Wisata Kuala Gabi Singkil Semakin Ramai Dikunjungi Masyarakat

Aceh Singkil-Media Advokasi.com
Objek Wisata Daratan Kuala Gabi, di Desa Pulo Sarok, Aceh Singkil, Aceh setiap hari dikunjungi pelancong hanya untuk sekedar menikmati keindahan natural pasca New Normal.

Ramainya pengunjung sejak ditetapkannya Aceh sebagai zona hijau sejak di awal hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah/2020 Masehi. Hingga trendingnya istilah fase New Normal (kenormalan baru).

Menurut informasi yang dihimpun Media Advokasi. Com, lokasi Kuala Gabi sudah banyak dilirik banyak wisatawan lokal sejak meugang hari lebaran, karena proses publikasinya secara alamiah yang beredar di media sosial (Medsos), baik Facebook, youtube maupun Instagram semakin viral. 

Memasuki lima hingga sepuluh hari terakhir lebaran, pengunjung yang notabene wisatawan lokal semakin banyak berlayar ke objek wisata baru tersebut melalui transportasi perahu sederhana. Lokasi Pantai Kuala Gabi juga tidak jauh dari pusat kota Singkil dengan jarak kurang lebih 300 hingga 400 meter atau perjalanan perahu lima menit sudah sampai ketempat tujuan dari sejumlah titik tangkahan tempat perahu bersandar.

Fitriani, salah seorang pengunjung wisata lokal, mengatakan dirinya sampai ke lokasi Objek Wisata Kuala Gabi, viralnya dari Medsos. "Suasananya sangat natural dan sangat bagus," ujarnya.

Fitriani mengaku sangat tertarik melihat kondisi hamparan daratan Kuala Gabi, mungkin akan betah berkunjung selalu karena selain indah dan unik, tempat mandi-mandi, jarak transportasinya menggunakan perahu sangat dekat.

Disisi lain, siapakah yang menata dan mengelola Objek Wisata Kuala Gabi di Pulo Sarok?, ya sekelompok pemuda kreatif dan beberapa tokoh masyarakat di desa itu yang melakoni pembina pelaku wisata selama ini secara swadaya, sehingga hamparan padang rumput nan luas itu menjadi lokasi super piknik keluarga, dan tempat swafoto untuk sekedar menikmati akhir pekan.

Azwir, salah seorang pembina sejumlah pemuda yang mengelola daratan hamparan objek wisata kuala Gabi, Senin (1/6/2020) kepada Advokasi. com mengatakan objek wisata ini dibuka setelah duduk bersama dengan sekelompok pemuda yang ingin mengembangkan potensi sumber daya alam.

Kita melihat Desa Pulo Sarok, Kecamatan Singkil sangat bergantung kepada mata pencaharian Nelayan, sehingga menurutnya sangat perlu mencari alternatif-alternatif lain untuk peningkatan ekonomi.

"Kami melihat potensi Kuala Gabi ini menjadi salah satu yang bisa dijadikan sebagai mata pencaharian baru",ujarnya.
Sebab, kata Azwir kehidupan nelayan khususnya nelayan kecil, pada saat beraktivitas sangat tergantung kepada cuaca. Ketika cuaca buruk, seperti badai itu pasti nelayan tidak akan bisa melaut apalagi minimnya daya tangkap, sehingga ekonominya akan sulit.

Berdasarkan itu, kami dengan beberapa teman-teman menyepakati, untuk membuat trobosan semacam Destinasi Wisata di Kuala Gabi ini secara swadaya bergotong royong membersihkan lokasi dan ide terampil bersama anak-anak muda Pulo Sarok.

Walhasil, Alhamdulillah sejak akhir 2019 atau enam bulan terakhir ini kami membersihkan, tata dengan baik dan membangun beberapa tempat-tempat duduk, dan ramai pengunjung merupakan suatu hasil yang memuaskan.

"Dampak geliat perekonomian sudah mulai dirasa masyarakat setempat, dimana para nelayan yang tidak melaut bisa memanfaatkan perahunya untuk membawa pengunjung ke lokasi wisata",dengan tarif terjangkau saat pulang pergi (PP) Rp 10 ribu",ujarnya.

Surkani, yang juga merupakan pembina pengelola Objek Wisata Kuala Gabi menambahkan, intinya Objek Wisata baru ini diharapkan bisa menjadi generator perekonomian permanen masyarakat, khususnya masyarakat setempat.

Sesungguhnya sangat banyak lokasi spot wisata di Pulo sarok, seperti Pantainya, Kolam Belibis, kolam Sipakek, Tiram Taba, kolam manis dan tempat spot memancing, namun Kuala Gabi saat ini jadi Basisnya.

Kemudian, kata Surkani persyaratan suatu Destinasi Wisata harus memenuhi tiga kriteria, yakni apa yang bisa dilihat seorang pengunjung, apa yang dilakukan dan apa yang bisa menjadi kenangan saat meninggalkan lokasi Objek wisata.

"Alhamdulillah, untuk saat ini apa yang bisa kita lihat bersama-sama, kita masih bisa menyajikan wisata yang alami disini, yakni, hamparan padang rumput hijau yang terbentang, pohon-pohon cemara rindang, akar pohon unik yang jadi tempat berswafoto, hal ini menjadi andalan kita",sebutnya.

Surkani berharap semua pelaku usaha Objek Wisata Kuala Gabi bisa menjaga dan mematuhi peraturan bersama. "Kebersihan dan keindahan ini yang kita jual, jadi mari dijaga bersama",ujarnya.(Ahmad)

Popular Posts