Bupati Cellica Tidak Maksimal Bangun Terminal Yang Memadai

Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan, juga sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian. Kita melihat kebutuhan terminal baru di wilayah Karawang sifatnya sudah sangat mendesak. Minimalnya, Karawang mempunyai terminal tipe C tapi tidak disatukan dan tumpang tindih dengan bus AKAP. Supaya, ada tempat untuk penghubung bus antar kota dalam provinsi (AKDP) atau angkutan umum lokal.

Sampai saat ini Karawang belum ada terminal yang beroperasi secara optimal. Dan memang selama ini ada dua tipe C yaitu di Tanjungpura dan Klari. Di terminal Klari pun itu pun belum berfungsi secara optimal dan hanya menjadi tempat transit kendaraan alakadarnya, kebanyakan diisi bus-bus AKAP. 
Saya masih ingat dulu semasih Sekolah Dasar (SD), Karawang mempunyai terminal Cikampek sebagai pusat penghubung kendaraan antar wilayah, yang kini menjadi terminal Tipe A dibawah pengelolaan Kementerian Perhubungan itupun tidak optimal karena ruas jalan masuk ke terminal tersebut di penuhi para pedagang kaki lima.Kini nasib terminal Klari tipe C pun yang seharusnya untuk transit kendaraan umum lokal ini malah diisi bus-bus AKAP yang seharus nya mereka transit di terminal Tipe A. Sepertinya Karawang butuh mendesak, terminal tipe C tanpa ada parkir bus bus AKAP yang dikhususkan untuk angkutan kendaraan lokal. 

Dan tidak memungkiri, dengan tidak adanya terminal yang memadai di wilayah Karawang menjadikan kendaraan angkutan umum yang semrawut di jalan. Wajar saja seperti bus-bus AKAP karena kendaraan umum ini  tidak ada titik kumpul trayek yang jelas di satu kawasan yang memadai.
Jadi, kadang angkutan umum ini, terutama bus antar kota kerap ngetem seenaknya. Begitupun masyarakat yang ingin naik angkutan tidak bisa diakomodir dalam satu lokasi. 

Tak hanya soal kesemrawutan di jalan raya arteri Karawang, dengan tidak adanya terminal ini pemerintah daerah tidak bisa memaksimalkan potensi pendapatan daerah dari retribusi angkutan umum. Padahal potensi tersebut bisa didapatkan dengan adanya sebuah terminal tempat keluar masuknya kendaraan itu.
Kalau tak ada terminal yang memadai , jelas retribusi untuk menambah PAD (pendapatan asli daerah) pun tidak ada. Ketertiban kendaraan juga berantakan, masalah trayek juga,

Sepertinya selama 5 tahun dipimpin Bupati Cellica Nurachadiana tidak maksimal dalam membangun terminal -terminal yang memadai di wilayah Karawang ini. (Sutiyono Penulis  Wartawan Media Advokasi Online)

Popular Posts