Syafyuzal Helmi: Kekayaan Aceh Milik Siapa

Aceh Barat -Media Advokasi.com
Syafyuzal Helmi selaku Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar Aceh Barat  menyampaikan kepada media. Pengeksplorasi terhadap SDA di indonesia telah terjadi sejak zaman penjajahan hingga saat ini, dengan iming iming harapan untuk mendapatkan keuntungan ekonomis dari kegiatan eksplorasi tersebut sebagai negara yang merdeka. 

Tujuan dari eksplorasi SDA adalah untuk menciptakan kesejahteraan sebagaimana di amanatkan dalam UUD 1945 pasal 3 ayat 3 bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di kuasai oleh negara dan di pergunakan sebenar benar nya untuk kemakmuran rakyat.
 
Helmi menyampaikan kepada media selasa 6/10/2020 bahwa dalam pelaksanaannya, pemanfaatan SDA yang tidak dilakukan dengan baik, menimbulkan berbagai implikasi yang menyebabkan tujuan untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran sulit tercapai atau pun hanya tercapai sesaat seiring dengan dengan berakhirnya kandungan SDA di aceh yang terus di ekplorasi oleh tenaga kerja asing. Berakhirnya kandungan SDA tersebut akan menyebabkan berbagai persoalan baru bagi suatu daerah baik dari sisi lingkungan, ekonomi, soaial, budaya maupun politik.
 Daerah penghasi Sumber Daya Alam bagaikan menerima kutukan setelah anungerah,tambah helmi.
Berangkat dari fenomena kondisi Sumber Daya Alam aceh yang hari ini terus menerus di eksplorasi oleh negara asing menimbulkan satu pertanyaan besar di aceh yang saat ini memiliki banyak kekayaan alam dan mengandalkan sektor Sumber Daya Alam sebagai salah satu sumber penopang pendapatan asli daerah (PAD). ‘Adakah harapan bagi aceh untuk berkelit dari kutukan Sumber Daya Alam’ ?,Ungkap Helmi.

 Wilayah Barat Selatan Aceh khususnya yang juga memiliki banyak kandungan kekayaan alam. Seperti Emas,BatuBara,Minyak dan Kekayaan Alam lainnya yang hari ini masih terus dieksplorasi oleh Tenaga Kerja Asing yang terus didatangkan dari luar negeri ke wilayah Barat Selatan Aceh khususnya, Tegas Helmi. 

Permasalahan ini sudah berlangsung lama dan pemerintah Aceh seakan belum mampu untuk menyelesaikan persoalan ini, Syafyuzal Helmi selaku Presiden Mahasiswa Universitas Teuku Umar menawarkan solusi kepada Pemerintah Aceh dalam hal menyelesaikan persoalan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang sudah berlangsung sejak lama dan sampai hari ini masih ada di Aceh,wilayah Barat Selatan Aceh khususnya.  

  Setiap tahunnya, Ribuan sarjana dilahirkan dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Aceh. Salah satunya Kampus kebanggaan masyarakat Barat Selatan Aceh Universitas Teuku Umar yang setiap tahunnya juga melahirkan ratusan sarjana dari berbagai jurusan dan bidang. 

Dalam hal ini harusnya pemerintah lebih peka terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia yang ada di Aceh, melalui Dinas atau Instansi terkait yang ada dan ditambah dengan ketersediaannya anggaran, Pemerintah Aceh bisa mengirimkan Tenaga Kerja di Aceh ke luar negeri untuk dilakukan training bekerja demi meningkatkan sumber daya manusia di Aceh.

 Dengan harapan kembalinya mereka ke Aceh ditambah dengan bekal ilmu yang sudah dimiliki agar dapat mengelola dan menjaga Kekayaan Alam yang ada di Aceh seutuhnya,wilayah Barat Selatan Aceh Khususnya. “Tegas Helmi”(Z)

Popular Posts