YPAP Rehab Pecandu Dibawah Umur

Lhokseumawe-Aceh, media Advokasi.com. 
Pusat pemulihan adiksi narkoba Yayasan Permata Atjeh Peduli (YPAP) kedatangan calon residen baru, untuk mendapatkan layanan rehabilitasi pemulihan ketergantungan narkoba. FA (13 thn), seorang anak laki-laki warga Hagu Lhokseumawe telah berulangkali berurusan dengan pihak keamanan akibat ulahnya mengambil tanpa hak barang dan uang milik orang lain. Ia bersama temannya kedapatan menggunakan puluhan juta rupiah uang qurban milik masyarakat di kampungnya, untuk membeli narkoba.
Foto: Ns. Chaidir, S.Kep, MKM....
direktur ypap.

Penegasan ini disampaikan oleh Direktur YPAP, Ns. Chaidir, S.Kep, MKM saat dimintai keterangan terkait dengan adanya pecandu narkotika anak usia dibawah umur, pada Sabtu (04/07/20). "iya benar, diserahkan oleh Polsek Banda Sakti dan keluargannya tadi malam (Sabtu-red)". Chaidir menambahkan, pihaknya merasa prihatin dengan kondisi ini dan dihadapkan pada pilihan yang sulit, karena disatu sisi ia ingin membantu meringankan beban masyarakat, namum disisi lain pihaknya harus mengeluarkan dana pribadi untuk memenuhi kebutuhan, terutama biaya konsumsi. "ekonomi orang tua anak ini sangat lemah dan tidak sanggup untuk membiayai, kami terima titipan Tuhan ini dengan lapang dada dan semoga membawa berkah", keluh mantan kontraktor ini dengan nada sedih.
Dihubungi terpisah, Wakil Ketua MPU Kota Lhokseumawe, Tgk. H. Zulkifli Ibrahim menyayangkan tingkat kecanduan narkotika di Kota Lhokseumawe sudah memakan banyak korban, tidak terkecuali anak dibawah umur. Menurut perspektifnya, meningkatnya eskalasi penyalahgunaan narkotika dewasa ini diakibatkan oleh banyak faktor, dan tidak tunggal. Salah satu yang paling berkontribusi adalah karena "miskinnya" keilmuan (agama-red). Abi Jol menitikberatkan pada pentingnya pengawasan dan peran para orang tua dalam mendidik anak dengan ilmu agama dan akhlakul karimah. "semiskin apapun seseorang secara ekonomi, tidak akan salah melangkah bila ia dibentengi dengan ilmu agama yang memadai", Abi Jol berilustrasi.

Kendati demikian, pihaknya masih menaruh harapan besar agar semua komponen bangsa, baik ulama, umara, teknokrat, birokrat maupun pihak terkait lainnya agar senantiasa bekerjasama untuk mengurai benang kusut permasalahan narkoba ini, "mari kita bersungguh-sungguh dan saling peduli untuk menjalankan syariat islam secara kaffah, terutama di bumi serambi mekkah ini", tutup Zulkifli Ibrahim. (Om Bil)

Popular Posts