Pengaruh Sistem Sekolah Daring (Online)Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Media Advokasi.com Aceh Singkil Semenjak  kasus Covid-19 menyerang dunia, banyak sekali perubahan drastis yang terjadi dalam tatanan hidup masyarakat. Baik dari segi kesehatan, ekonomi, pendidikan bahkan kegiatan sosial dimasyarakat juga mengalami perubahan. 

Semua wilayah di Indonesia mengalami dampak tersebut. Bahkan kabupaten/kota yang terdapat di Aceh juga mengalami dampak yang besar akibat munculnya virus covid-19 ini.  

Terhitung sejak Minggu, per tanggal (1/11/2020) kasus  pasien yang terpapar virus corona di Kota Lhokseumawe tercatat sebanyak 285 orang, hal ini membuat Kota Lhokseumawe berstatus zona orange (resiko sedang) di Wilayah Provinsi Aceh. 

Salah satu langkah yang diambil pemerintah setempat dalam mengatasi pemutusan rantai covid-19 ini adalah dengan menutup sekolah-sekolah dan memberlakukan sistem belajar DARING (dalam jaringan) atau belajar online dari rumah.

 Para siswa dilarang untuk datang kesekolah dan mengerjakan semua kegiatan belajar di rumah yang dipandu melalui aplikasi online. 


Langkah ini merupakan salah satu langkah yang efektif demi memutus rantai penyebaran corona, namun semenjak sistem belajar daring ini diterapkan para siswa lebih banyak menghabiskan waku di rumah.

Mereka tidak bisa berkumpul dan bermain lagi dengan teman-temannya di sekolah, semua kegiatan belajarnya baik dari penjelasan materi, pembagian dan pengumpulan tugas dikontrol dengan sistem online. 

Semenjak sistem online berlangsung banyak anak-anak yang mengeluh karena merasa sulit dalam memahami teori pembelajaran, banyaknya tugas yang diberikan oleh guru disetiap harinya membuat mereka semakin jenuh. 

Para orang tua juga mengalami kesulitan karena mendadak harus menjadi guru bagi anaknya di rumah.  Sedangkan mereka harus bekerja juga diluar rumah untuk kebutuhan ekonomi keluarga. 

Bagi para siswa sekolah dasar bimbingan orang tua dalam belajar online sangat dibutuhkan karena tidak semua anak-anak sekolah dasar bisa menggunakan smartphone untuk proses belajar. 

Banyak hal yang menjadikan proses belajar online ini semakin sulit dan kurang efisien dalam penerapannya. Seperti penjelasan teori yang tidak disertai dengan video, tetapi hanya berupa file bacaan/gambar, hal ini juga menjadi salah satu faktor utama yang membuat anak semakin sulit memahami teori pembelajaran. anak-anak tidak bisa bertemu dengan teman sekelasnya untuk belajar bersama, dan berbagi pengetahuan secara berkelompok. 

Mereka dituntut untuk mandiri dalam pembelajarannya. Orang tua tetunya menjadi faktor penting dalam keberhasilan sistem pembelajaran daring ini. Bimbingan orang tua saat anak belajar dirumah sangat diperlukan agar anak tidak stress dan lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh gurunya.  

Namun tidak sedikit dari orang tua yang membiarkan anaknya belajar sendiri dirumah. Hal ini dikarenakan para orang tua juga memiliki kesibukan dan pekerjaan di luar rumah, sehingga para siswa harus berusaha untuk mandiri dalam pembelajarannya. 

Banyak dari para siswa malah salah dalam menggunakan smartphone yang diberikan orang tua. Karena merasa sulit dengan pembelajrannya dan tidak diawasi oleh orang dewasa. Mereka menggunakan smartphone sebagai media untuk bermain game online. Hal ini tentu berdampak sangat besar terhadap prestasi belajar anak selama masa pandemi ini.

Salah satu siswa sekolah dasar yang tinggal di Desa Kampong Jawa Lama, Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe, yaitu Nabila dia adalah siswa salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Lhokseumawe yang duduk dikelas 6 tahun ini. Saat diwawancarai pada hari Minggu, per tanggal (1/11/2020) di rumahnya.

Nabila menyebutkan bahwa dia merasa kesulitan dengan sistem belajar online ini. 
“ya benar, semenjak sekolah daring saya merasa sulit untuk memahami materi yang diberikan guru, setiap hari selalu ada tugas yang diberikan padahal materinya saja belum paham. 

Kadang-kadang saya lebih memilih bermain game online atau menonton film di smartphone dari pada belajar”. Ujar Nabila. 

Nabila merupakan salah satu contoh dari banyaknya anak yang mengalami kesulitan belajar online ini, hal ini juga dikarenakan orang tuanya tidak memiliki cukup waktu luang untuk membimbingnya belajar di rumah. 

Orang tua Nabila bekerja sebagai pedagang bakso dipinggiran jalan Kota Lhokseumawe, sehingga tidak bisa ikut serta dalam keberhasilan pembelajaran daring ini. 

Akibatnya, kualitas prestasi belajar anak mengalami penurunan disetiap harinya. Para orang tua di rumah juga tentunya diharapkan bisa mengatur management waktunya dengan baik sehingga bisa membimbing anak-anaknya dalam memahami materi pelajaran di rumah. 

“saya berharap bisa sekolah lagi seperti biasa, berkumpul dengan teman-teman dan guru di sekolah. Berada setiap hari dirumah dan menjalani aktivitas belajar online membuat saya bosan dan jenuh. 

Saya sering merasa malas untuk belajar dan memahami materi-materi yang diberikan oleh guru, sehingga banyak hasil  penilaian dari tugas sekolah saya mengalami penurunan”. 
Ungkapan Nabila. 

Di atas tentunya menarik perhatian kita untuk lebih memperhatikan tentang kualitas belajar online yang dilakukan oleh para siswa di rumah. Dengan demikian diharapkan bagi para guru di sekolah bisa memberikan solusi terbaik bagi para siswa untuk memahami materi pembelajarannya. 

Bisa dengan menambahkan video atau animasi grafis untuk penjelasan materinya agar lebih mudah dipahami oleh para siswa. 
Selain itu, peran orang tua baik ibu maupun ayah sangat dibutuhkan oleh siswa agar proses belajar online ini bisa berjalan dengan efektif dan efesien. Sehingga kualitas prestasi belajar anak dirumah menjadi lebih baik lagi.

Siti Mariam, Mahasiswa Program Studi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Mengikuti Program KKN Penulisan Karya Pengabdian (KKN-PKP) Dibawah Bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan DR. IR. Halim Akbar, M.SI. (Ahmad)

Popular Posts