Terkait Dugaan KM Tailana Barang Bekas, Begini Penjelasan PT DAK Selaku Pembuat

Aceh Singkil-Mediaadvokasi.com
 KM Tailana lebih dikenal dengan sebutan Kapal Cepat Milik Pemkab Aceh Singkil. hingga saat diketahui belum beroperasi melayani masyarakat umum. 

Kapal tersebut selama setahun lebih hanya melayani tamu-tamu Pemkab Aceh Singkil, yang hendak ke Pulau Banyak. 

Padahal, kapal dibeli seharga  Rp.4,5 miliar, itu tujuan hanya untuk kebutuhan transportasi dari Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya. 


Kapal yang didesain mirip kapal pesiar tersebut juga kerap menuai kritikan, dan ditambah lagi baru-baru ini informasi berkembang liar terutama di Media sosial bahwa KM Tailana tersebut barang second atau barang bekas. 

Menyikapi  terkait dugaan dikabarkanya KM Tailana barang bekas PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK) selaku perusahaan pembuat Kapal Motor (KM) Tailana menepis isu dugaan tersebut. 


Tidak benar itu kalau KM Tailana diduga barang bekas. KM Tailana itu dibuat di PT DAK selaku pemenang lelang.

“Itu bukan kapal bekas, mulai dari awal pembuatan itu semua baru dan dibuat di PT DAK,” kata Kepala Divisi Galangan PT DAK, Kamaruddin  ketika dihubungi, Kamis 25 Februari 2021.

Menurutnya, proses pembuatan KM Tailana dilakukan di Galangan PT DAK Pulau Bangka Belitung dalam waktu 8 bulan, terhitung mulai bulan April sampai Desember 2019.

Pembuatan kapal ungkap Kamaruddin, telah sesuai dengan spesifikasi kontrak dan dalam pengawasan konsultan. Konsultan pengawas merupakan pihak independen yang telah ditunjuk.

“Proses pembuatan, spesifikasi semua mengacu dengan kontrak, apa yang tertulis di situ, itu yang kita kerjakan,” tegas Kamaruddin.

PT DAK mengklaim KM Tailana telah lolos uji kelaiakan beroperasi sebelum diserahterimakan kepada Pemkab Aceh Singkil. PT DAK juga telah menerbitkan sertifikat pembuatan bahwa KM Tailana benar dibuat di PT DAK.

Terpisah, konsultan pengawas KM Tailana, Muhammad Amin Pahlevi ketika dihubungi Kamis 25 Februari 2021 menyebut, untuk pelaksanaan pembuatan kapal oleh Galangan PT DAK Bangka Belitung, semua berjalan sesuai dengan kontrak.

Selama proses pembuatan KM Tailana, pihak konsultan pengawas sama sekali tidak menemukan kendala yang berarti. “Alhamdulillah tidak ada kendala, berjalan semua normal dan mulus,” kata Amin.

Amin menjamin bahwasanya KM Tailana, 100 persen baru. “Saya berani menjamin 100 persen, barang itu semua baru,”

Dirinya mengajak kepada siapapun yang menduga KM Tailana barang bekas untuk membuktikan kebenarannya. “Sanggup berangkat ke Cummin untuk membuktikan itu, saya akan dampingi sebagai bukti kalau itu barang baru,” ungkap Amin.

Selain itu, apabila terbukti KM Tailana benar barang bekas, Ia berani disalahkan. Namun apabila benar, KM Tailana barang baru, Ia meminta konsekuensi atas kebenarannya.

“Kalau saya benar, saya minta konsekuensinya apa. Kalau barang itu bekas, saya berani diproses secara hukum. Saya sampaikan itu kepada yang mengatakan kapal itu barang bekas. Kita pergi ke Cumminnya, tes kebenarannya apakah barang baru apa bekas, itu bisa dilihat di seri engine (mesin) kapan dikeluarkan barang itu,”

Terlebih lagi ungkap Amin, KM Tailana pesanan pemerintah daerah. Sementara PT DAK merupakan BUMN, tidak mungkin melakukan hal yang tidak sewajarnya.

“Nomor satu saya dulu yang menyetop kalau itu barang bekas, saya setop pekerjaan itu. Sebelum dipasang saya cek dulu, bukti PO nya, mulai dari awal saya telusuri, saya cek ke Cumminnya, nomor serinya, kapan barang ini dikeluarkan,”

Cummin merupakan pabrikan mesin dari Jerman yang menyediakan mesin-mesin diesel kapal, termasuk KM Tailana.

PT DAK selaku pemenang lelang KM Tailana merupakan anak perusahaan PT Timah. PT Timah (Persero) Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pemilik saham mayoritas PT DAK sebesar 99,99% dan sisanya sebesar 0,01 dimiliki oleh PT Timah industri.

Untuk mendukung operasionalnya, PT DAK memiliki dua galangan berlokasi di Kawasan Industri Air Kantung Sungailiat – Bangka Induk dan di area Selindung – Pangkal Pinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Diketahui, Pemkab Aceh Singkil pada tahun 2019 menganggarkan Rp 4,5 miliar untuk pembuatan KM Tailana guna kebutuhan transportasi dari Pulau Banyak menuju Singkil dan sebaliknya.( Ahmad )

Popular Posts