Peduli Ekosistem Gambut, 50 Peneliti Muda Sumsel Hasilkan 40 Kajian Ilmiah Lahan Gambut

Pojok kanan (Ketua TRGD Sumsel)

PALEMBANG, MA – Sebanyak 50 peneliti muda asal Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan penelitian terhadap lahan gambut. Dari penelitian tersebut menghasilkan 40 kajian ilmiah terkait lahan gambut Sumsel. 

Kordinator Program Peat-IMPACTS Indonesia, Feri Johana mengatakan, penelitian tersebut dilakukan sebagai realisasi Peat-IMPACTS Indonesia yang dilaksanakan sejak ktober 2020 hingga Februari 2021 lalu. 


“Tagline nya kita pakai #PahlawanGambut, kegiatan ini berjalan cukup lancar dan menghasilkan kader-kader muda Sumsel yang mencintai lahan gambut, dan siap ikut serta dalam pengelolaan lahan gambut berkelanjutan,” ungkapnya dalam kegiatan Seminar Lahan Gambut dari Perspektif Generasi Muda Sumsel, Catatan Kajian Lapangan Peneliti Muda Gambut yang dilakukan secara virtual, Rabu (10/3/21) sore.

Dijelaskannya, program ini telah mengajak 25 wanita dan 25 pria lulusan muda dari perguruan tinggi di Sumsel untuk bekerja selama 3-4 bulan bersama peneliti-peneliti ICRAF, petani gambut, dan para penggiat gambut di Sumsel untuk mengungkap berbagai pengetahuan, pembelajaran dan opsi intervensi untuk pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan di Sumsel. 

“Tujuan dari seminar ini adalah penyampaian tugas akhir Inkubator Peneliti Muda Gambut, dengan membagikan kumpulan pengalaman dan pembelajaran dalam menyajikan hasil penelitian, dan observasi lapangan dalam produk publikasi untuk masyarakat luas, dan pemangku kepentingan,” ujarnya. 

Dalam kegiatan ini, ungkapnya, juga mengkompilasi pendapat, pengalaman dan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk pengambilan kebijakan terkait pengelolaan ekosistem gambut berkelanjutan di Sumsel. 

Ditambahkannya, 40 Kajian Ilmiah yang akan dipaparkan tersebut terbagi dalam 7 kelompok diskusi, diantaranya Permasalahan Seputar Penggunaan Lahan di Ekosistem Gambut, Kesetaraan Gender dalam Pengelolaan Lahan Gambut, Komoditas Unggulan Lahan Gambut dan Permasalahannya, Kebutuhan Penguatas Institusi masyarakat dalam Pengelolaan Ekosistem Gambut, Menuju Praktik Pertanian Terbaik di Lahan Gambut, Upaya Perbaikan Penghidupan Masyarakat di Lahan Gambut, dan yang terakhir mengenai Berbagai Pola Usaha Tani dalam Perspektif Ekonomi. 

Sementara itu, Koordinator TRGD Sumsel Ir. H. Dharna Dahlan, M.M mengatakan, membeirkan apresiasi atas hasi kerja yang dilakukan para peneliti muda gambut Sumsel. Menurutnya, Sumsel sendiri memiliki luasan lahan gambut mencapai 1,2 juta hektar lebih yang tersebar di tujuh kebupaten seperti OKI, Banyuasin, Muba, Muratara, Pali dan Musi Rawas. 

“Luasan ini yang ditangani TGR Pusat dan TRGD Sumsel, melalui pendekatan 3R. Seperti malakukan skat kananl sumur bor, melakukan penanaman kembali dan memberikab bantuan kepada masyarakat di sekitar lahan gambut,” terangnya. 

Pihaknya juag memberikan apresiasi kegiatan seminar ini yang melibatkan peneliti muda. Para peneliti muda ini dinilai akan membantu dan memberikan solusi bagi permasalahn lahan gambut di Sumsel. 

“Paling utama dalam penanganan gambut adalah kepedulian terlebih dahulu, setelah itu baru dilakukan dalam tindakan. Kegiatan ini bisa melibatkan TRGD Sumsel dalam upaya untuk merestorasi gambut. Kita sangat membutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak termasuk para generasi muda Sumsel,” tegasnya. (RIL)

Popular Posts