Beda Cara dan Modus Operandi, Paham Komunis Masih Ada di Indonesia

 



Pariaman -  beberapa hari yang lalu, Himpunan mahasiswa Islam dengan Kordinator Aliansi Peduli Indonesia Melakukan diskusi bertema" masih adakah pemahaman komunis di bangsa Indonesia yang merdeka? Dan peran serta mahasiswa dan pemuda sebagai agent of control sosial.


Bangsa Indonesia adalah bangsa yang telah merdeka dari seluruh intervensi kepentingan berbagai negara sesuai apa yang diamandemenkan pembukaan undang-undang 1945. 


Koordinator Aliansi Peduli Indonesia, Rahman menilai bahwa modifikasi dan pengulangan pada pemahaman komunis masih tetap ada di bangsa yang merdeka ini akan tetapi model yang digunakan adalah beda dengan dahulu. Masa lalu pemahaman komunis digambar dengan sadisnya pembantai para alim dan ulama yang ada di bangsa ini, tetapi pada saat sekarang pemahaman komunis yaitu sekolompok atau seseorang yang menggunakan jabatan dan kekayaannya untuk mengambil serta memperkaya individu dan beberap kelompok yang berada dalam suatu negara. 


 " dahulu komunis dipandang oleh masyarakat Indonesia akan kesadisannya untuk menghilangkan nyawa para guru agama dan ustadz, tetapi hari kini mereka selain membunuh dan menghilangkan nyawa mereka juga mulai merampas sumber daya alam dan membatasi seseorang dalam menyampaikan aspirasi dan pemikirannya untuk membangun sebuah negara contohnya apakah ada hasil karya yang benar-benar merupakan karya atau innovasi dalam negeri ini," Jakarta (31/10).


Dia mencontohkan modifikasi komunisme yang berada diIndonesia yaitu banyaknya perusahaan asing yang berada diIndonesia contohnya freeport dan lain-lain.



"perusahan-perusahaan asing seharusnya di bangsa Indonesia semestinya tidak ada sebab akan menjadikan negara dan hasil potensi alam dan sumber daya manusia menjadi budak dan tertindas," sambungnya.


Maka dari itu Kordinator Aliansi Peduli Indonesia meminta kepada pemerintah baik dari bidang legislatif, yudikatif dan eksekutif tidak memberikan peluang kepada investor asing yang hanya menginginkan kekayaan dirinya atau negaranya tanpa memperhatikan negara indonesia yang diambil kekayaan alamnya," katanya.


Selain itu, salah satu kader HMI  berharap mahasiswa dan pemuda yang berada dalam bangsa Indonesia ini harus berkontribusi mengawal kebijakkan pemerintah yang hanya menindas kaum pribumi, khususnya kader HMI senusantara yang memiliki Misi dan tujuan yang sangat berat tertulis di pasal 4 tujuan HMI sehingga menghasil 5 kualitas insan cita, yang satu dengan point kualitas saling berkaitan untuk menciptakan masyakat yang adil,makmur yang diridhoi allah SWT.

"Rahman bersama kader HMI juga tetap mengajak kepada mahasiswa, buruh, kader HMI senusantara dan seluruh masyarakat agar tetap berhati-hati apalagi kali ini kita di perhadapkan dengan Pilkada serentak di berbagi provinsi yang akan menjadi perwakilan dan pemimpin kita untuk beberapa tahun kedepan dan kami mengingatkan kepada seluruh masyarakat jangan sampai memilih pemimpin yang tidak pro atas kepentingan masyarakatnya sebab hari ini adalah hari perjuangan rakyat dan keputusan rakyat, sehingga pemimpin yang terpilih adalah pemimpin yang benar-benar berasal dari rakyat bukan dari investor asing yang ingin menjajah," katanya.

Popular Posts