KM Tailana Seharga RP 4,5 M, Belum Beroperasi Karena Surat Izin Operasi Sudah Mati dan Belum Miliki Operator

Mediaadvokasi.com Aceh Singkil 
KM Tailana yang lebih dikenal dengan sebutan kapal cepat milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil, sampai saat ini belum juga beroperasi melayani masyarakat umum.

Pasalnya, Kapal tersebut selama setahun lebih hanya melayani tamu-tamu Pemkab Aceh Singkil, yang hendak ke Pulau Banyak. 

Padahal, kapal dibeli dengan uang miliaran rupiah yakni senilai Rp.4,5 miliar, itu tujuan hanya untuk kebutuhan transportasi dari Singkil-Pulau Banyak dan sebaliknya. 

Kapal Motor (KM) itu juga kerap menui kritikan berbagai kalangan masyarakat. namun hingga saat ini belum juga beroperasi, dan kini  KM Tailana yang hampir pudar warnanya berlabuh di Danau Anak Laut. Kecamatan Singkil Utara, Aceh Singkil. 

Kepala Dinas Perhubungan Aceh Singkil, Malim Dewa, mengatakan KM.Tailana belum memiliki operator, makanya sampai saat ini belum beroperasi.

"Selama ini operatornya tidak ada, selaku pengelola. Kita sudah tawarkan ke ASDP, tapi di tolak dengan alasan terlalu kecil dan bahan kapal dari fiber," kata Malim Dewa, ketika ditemui di Singkil, Senin (22/02/2021).

Dikatakannya, KM Tailana itu telah ditawarkan  kepada delapan perusahaan sebagai operator pengelola, namun tak satupun yang menanggapi dengan positif, 

Padahal surat ijin operasi Kapal tersebut, pada tahun lalu sudah diterbitkan. namun akibat tidak ada pihak ketiga yang ingin mengontrak atau mengelola.maka izin operasi Kapal tersebut sudah mati atau habis masa aktifnya,"sehingga untuk tahun 2021 ini, pihak pemkab Aceh Singkil akan  kembali mengurus izin KM. Tailana tersebut", Ucapnya. 

Terkait dengan sandaran KM.Tailana yang belum tersedia di pelabuhan Singkil, "Malim Menyebutkan, Iya tempat sandar belum ada, itu bisa dimanualkan, tapi harus hati-hati karna bahan kapal dari fiber. Bahkan kemarin sudah pecah, tapi sudah diperbaiki"

Disinyalir Mesin kapal satu nya rusak, Malim mengungkapkan, mesin KM. Tailana, sangat sensitif kerena memakai sistem injektor. Sanking sensitifnya, dalam pengisian bahan bakar mesti berhati-hati", katanya .

Malim juga menuturkan, Kapal Motor (KM) Tailana yang pengadaannya menghabiskan anggaran milyaran rupiah itu seharusnya sandaranya  di Anak Laut Singkil Utara, sebab disitu tenang dan kurang dari gelombang," Ujarnya. 

Dikatanya lagi, Dan Jika Km Tailana tersebut agar segera beroperasi, katanya, harus adanya pihak ketiga yang ingin mengelola kapal tersebut dan  juga adanya subsidi dari pemerintah.

"Karena untuk KM. Tailana itu harus dikelola oleh pihak ketiga,"tutupnya (Ahmad)

Popular Posts