang berisi, 1. agar Bupati Aceh Tamiang, tidak membedakan Media Cetak / Oline / TV Digital, 2. jangan hentikan langanan koran cetak di tiap dinas/SKPK, 3. jangan ada perbedaan uang iklan untuk masing - masing media, 4. agar mengalokasikan dana sekurangnya satu miliar pertahun untuk oprasional wartawan yang bertugas di Aceh Tamiang.
Para wartawan berjalan dari taman pusat jajanan belakang Kantor Bupati Menuju ke kantor Bupati Aceh Tamiang dan di sambut Asisten 1 bidang Pemerintahan Setdakab Aceh Tamiang, Amiruddin di dampingi Kabag Humas Agusliayana Devita, Kasatpol PP Aceh Tamiang, Asmai dan aksi mendapat pengamanan  dari personel Polres Aceh Tamiang.

Dalam aksi di kantor Bupati Aceh Tamiang para awak media di janjikan oleh Asisten 1 bidang Pemerintahan Setdakab Aceh Tamiang untuk bertemu langsung dengan Bupati Aceh Tamiang, H Mursil setelah ibadah shalat Jum'at. Setelah menerima penjelasan tersebut, para wartawan melanjutkan aksi damainya di gedung DPRK Aceh Tamiang.
Setibanya di teras gedung DPRK Aceh Tamiang, puluhan wartawan ini disambut Ketua DPRK, Suprianto dan Wakil Ketua II DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Nur. Di hadapan pimpinan Dewan, perwakilan massa juga menyampaikan orasinya dan salah satunya di sampaikan oleh Amnurdani dengan menegaskan, rasa kecewaan karena Bupati Aceh Tamiang tidak menggrubis surat audensi yang sudah dilayangkan pihaknya sebulan lalu kepada Bupati Aceh Tamiang.

Bahkan pernyataan keras dilontarkan  Amnurdani dengan meminta pimpinan DPRK Aceh Tamiang untuk ikut bersama - sama para wartawan untuk bertemu dengan Bupati Mursil yang dijanjikan pada pukul 14.00 Wib selesai shalat Jum'at. Kami tidak ingin di bola sana sini terhadap anggaran untuk media, jangan Bupati salah Dewan, kemudian Dewan salahkan Bupati dalam pemangkasan anggaran untuk media, " tegas Amnurdani.
Adapun tuntutan massa dalam aksi tersebut antara lain meminta kepada Bupati Aceh Tamiang untuk tidak melakukan pemutusan langganan media cetak di setiap SKPK di lingkungan Pemkab Aceh Tamiang, termasuk membeda - bedakan pemberian dana iklan untuk media serta Pemkab Aceh Tamiang bisa menganggarkan dana untuk setiap tahunnya untuk operasional wartawan di wilayah Aceh Tamiang.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto dengan tegas menyampaikan, pihaknya bersedia untuk mendampingi para wartawan bertemu dengan Bupati Aceh Tamiang setelah shalat Jum'at nantinya, " kita mendukung aspirasi yang disampaikan para wartawan Aceh Tamiang dan mari sama- sama kita perjuangkan yang menjadi hak para wartawan," Ungkap Suprianto.

Setelah mendengarkan penjelasan pimpinan DPRK Aceh Tamiang, para awak media mengapresiasi pimpinan dewan yang mendukung tuntutan para Wartawan. Lebih kurang satu jam bedemo di kantor Dewan, puluhan wartawan membubarkan diri kembali ketitik berkumpul di taman pusat jajanan belakang kantor Bupati Aceh Tamiang sembari menunggu pertemuan lanjutan bersama Bupati Aceh Tamiang seusai shalat Jum'at.

Sementara itu saat pertemuan di aula Setdakab Setdakab, awak media dengan Bupati Aceh Tamiang, H Mursil yang di dampingi Wakil Bupati T Insyafuddin, Ketua DPRK Suprianto dan Wakil Ketua DPRK, Muhammad Nur. Bupati Mursil menyampaikan," dalam hal ini saya tidak menyalahkan siapa siapa, tapi marilah kita ambil hikmah dan pelajaran dari aksi damai yang dilakukan insan pers," Jelas Mursil.

Oleh karna itu, pada tahun pertama saya pernah memberikan bantuan, tapi ada sedikit keributan, diberikan bantuan kenapa ribut. Aceh Tamiang potensinya cukup besar untuk mencari peluang pendapatan tambahan bahkan  menyarankan untuk membentuk Koperasi Wartawan sehingga bisa mencari pendapatan tambahan seperti contohnya pada pelaksanaan pembangunan jalan tol dan kereta api.

Bupati Mursil menambahkan," Melalui kekuasaan Bupati nantinya bisa meminta agar Koperasi Wartawan bisa berkecimpung dalam tahapan pembangunan jalan tol, apakah itu memasukkan material dan lainnya sehingga menjadi pendapatan tambahan ini tidak mungkin diperoleh secara instansi dan banyak kegiatan lainnya bisa dilakukan sebelum jalan tol berjalan pembangunannya," Ungkap Mursil.

Oleh karna itu, Apapun persoalannya semua bisa kita selesai secara musyawarah dengan komunikasi yang lebih baik.  Jika ingin bertemu Bupati tidak harus terjadwal tetapi langsung datang kekantor, bila tidak ada Bupati dapat disampaikan melalui Wakil Bupati Aceh Tamiang.

Bupati Mursil menegaskan, terhadap aspirasi yang disampaikan para Wartawan akan di pelajari kembali terutama dana untuk wartawan, hal ini harus kami cari solusi bagaimana bisa di tempatkan anggarannya. Termasuk juga biaya langganan koran di SKP," Terang Mursil.


Oleh sebab itu, APBK Aceh Tamiang kondisinya memprihatinkan karena terjadinya refokusing. SKPK saat ini juga menjerit karena kegiatannya SKPK banyak yang di potong dan meskipun demikian aspirasi para wartawan tetap di tampung.(Eri Efandi).

Popular Posts