Kisah Inspiratif Eky Gustaman Buka Caffe Gusta

Karawang, MA-Di Indonesia, minum kopi saat ini bisa dibilang tak lagi disebut sebagai kebiasaan penghilang kantuk, tapi sudah berubah jadi gaya hidup. Lantaran sangat prospektif, bisnis kafe yang menyajikan khusus kopi menjamur di beberapa kota besar.

Owner Coffee Gusta Jalan SMA PGRI Bayur Kotabaru Karawang, Eky Gustaman (27), mengatakan margin keuntungan yang bisa didapat penjaja kopi terbilang cukup besar. Apalagi jika pengusaha kedai kopi bisa mendapatkan bahan baku biji kopi dengan harga murah, seperti dari petani langsung.

"Alhamdulillah pertama kali saya membuka usaha cafe sejak kuliah di Bandung dan sekarang sudah bisa buka di Kotabaru Karawang ini" jelas Eky saat berbincang dengan Media advokasi.com Rabu (8/7).

Bicara soal Keuntungan dari penjualan kopi seduh, Eky mengatakan bisa disebut cukup tinggi. Dia mencontohkan, dirinya menjual secangkir kopi Arabica di kafe miliknya di Kotabaru Karawang , standar seharga Rp 25.000 per cangkir. Dari satu kilogram bubuk kopi tersebut bisa dibuat hingga 50 cangkir lebih.

"Di cafe gusta sendiri menjual kopi secangkir Rp 25.000. Setiap cangkir itu rata-rata 15 gram, sudah cukup banyak cangkir yang bisa diseduh dari 1 kg biji yang sudah di-roasted. Jadi memang sebenarnya keuntungan tertinggi dari kopi ini ada di hilirnya, marginnya cukup besar," ujar Eky.

Jebolan SI Jurusan Fsikologi, ini mengaku dalam sehari dirinya bisa mengantongi omzet lumayan.

"Saya lupa berapa cangkir yang terjual dalam sehari, tapi kalau omzet rata-rata sehari lumayan . Kalau saya kebetulan dapat pasokan kopi dari langsung disuplay dari luar kota," tutur Eky.

Namun demikian, membuka kafe kopi susah-susah gampang. Tanpa konsep yang baik dan bisa jadi pembeda, ketimbang merintis usaha kedai kopi di kota-kota yang sudah banyak pesaing, lebih baik baik menyasar daerah yang belum kompetisinya belum terlalu sengit.

"Contohnya di Bandung itu sudah sangat banyak kafe kopi. Harus punya konsep pembeda, kalau tidak punya konsep yang membedakan dengan kafe yang lain sulit bertahan. Beberapa teman saya yang membuka kafe kopi di Bandung malah kolaps karena sewa tempat mahal, dan investasi alat juga besar," pungkas Eky (yon/Fauzi).

Popular Posts