Pembelian KM Tailana Diduga Mark Up, Mahasiswa Aceh Singkil Siap Jadi Jembatan

Aceh Singkil-Media Advokasi.com
Terkait Dugan  Mark UP Anggaran KM Tailana sebesar 4,5 Miliar hasil temuan DPRK  Aceh Singkil Tim Pansus l, Sejumlah Mahasiswa Aceh Singkil  siap mengawal anggaran tersebut sampai selesai. 

Sebelumnya Ketua Pansus l DPRK Aceh Singkil Yuli Hardin Dilansir sejumlah media online mengatakan, Ketua DPRK Aceh Singkil diminta untuk membentuk Tim Pansus penanganan dugaan pengelembungan anggaran pengadaan kapal KM. Tailana tahun anggaran 2019.

"Karena pengadaan KM Tailana tersebut diduga anggarannya mark up. untuk itu kita meminta agar segera dibentuk Tim Pansus, kata Yuli Hardin Rabu (27/5/2020) di beberapa Media Online. 

Hal tersebut menjadi perhatian publik dimana Dugaan  temuan tersebut adalah Salah satu bentuk Maju atau mundurnya kepemimpinan Dulsaza, Dan juga menjadi Keresahan masyarakat apakah Dugaan tersebut betul Mark up  Atau hanya halusinasi sebab kalau memang betul itu adalah kerugian  negara,

"Temuan Dugaan mark up Pansus l DPRK Aceh Singkil tentang KM Tailana seharga 4.5 milyar adalah Jumlah besar yang kemudian harus segera di telusuri kebenaranya, "kata Ridwansyah salah satu mahasiswa Aceh Singkil, Sabtu (7/6/2020). 

Menurut Ridwan, Km tailana tersebut Juga sebelumnya  menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dengan tidak adanya tempat bersandar dan membuat presepsi bahwannya pembelian Kapal tersebut terkesan perancangan yang belum matang dan sampai sekarang Kapal tersebut  belum Di fungsikan," Ujarnya. 

Lanjut Ridwan, seharusnya kita harus bisa membedakan mana keinginan dan mana kebutuhan Aceh singkil dibidang pariwisata, jika memang Kapal KM. Tailana suatu kebutuhan maka kita harus membenahinya dan mengoperasikannya, ini malah ada masalah, dan tak berfungsi beberapa bulan kebelakang, hanya orang-orang dinas menikmatinya. 

"Berarti KM Tailana hanya keinginan orang-orang yang tertentu karena kepentingan pribadi dan kelompok,"
Pasalnya KM Tailana hanya dinikmati kaum elit, sangat disayangkan kerugian daerah dari yang di anggarkan untuk pembelian Kapal tersebut, padahal banyak lagi yang harus dikembangkan dari anggaran kapal tersebut mencapai 4.5 M, berarti kita hanya mengedapankan hasrat kita tanpa memikirkan kebutuhan masyarakat dibidang pariwisata,"Ungkapnya.

Ridwan juga menambahkan kami siap mengawal jika kasus Dugaan mark up memang betul terjadi Sehingga merugikan uang negara Dan Kami berharap Kepada DPRK Aceh Singkil untuk mengusut tuntas masalah ini agar tidak terjadi asumsi yang lain dari masyarakat.

"Jika memang betul apa yang di sampaikan oleh tim pansus, harus segera di usut tuntas, dan memang ada masalah penegak hukum harus menetapkan tersangka dari kasus tersebut, jangan membuat kebingungan dipikiran masyarakat, jika memang betul katakan betul, jika hanya mengada-ngada juga harus tetapkan. 

Kami mahasiswa jadi jembatan untuk masyarakat dan akan siap mensuarakan, jika tidak kita akan rapatkan barisan sampai turun ke jalan. tutupnya." (Ahmad).

Popular Posts