Disinyalir Kuat Proyek 9,9 M Peningkatan Jalan Babat Supat- Bonot Lais Minim Pengawasan
MUBA, MA- Proyek Cor Beton peningkatan ruas jalan Babat Supat - Bonot Lais Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan Disinyalir kuat minimnya pengawasan instansi terkait. Pasalnya belum tuntas namun kondisi jalan sudah banyak yang retak dan patah hingga ke dasar.
Terindikasi akibat pada proses awal pengecoran yang tidak memakai agregat ditambah kurangnya Pengawasan hingga disinyalir menjadi pemicu jeleknya kualitas pada jalan tersebut.
Menurut warga setempat yang enggan namanya sebutkan dalam pemberitaan kali ini mengatakan, terlihat asal jadi sehingga berdampak pada keretakan jalan.
"Pengecoran jalan terkesan asal jadi karena pekerjaan belum selesai, tapi sudah retak dan ada yang patah," ujarnya singkat.
Berdasarkan pengakuan Munir selaku mandor atau pengawas pekerja dilapangkan. Dirinya berdalih retaknya jalan akibat faktor banyaknya dilintasi kendaraan roda empat.
"Inikan retak karena belum umur pak, tapi sudah di lalui. Ini nanti yang patah-patah ini kita lem aja pak" ujarnya, Senin (23/11/20).
Pantauan di lokasi banyaknya jalan yang retak dan patah hingga tak terlihat hamparan batu agregat sebelum dilakukan pengecoran.
"Ya memang begitu pak, kita cor di pinggiran, kalo yang jalan lama tidak kita pasang agregat lagi pak kan sudah ada aspal lama dan untuk pemasangan agregat orang lain, bukan saya yang ngawas pak jadi saya kurang paham betul," ungkapnya.
Diketahui nilai kegiatan mencapai 9,9 M Rupiah. Pekerjaan peningkatan ruas jalan Babat Supat - Bonot Lais bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2020. Waktu pengerjaan 82 hari Kalender dikerjakan oleh PT Sekawan Maju Bersama.
Sementara itu ketika di konfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUP-R) Kabupaten Musi Banyuasin, Herman Mayori melalui Kepala Bidang (Kabid) Pembangunan "Aku sampeke dengan PPK nya dulu," tulis Fadli didinding WhatsApp. (JR)
