Warga Muratara Khawatir Desanya Tinggal Nama dan Sejarah

Foto: Kondisi Salah satu Rumah warga Desa Aringin Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan dekat dengan Sungai Rawas, Kamis  11/06/2020.


MURATARA, MA- Akibat terjangan air Sungai Rawas membuat tanah yang berada dibibir sungai terus amblas dan rumah penduduk semakin dekat dengan air, Kamis (11/06/20).

Kondisi tersebut, membuat warga Desa Aringin, Kecamatan Karang Dapo, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Provinsi Sumatera Selatan, yang tinggal dibantaran aliran Sungai Rawas merasa khawatir, pasalnya jika terus - menerus kondisi tersebut dibiarkan bukan hal yang mustahil desa mereka tinggal nama dan sejarah.

Kekhawatiran puluhan warga ditepian sungai tersebut lantaran bibir sungai awalnya 10 meter kini kurang lebih jaraknya tinggal 1 meter dari rumahnya. Selain itu, sudah lebih dari lima rumah terpaksa harus dibongkar dan pindahkan untuk keselamatan, karena erosi bibir sungai setiap kali banjir.

"Sementara, dinding bibir sungai terus mengalami longsor saat datang banjir. Sebelum adanya upaya pemerintah membuat solusi demi keselamatan warga yang saat ini masih berada dibantaran Sungai Rawas Desa Aringin," ungkap Hamida (54) warga setempat.

Ia menceritakan, bahwa sekarang keluarga maupun tetangganya merasah sangat cemas dengan kondisi saat ini, pasalnya dalam bulan 5 terakhir kembali terjadi longsor akibat banjir.

"Bahkan tetangga kami sendiri milik Muhammad dan Riswan telah pindah dan ngungsi ke tempat yang lebih aman" ungkapnya.

Kemudian ia menambahkan, bahwa keluhan warga tersebut telah lama diusulkan secara berulang-ulang kali  kepada Pemerintah Desa dan Pemda Muratara, namun sampai saat ini belum ada solusi.

"Kalo ngecek langsung kelapangan lah banyak pejabat yang datang, tapi sampai sekarang belum ada solusinya," cetusnya.

Terpisa, Kepala Desa  Aringin Arip Bahari, membenarkan keluhan dan kekhawatiran warganya di daerah bantaran Sungai Rawas yang terancam hanyut. Bahkan dirinya juga membenarkan adanya beberapa kepala keluarga terpaksa harus pindah dan mengusngsi demi keselamatan.

"Kemarin sudah direncanakan untuk dilakukan tetak tanjung, namun pelaksanaanya kita hanya bisa menunggu dari Pemda Muratara kapan bisa dilaksanakan pengerjaannya" ujar Arip.

Arip pun berharap agar Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi agar segera mengambil kebijakan atau solusi terkait bencana di desanya.

Sementara itu ketika di konfirmasi Wakil Bupati Muratara, H Devi Suhartoni, mengatakan bahwa keluhan dan permintaan masyarakat Aringin telah ia terima dan sudah diusulkan ke Bupati.

"Saya selalu mengusulkan kepada Bupati dan selalu masuk dalam perencaan, namun belum saja terealisasi," jelasnya singkat. (AkaZzz)

Popular Posts