Bayi Berumur 15 Hari Sangat Memprihatinkan



MURATARA, MA- Lemahnya perekonomian kedua orang tuanya membuat bayi bernama M Husen, anak dari pasangan suami istri Adam malik dan Evi Husnita, warga kampung 6, Desa Noman Baru, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini  harus menahan sakit sejak lahir, ia  dinyatakan menderita Hidrosefalus.

Bayi tersebut Bernama M. Husen lahir di Noman, 14 Mei 2020. Ia adalah anak bungsu dari 4 saudara pasutri  Adam Malik dan ibu Evi Husnita. Saat ini ia telah berusia 15 hari dan kepalanya telah mengalami pembesaran melebihi ukuran bola kaki.

Menurut kerabatnya, Fauzan Akbar, kondisi ini telah diderita M Husen, sejak dalam kandungan ibunya. “Ada penumpukan cairan di rongga kepalanya,” ucapnya pada Kamis (28/5/2020).

Ia mengatakan, saat ini bayi tersebut masih dalam keadaan sakit dan terbaring lemah sembari terus menagis karena sakit yang ia derita, posisi bayi tersebut di rumah orang tuanya, serta belum mendapatkan penanganan kesehatan.

“Orang tua dari bayi bukan dari keluarga yang mampu. Sehingga tidak sanggup untuk membawa bayi berobat ke rumah sakit,” beber Fauzan Akbar.

Untuk itu, dirinya atas nama keluarga berharap adanya sentuhan kepedulian dari pihak dermawan guna membantuan pengobatan kepada bayi M Husen tersebut

Kemudian ia juga berharap agar bisa dibantu untuk proses pengobatan dari bayi itu, karena Terus di biarkan maka semakin hari akan semakin besar dan kondisinya akan semakin memburuk.

“Jika hanya mengandalan dari orang tuanya tidak akan sanggup, sebab selama mengandung orang tua bayi tidak pernah memeriksa kesehatan maupun USG. Lantaran orang tua bayi bekerja sebagai petani serabutan,” pungkas Fauzan Akbar.

Disisi lain , ayah dari Bayi Adam Malik memceritakan bahwa penyakit yang dederita oleh anaknya kurang diketahui dengan pasti. “Namun saat melahirkan kondisi kepala anak saya sudah besar, hingga melahirkan operasi caesar,” kata ia.

Dilanjutkanya, pembesaran di kepala tersebut semakin hari semakin besar dan berat. “Ibunya saja kurang berani mengangkat kepalanya karena takut sakit,” katanya dengan nada pilu.

Ia mengakui tidak mampu membiayai kesembuhan anaknya, untuk mendapatkan penanganan kesehatan dari pihak rumah sakit. “Kami harapkan adanya kepedulian dari dermawan, untuk membantu pengobatan dan kesembuhan anak kami ini,” ujarnya sambil merunduk. (AkaZzz)

Popular Posts