Puluhan Tahun Terkesan Tidak Diperdulikan, TMMD Hempas Ketertinggalan Akses Jalan Warga Rimba Sawang

Aceh Tamiang-Media Advokasi.com
Mungkin tiada menyangka bila sesuatu itu bisa terjadi kapan saja, sama halnya dengan hutan semak belukar dan perbukitan dengan penuh tumbuh – tumbuhan alam liar serta lumpur liat memadatinya. Begitulah secuil cerita kondisi badan jalan Kampung Rimba Sawang, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang.
Kisah pilu, sedih dan terasa tertinggal dari daerah lainnya sudah puluhan tahun dirasakan masyarakat Kampung Rimba Sawang yang berada dibagaian hulu Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh dan daerah ini berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Jeritan masyarakat Rimba Sawang untuk pembangunan insfrastruktur umum tentu terus digelorakan, tapi apalah daya ketika jeritan itu terdengar sayup – sayup sehingga berbagai sarana  dan prasarana umum masih banyak yang belum tersentuh, termasuk jalan – jalan perkampungan yang di dambakan bisa teraspal, maupun akses jalan menuju jalan negara Medan – Banda Aceh sangat jauh harus memutar dari dua lokasi yaitu Rimba Sawang menuju Kampung Tanjung Priok, Kecamatan Kejuruan Muda dengan jarak tempuh diperkirakan mencapai 25 kilo meter baru tiba di jalan negara Banda Aceh – Medan, tepatnya Simpang Semadam, Kejuaruan Muda. Begitu juga lintasan dari Rimba Sawang melalui Kampung Tenggulun, Kecamatan Tenggulun untuk tiba di jalan negara menempuh jalur sepanjang hampir mencapai 40 kilo meter.
Keinginan masyarakat Kampung Rimba Sawang yang dihuni berkisar 442 Kepala Keluarga (KK) atau sekitara 1092 jiwa terhadap perkembangan pembangunan prasarana umum tersebut nyaris pupus. Namun, tiada yang menyangka dan secara tiba – tiba program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-108 Tahun 2020, Kodim 0117 / Aceh Tamiang memilih Kampung Rimba Sawang untuk dilaksanakan berbagai kegiatan TMMD-nya.
Rasa jauh dan rasa ketertinggalan Kampung Rimba Sawang yang terdiri dari beberapa Dusun yaitu Dusun Perkebunan, Dusun Damai, Dusun Harapan tersebut kini terasa sirna diterpa program TMMD Kodim 0117/ Aceh Tamiang dengan membangun akses badan jalan dari Kampung Semadam, Kecamatan Kejuruan Muda menuju Kampung Rimba Sawang sepanjang 3 kilo meter lebih.
Mungkin, ruas badan jalan penuh semak dengan tumbuhan hutan itu sulit dilaksaanakan jika pekerjaannya melalui pihak ketiga (kontraktor) dan butuh biaya milyaran rupiah. Tapi dengan keringat dan lincahnya personel tim Satgas TMMD Kodim 0117/ Aceh Tamiang telah merubah hutan belantara itu menjadi jalan cantik, meskipun hanya sampai proses pengeresan badan jalannya.
Tak hayal, dalam waktu sangat singkat hanya sebulan, badan jalan itu harus tuntas dan bisa dinikmati masyarakat untuk membawa hasil perkebunan masyarakat seperti buah kelapa sawit dan beberapa jenis lainnya. Termasuk membawa masuk berbagai kebutuhan pokok warga.
Jalan dibangun TNI ini memberikan kabar gembira bagi warga Kampung Rimba Sawang, karena jarak tempuh menuju jalan negara Banda Aceh – Medan dikawasan simpang Semadam, Kecamatan Kejuruan Muda sudah dapat ditempuh selama 10-15 menit menggunakan sepeda motor. Tentunya jalan penghubung utama ini menjadi lintasan prioritas utama warga disana menuju pusat Pemerintahan Aceh Tamiang di Karang Baru serta pusat pasar Kota Kualasimpang.
Datok Penghulu (Kepala Desa) Rimba Sawang, Sayed Razali mewakili masyarakatnya menyampaikan apresiasi kepada Kodim 0117/ Aceh Tamiang yang telah membangun kampung Rimba Sawang melalui program TMMD, banyak mamfaat yang dirasakan warga, bukan hanya jalan yang mulus meski belum teraspal, tetapi jembatan rusak juga ikit diperbaiki oleh personel Satgas TMMD.
Bahkan salah satu jembatan berlantai kayu dengan panjang 15 meter lebih dan lebar 4 meter sebelumnya mengalami kerusakan parah dan sulit dilalui kenderaan roda empat, tetapi kini jembatan itu sudah dilakukan pengrehapan bagian lantai serta leger jembatan kayu yang sudah lapuk dengan digantikan batang pohon kelapa sebagai lantainya.
“ Kami sangat terbantu dengan direhapnya jembatan dijalan utama ini sehingga sudah dapat dilalui dengan baik,” ungkap Sayed Razali sembari mengharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang untuk kedepannya jembatan konstruksi kontruksi tiang penyangga besi dan lantai batang kelapa ini bisa di bangun jembatan permanen dari beton dan konstruksi rangka baja.
Sayed Razali menegaskan, jembatan kayu itu sudah sangat layak dibangun baru, karena saat musim hujan dan meluapnya air sungai lokasi jembatan itu bisa tergenang sampai ketinggian air dua meter, “ jembatan ini penghubung bagi warga Rimba Sawang menuju Dusun Mentawak, Kampung Semadam,” tutur Datok Penghulu,Sayed Razali.
Lanjutnya lagi, kehadiran para personel Satgas TMMD di Kampung Rimba Sawang telah merubah suasana ketertinggalan jalur transportasi bagi masyarakat, bahkan warga dengan hati gembira ikut membantu bekerja bersama tim Satgas TMMD dalam pelaksanaan beberapa kegiatan TMMD. “ Sekali lagi kami berharap Pemerintah Aceh Tamiang bisa mencurahkan perhatiannya untuk kemajuan insfrastruktur di Kampung Rimba Sawang, karena program TMMD kedepannya tidak lagi berada di kampung kami dan pasti bergeser ke kampung lainnya yang juga membutuhkan pembangunan,” harap Sayed Razali.
Sementara itu, Datsatgas TMMD Reguler Ke-108 yang juga menjabatan sebagai Dandim 0117/ Aceh Tamiang, Letkol Inf Deki Rayusyah Putra secara tegas menyatakan, program TMMD harus memberikan mamfaat bagi masyarakat, bukan sekedar melaksanakan kegiatan, dipilihnya pembangunan jalan Seumadam – Rimba Sawang juga berdasarkan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) dan tidak serta merta asal tunjuk lokasi.
“ Warga Rimba Sawang sangat membutuhkan jalan tembus ini sebagai akses terdekat mereka menuju pusat pasar dan pusat pemerintahan yang jauh berada di Kecamatan Karang Baru,” ucap Letkol Inf Deki Rayusyah Putra seraya menyebutkan, adapun program TMMD yang dilaksanakan tahun 2020 ini meliputi pembangunan dua unit rumah tidak layak huni, satu unit berada di Dusun Sejahtera,Kampung Semadam, Kecamatan Kejuruan Muda dan satu unit di Kampung Rimba Sawang, Kecamatan Tenggulun.
Dandim menyebutkan, program lainnya yakni pengerasan badan jalan dan pekerjaan infrastruktur stabilisasi lereng bukit sepanjang 41 meter dan tinggi 7 meter, pekerjaan stabilisasi lereng bukit untuk memperkuat badan jalan dibangun pada titik yang rawan longsor. “ Pekerjaan infrastruktur stabilisasi lereng bukit termasuk  sasaran pokok penting jalan akses dua kampung,” ujar Letkol Inf Deki Rayusyah Putra.
 Menurutnya, program TMMD di Aceh Tamiang ditujukan untuk daerah yang terisolir, terpencil dan kurang sejahtera sehingga diharapkan kesejahteraan masyarakat meningkat dan pembuatan jalan baru serta pembentukan badan jalan secara kuantitas sudah memasuki tahapan pengerasan jalan.
Kemudian, kata Letkol Inf Deki, ada juga pembangunan gorong - gorong sebanyak 4 unit, perawatan jembatan, pengecatan masjid, sedangkan program non fisik yaitu sosialisasi kesehatan dan KB Kes, sosialisasi wawasan kebangsaan, sosialisasi narkoba dan sosialisasi pertanian. “ Dalam kegiatan non fisik ini juga melibatkan instansi terkait bersama TNI dan masyarakat setempat,” ucap Dandim.

Letkol Inf Deki Rayusyah Putra juga menambahkan, kegiatan TMMD Ke-108 Tahun 2020 di Kabupaten Aceh Tamiang semuanya tuntas dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2020, sejumlah target telah ditetapkan baik kegiatan fisik maupun non fisik. “ Pelaksanaan TMMD tersebut tidak hanya melibatkan personil TNI, tetapi juga personel Polri, unsur pemerintahan dan masyarakat sendiri yang menjadi sasaran dalam program TMMD,” pungkas Dansatgas TMMD Ke -108.
Semoga keberhasilan dari program TMMD Tahun 2020 yang dilaksanakan ini menjadi bahagian dari perhatian Pemerintah Aceh Tamiang untuk meneruskan pembangunan lanjutan insfrastruktur bagi masyarakat Kampung Rimba Sawang, terutama peningkatan jalan dari pengerasan menjadi pengaspalan. Rakyat pasti terus menggantungkan harapannya pada nadirnya pemerintah. (Eri Efandi).  

Popular Posts