Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92 di Rengasdengklok Karawang

Karawang, MA-Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-92 dengan slogan "Bersatu dan Bangkit" dengan berkunjung ke tempat bersejarah pergerakan pemuda juga sejarah kemerdekaan Indonesia di Rengasdengklok.
Sejarah mencatat peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda antara lain Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh dari perkumpulan "Menteng 31" terhadap Soekarno dan Hatta. 
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.00. WIB, Soekarno dan Hatta dibawa ke Rengasdengklok, Karawang, untuk kemudian didesak agar mempercepat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, sampai dengan terjadinya kesepakatan antara golongan tua yang diwakili Soekarno dan Hatta serta Mr. Achmad Subardjo dengan golongan muda tentang kapan proklamasi akan dilaksanakan terutama setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Pasifik.
Di rumah Djiaw Kie Siong ini Soekarno di culik. Rumah yang sudah hampir 100 tahun berdiri masih terlihat terawat dan bersih. Kamar tempat tidur Soekarno dan Hatta terlihat terawat. 
Dirumah ini, kita dapat menjumpai pemilik rumah generasi ketiga keturunan dari Djiau Kie Siong yang juga merawatnya hingga saat ini. Beliau biasa disapa Bu Yanto, usianya kini 70 tahun. "dulu Soekarno dan Hatta oleh pemuda diculik di rumah ini, rumah kakek saya. Kamarnya masih asli, ruangannya ga ada yg berubah, hanya kasurnya yg sudah diganti karena lapuk. Lantai rumah juga masih asli. Karena ini bersejarah, saksi sejarah walau Soekarno hanya semalam di rumah kami. Jelasnya.
Sejarah pergerakan pemuda masih menarik bagi sebagian pengunjung, salah satunya Ridan 29 tahun guru PPKN di SMPIT Al-Ukhuwah Subang, "Saya jauh dari Subang ingin tau sejarah pergerakan pemuda, khususnya ketika terjadi penculikan bapak proklamator Soekarno di Rengasdengklok ini, rumahnya masih dirawat, jadi saya dan pengunjung lain masih bisa merasakan aura sejarah masa lampau yang terjadi disini". Pungkasnya.(galih) 

Popular Posts