Kebijakan Tidak Mudik Menurut Penelitian Metode Survey Representatif Nasional

Bandung,MA- Pandemi virus Corona sampai saat ini telah menyebar di 210 negara termasuk Indonesia. Bagi Indonesia, ini menjadi tantangan multidimensi. Pemerintah dan masyarakat dihadapkan pada berbagai keputusan sulit baik itu di sektor kesehatan, sosial, ekonomi, maupun politik.

Untuk merekam perspektif masyarakat terkait kondisi krisis Covid-19 di Indonesia, peneliti Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran dan Fikom Universitas Pancasila (UP) bekerjasama dengan Department of Empirical Media Research and Political Communication Technische, Universtät Ilmenau di Jerman melakukan penelitian bersama mengenai tema tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode survei representatif nasional dan pengumpulan data dilakukan melalui aplikasi digital yang dilaksanakan oleh Jakpat Mobile Online Survey Indonesia. Periode pengumpulan data dilakukan pada tanggal 27 April -18 Mei 2020 dan menjangkau 1100 responden dari seluruh provinsi di Indonesia.

Lalu apa hasilnya?

Berdasarakan siaran pers Humas Unpad, ada beberapa hal menarik ditemukan dalam penelitian ini. Hasil survei memperlihatkan bahwa 87% responden merasa bahwa virus Corona membahayakan kesehatan mereka dan 65% responden merasa takut tertular virus.

Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa kebijakan pemerintah untuk membatasi penyebaran virus Corona dengan pelarangan mudik ternyata mendapatkan dukungan mayoritas. Sebanyak 86% responden di seluruh Indonesia mendukung kebijakan pelarangan mudik. Ini menjadi hal menarik mengingat mudik telah menjadi ritual sosial masyarakat. Namun demikian, mayoritas masyarakat mengakui pandemi virus Corona dan penanganannya dirasakan sangat mengganggu kondisi perekonomian mereka.

Lebih dari 90% responden menyatakan bahwa kondisi perekonomian keluarga mereka terganggu karena adanya pandemi Corona. Meskipun begitu, hanya 32% responden yang merasa marah terhadap kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membuat mereka tidak bisa melakukan hal-hal yang biasanya mereka lakukan.

Sejalan dengan itu, riset memperlihatkan 70% responden menyatakan bahwa mereka puas dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat dalam pengatasi permasalahan Corona. Namun hal ini sangat mungkin untuk berubah mengingat disaat yang bersamaan, 72% responden juga setuju dengan pernyataan bahwa pemerintah kewalahan dalam mengatasi permasalahan virus Corona di Indonesia.

Selain itu, 46% responden merasa bahwa mereka tidak memiliki pengaruh atas keputusan pemerintah dalam penanganan Covid-19. (yon/Jo)

Popular Posts