Pamsimas Desa Kuta Galuh Asli Habiskan Dana Rp 460 Juta Dibangun 2017 Sampai Sekarang Tak Berpungsi.

Photo: Bak Penampung Air, Ditumpak Dari Samping, Karena Kondisinya Tidak Layak, Letaknya Dekat Rumah Warga

Aceh Tenggara-Media Advokasi.com, Pamsimas merupakan program nasional penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, tahun 2017 , Desa Kutagaluh Asli Kecamatan Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara, salah satu yang mendapat Pamsimas, dengan dana Rp 270 Juta lebih sumber dana APBN, dan ditambah dana sering Rp 32 juta rupih, dari dana desa tahun 2017, serta pengembangan air bersih, sumber dana desa tahun 2018 senilai Rp 103 Juta, tahun 2019 dari dana desa masuk lagi sebagai dana pemeliharaan pamsimas sejumlah Rp 58 jut, namun semenjak dibangun hingga saat ini tidak dapat dipungsikan, sementara anggaran terserap untuk pamsimas tersebut lebih kurang Rp 460 juta lebih.
Photo: Sumur Sumber Air Pamsimas yang Tidak Berpungsi Terlihat Retak Retak, Alias Asal Jadi.

Dari penuturan warga desa kutagaluh asli yang enggan disebutkan identitasnya,  pada Agara media ini, Jumat ( 6/7 ) di desa kuta aluh asli, mengatakan sangat kecewa terhadab oknum yang melaksanakan pembangunan pamsimas tersebut, karena panitia pembangunan pamsimas diawal perencanaan dulu dipilih oleh masyarakat dari kalangan masyarakat sendiri.

Mungkin ada interpensi atau campurtangan dari oknum tertentu, dalam pengelolaan baik pekerjaan maupun keuangan apalagi dana sering yang Rp 32 juta tidak pernah diterima oleh panitia pamsimas dari pihak desa, sehingga pekerjaan semberawut dan pamsimas hingga saat ini tidak berpungsi dari pertama dibangun masyarakat jadi kecewa, padahal dana desa tahun 2018, untuk pengembangan pamsimas dimasukkan lagi senilai Rp 103 juta, ditahun 2019, masuk lagi senilai Rp 58 Juta, jadi total dana yang masuk ke pamsimas terhitung lebih kurang Rp 460 juta, toh pamsimas sama sekali tidak berpungsi, berdasarkan haltersebut duga pembangunan pamsimas desa kuta galuh asli merupakan anjang korupsi oknum tertentu, anggapan masyarakat tersebut.

Tokoh masyarakat dari dusun rumah belin, yang enggan disebutkan identitasnya, sabtu ( 4/7 ), juga mengatakan kami warga desa merasa sangat kecewa karena sudah tiga tahun pamsimas itu selesai dibangun dari awal hingga saat ini tidak berfungsi, begitu banyak uang negara yang dihabiskan untuk membangunnya, tapi hingga saat ini pihak terkait didalamnya melenggang, seolah olah uang pembangunan pamsimas tersebut bukan uang negara atau uang rakyat melainkan uang pribadi.

Padahal masyarakat dusun rumah belin  sangat membutuhkan air bersih dari pamsimas karena air yang diambil dari rumah masyarakat melalui sumur bor (pantik) tidak bagus tidak dapat dikonsumsi untuk nyuci bajupun airnya tidak bagus atau kuning dapat berpengaruh pada pakaian, ujarnya.( IZ/MH )

Popular Posts