Biasanya Mereka Bukan Bersuara Tapi Menulis

Aceh Tamiang-mediaadvokasi.com
Hari itu Jum'at (9/04/2021), tepatnya sehari menjelang Hari Ulang Tahun ke - 19 Kabupaten Aceh Tamiang, para Wartawan melakukan unjuk rasa di halaman depan kantor Bupati Aceh Tamiang dan Gedung DPRK. 

Satu per satu para Wartawan mulai hadir ditaman RTH pusat perkantoran Kabupaten Aceh Tamiang, mereka mulai menggelar spanduk, membubuhkan tandatangan dan mengikat bendera merah putih berukuran kecil dikepala. 

Langkah kaki mulai bergerak, nyanyian lagu nasional penggugah semangat terus berkumandang, sorak sorai saling bersahutan, coba mengusik keheningan. 

Koordinator aksi, Zulherman sosok lelaki tangguh dalam kesempatan tersebut mengatakan, unjuk rasa damai ini dilakukan sebagai bentuk protes atas penundaan jadwal pertemuan yang telah ditentukan oleh Bupati Aceh Tamiang, H. Mursil SH.M.Kn,"jelasnya.

"Pada 8 Maret 2021 lalu pihak wartawan telah menyurati Bupati dengan nomor surat : 013/Kop.BWI/III/2021, namun  permohonan tersebut belum juga terpenuhi, bahkan terkesan menunda-nunda dan akhirnya berakibat, sejumlah wartawan yang mengatasnamakan Solidaritas Wartawan Aceh Tamiang harus melakukan aksi damai. 

"Padahal jika permohonan pertemuan tersebut dipenuhi, kami hanya ingin menyampaikan agar Bupati Aceh Tamiang tidak membeda-bedakan Media, baik itu  Cetak, Online maupun televisi. Selanjutnya jangan hentikan langganan media cetak di setiap Instansi atau SKPK, diharapkan juga agar jangan ada pembedaan biaya iklan pada masing-masing media. Dimohonkan juga Pemerintah Daerah agar dapat mengucurkan anggaran sekurang-kurangnya satu milyar pertahun untuk kegiatan wartawan,"ungkap Zulherman atau para Wartawan sering menyapanya dengan panggilan Yong Cik. 

Belum membuahkan hasil, aksi damai berlanjut ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang dan ditempat itu disambut oleh Ketua DPRK, Suprianto ST bersama Wakil Ketua DPRK Aceh Tamiang, Muhammad Nur.

Berbagai orasi mulai tersampaikan oleh para Wartawan dan akhirnya sampai pada keinginan agar perwakilan DPR ikut mendampingi mereka menemui Bupati. Tapi apa yang terjadi, Ketua DPR menolak dengan berbagai alasan dan dengan spontan Amnurdani Ketua Koperasi Berkah Wartawan Indonesia mengambil alih pengeras suara, kemudian menyampaikan, kami tidak ingin Legislatif sama seperti Eksekutif, yang tidak ingin mendengarkan aspirasi para Wartawan, jika itu terjadi juga pada DPR, maka kami akan melakukan mosi tidak percaya,"ungkap nya singkat. 

Mendengar ucapan Ketua Koperasi Berkah Wartawan, Suprianto ST, langsung menyampaikan, baiklah, jika memang Bupati siap berdialog dengan para Wartawan, maka saya akan hadir mendampingi,"tegas Ketua DPR dan disambut para Wartawan dengan ucapan, agar Ketua siap dicalonkan menjadi Bupati Aceh Tamiang. 

Namun orasi dan kegiatan Aksi harus terhenti, saatnya melaksanakan sholat Jum'at dan sekitar 14.30 wib untuk pertemuan dengan Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRK, Wakil Ketua DPRK, Asisten Pemerintah, Kadis Kominfosan, Kabag Protokoler, mulai berlangsung di aula Sekretariat Daerah. Hasilnya, Bupati meminta waktu akan melakukan pertemuan dengan para kepala Dinas serta DPR. 
Disisi lain para Wartawan, bersikeras agar tuntutannya dapat terpenuhi, walaupun harus menunggu beberapa hari kedepan, namun untuk solidaritas, semuanya sepakat untuk memboikot pemberitaan Pemerintah Daerah. 

Pantauan dilokasi aksi, terlihat sejumlah personil Polres Aceh Tamiang dengan mobil water canon dan Satuan Polisi Pamong Praja turut mengawal unjuk rasa damai tersebut.(Eri Efandi)

Popular Posts