Richard Sampaikan Pesan Bupati Untuk Warga Lalan

 

MUBA, MA- Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) H Richard Cahyadi AP M.Si, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Lalan, Senin (30/11/2020). 

Dalam kunjungan kerja yang direncanakan hingga beberapa hari kedepan di kecamatan perairan tersebut Richard akan dihadapkan sejumlah agenda penting, salah satunya menjadi narasumber pelatihan kader program stunting yang digelar disejumlah desa dalam Kecamatan Lalan.

Peserta Pelatihan Stunting desa Karang Rejo, Kecamatan Lalan merasa tersanjung saat mengikuti program pelatihan yang digelar di ruang rapat BPD Kantor Desa Karang Rejo Senin (30/11/20). Pasalnya, Kepala Dinas PMD Kabupaten Musi Banyuasin Ricard Cahyadi turun langsung menjadi narasumber pelatihan tersebut.

Kunjungan Kerja Dinas PMD Muba di Kecamatan Lalan diawali dari Desa Karang Rejo atau juga disebut Primer 2 (P2). Di desa ini, Richard sudah ditunggu 25 peserta yang terdiri dari ibu-ibu yang bakal dilatih menjadi Kader Program Stunting Desa Karang Rejo. Pelatihan Stunting di desa ini digelar di ruang rapat BPD Desa Karang Rejo.

Disamping Richard, peserta juga bakal dibekali ilmu dari sejumlah narasumber lain, diantaranya, PJOK Kecamatan Lalan ,Dinkes Muba, dan Tim Perhimpunan Paud Indonesia ( Himpaudi).

Kepala Desa (Kades)  Karang Rejo, Zinul 
mengaku bangga dengan kehadiran Kepala Dinas PMD Muba, H Richard Cahyadi AP M.Si di Desa Karang Rejo. Apalagi, kedatangan Kadis PMD didesa tersebut setelah menempuh perjalanan panjang dan melewati medan yang cukup berat. 

"Suatu kebanggaan bagi kami masyarakat Desa Karang Rejo, dikarnakan Pak Richard  turun langsung menyapa masyarakat mulai dari tempat transit  sampai menuju ke tempat pelatihan Stunting dengan berjalan kaki. Kondisi jalan yang berlumpur dan becek akibat hujan, sepertinya bukan penghalang bagi bapak untuk bertatap muka dengan kami," ujarnya.

Bahkan lanjut dia, berjalan sepanjang 1,5 KM. Kadis PMD ini terlihat santai menyapa warga berbincang dengan dengan masyarakat sambil terlihat berbisik menyampaikan pesan dan salam dari mantan Bupati Muba Gubernur Sumsel dua periode yang kini menjadi pimpinan komisi VII DPR RI Alex Noerdin dan tentunya Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin, yang memang spesial ditengah masyarakat Lalan. 

"Tak bisa dipungkiri, dari zaman pak Alex Bupati yang dilanjutkan pak Dodi Lalan selalu mendapat perhatian khusus," imbuhnya.

Selanjutnya, Kades berharap peserta yang mengikuti pelatihan Stunting dapat menimba ilmu nantinya dapat diterapkan ditengah masyarat tentang program Stunting.

Kades menyebutkan pelatihan Stunting di Desa Karang Rejo tersebut diikuti sebanyak 25 orang  terdiri dari kader pos yandu 8 orang, KPM 4 orang, ibu PKK / Kader PKK 6 orang, Guru Paud 4 orang, Bidan desa 1 orang  dan Ibu Balita 2 orang.

Salah satu peserta pelatihan program Stunting utusan guru PAUD,Tri Leni Astuti mengatakan dengan mengikuti program stunting tersebut, peserta dapat mengetahui makna apa yang disebut program stunting. Bagaimana ciri- ciri seseorang anak yang disebut mengalami gizi buruk dan bagaimana cara penanganannya. 

"Kita akhirnya tahu bagaimana menangani dan membantu anak - anak yang kekurangan gizi. Kami sebagai guru PAUD yang di ikut sertakan pembelajaran stunting ini, tentunya akan menerapkan ilmu yang kami dapat dalam program ini pada anak- anak kami di PAUD," ungkapnya.

Kepala Dinas PMD Muba, H Richard Cahyadi AP M.Si mengatakan sejumlah materi yang perlu dipahami Kader Program Stunting meliputi materi kesehatan serta pola hidup sehat dan bersih berikut materi lainnya.

Perlu diketahui, lanjut Richard, setiap Pemerintah desa memiliki tiga sumber pendanaan untuk program Stunting. Diantaranya yang bersumber dari APBN yaitu dari pusat yaitu Dana Desa ( DD) dan ada dari dana yang bersumber dari kabupaten ( ADDK) serta dana bersumber dari pendapatan yang lainnya.

"Semua itu sah menurut UU, dan yang akurat yaitu dana yang diterima oleh pusat dan yang kita bahas sumber dana yang bersumber dari pusat yaitu Dana Desa," papar Richard.

Richard menjelaskan, masa kehamilan sampai dengan 1000 hari masa pertumbuhan akibat kurang gizi, kurang ASI dan asupan makanan. Adanya kasus tersebut pemerintah berharap Dana Desa bisa menjadi solusinya. Karena itu, pemerintah pusat menjadikan permasalahan stunting menjadi persoalan Nasional.

"Tahun 2019 angka pertumbuhan stunting di Indonesia sebesar 37 persen ditahun 2020 ini menjadi 26 sampai dengan 27 persen yang berarti angkanya menurun. Harapan Bapak Presiden kedepannya Stunting ini Zero persen, karena akibat Stunting ini negara dirugikan 300 triliun pertahun," pungkas Richard. ( Mitra Desa)

Popular Posts