Bangunan RSUD Rupit Diduga Asal Jadi

Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan lakukan sidak pada bangunan Rumah Sakit Unit Daerah (RSUD)

MURATARA,MA - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan lakukan sidak pada bangunan Rumah Sakit Unit Daerah (RSUD) beberapa hari lalu, dinilai

Dalam Sidak Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Muratara, Yudi Nugraha, mengakui temukan banyak kejanggalan, Rabu (9/9/20).

BACA JUGA : KPU Muratara Diduga Tak Akui Pendidikan Terakhir CAKADA

Pembangunan gedung  (RSUD) Rupit tahun anggaran  2020 yang menelan biaya hampir 16 miliar rupiah tersebut, kualitasnya sangat diragukan, salah satunya bagian tiang pondasi pembangunan.

Hal ini diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Muratara, Yudi Nugraha, ia menilai pembangunan Gedung RSUD Rupit kualitas bangunannya sangat jelek dan terkesan asal jadi.

 BACA JUGA : Lelang Barang Antik Demi Rumah Tahfidz

 "Kita sangat kecewa atas bangunan ini (Gedung RSUD red) karena tiang dibagian pondasi bangunan kurang kokoh, dan itu kita buktikan sendiri,"Katanya (8/9/20).

Kemudian ia juga mengakui, jika Batu Koral yang sudah dicor pada tiang pondasi bisa dilepas dengan menggunakan jari tangan sedangkan tiang pondasi tersebut sebagai kekuatan yang ada dibagian bawah bangunan.

"Kita tidak tahu apakah semennya kurang atau adukannya yang kurang merata, yang pasti tiangnya itu sangat tidak layak. Dalam hal ini kita sudah melihat tiang sekitar enam tiang yang seperti itu," Bebernya.

Yudi menyayangkan, baik konsultan maupun dari Dinas  PU tak satupun yang berada di tempat saat Komisi III lakukan sidak lapangan.

"Kita harap Dinas PU, Bidang teknis maupun yang lainnya agar bisa turun ke lokasi guna sama sama melihat pembangunan gedung RSUD ini supaya bisa diperbaiki lagi kedepannya. Jangan asal bangun saja,"Ungkap Yudi

Yudi mengatakan RSUD Rupit sebagai ikon Kabupatendan juga tumpuan semua masyarakat di Kabupaten Muratara karena tolak ukur kemajuan suatu daerah adalah Rumah Sakitnya layak atau tidak

Sementara itu, bagian pengawas pembangunan gedung RSUD Rupit, Umar mengatakan jika bangunan gedung RSUD Rupit ini belum selesai dibangun. 

"Nanti kita perbaiki semua, kita kan sedang bekerja dan semua kekurangannya akan kita perbaiki,"Katanya Singkat

Terpisah, salah satu pekerja pada pembangunan gedung RSUD Rupit menjelaskan jika pondasi dan cakar ayam tiang gedung RSUD Rupit digali sedalam 70 cm sebelum dicor.

"Kalau pondasinya kita gali sedalam 70 cm, begitu juga dengan cakar ayam tiangnya gedungnya kita gali sedalam 70 cm," Terang Rojak yang mengaku sebagai kepala tukang.

Ditempat yang sama, Ketua Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI) Kabupaten Muratara, Muhammad Betan menduga jika pembangunan gedung RSUD Rupit pada tahun 2020 yang menelan anggaran sebesar hampir 16 miliar ini terlalu banyak dengan permainan.

"Kalau kita lihat pada saat mereka ngecor tiang pecancangnya yang masuk kedalam tanah waktu itu, pondasi dan cakar ayam tiang gedung RSUD Rupit ini tidak digali sama sekali dan cuma menepel diatas tanah saja.

“Saya selaku Ketua BPI KPNPA RI Kabupaten Muratara mempertanyakan kekuatan bangunan gedung RSUD Rupit ini dimana ? Lagi pondasi rumah kita saja mau ditanam walaupun sidikit apalagi untuk sekelas gedung RSUD yang begitu megah dua tingkat ini," Ungkapnya.

Kemudian saat di konfirmasi kepihak PU-BM,  terkait adanya temuan oleh anggota DPRD kabupaten Muratara tempo lalu,  Indra Kabid Selaku (Kepala Bidang PU-BM ) Bina Marga sedang tidak ada di lokasi, menurut Staf yang berada di ruangannya hanya menjelaskan Kabid tidak masuk pada hari ini, dan tidak tahu apa alasan tidak masuk kerja. (AkazZz)

Popular Posts